“Ungkapan Syukur dalam Berkah”`

Jurnalis : Indah Natalina (He Qi Timur), Fotografer : Fammy, Murni (He Qi Timur)
 

foto
Selain membagi beras, relawan juga turut membantu memanggul beras ke rumah penerima bantuan yang lansia ataupun memiliki keterbatasan fisik.

"Kita satu keluarga, saling syukur saling percaya. Kita satu keluarga, saling dukung di dunia ini." Pada tanggal 29 September 2013, hari Minggu pagi, terdengar lagu "Yi Jia Ren" diputarkan di lapangan Wihara Lalitavistara, Cilincing, Jakarta Utara. Lagu ini pun diiringi pertunjukan isyarat tangan oleh para relawan Tzu Chi Hu Ai Gading.

Selain itu, kegiatan baksos beras juga dibuka oleh Rensy Shijie selaku pembawa acara dan pembacaan pesan cinta kasih dari Master Cheng Yen oleh Johan Kohar Shixiong. Meski antrian penerima beras sudah panjang, tetapi mereka tetap mendengarkan kata sambutan dari Bapak Tri Kurniadi selaku wakil Walikota Jakarta Utara dan Ketua RT setempat dengan seksama.

Pada pukul 08.05 WIB, kegiatan pembagian beras pun dimulai. Terlihat para penerima beras mengantri dengan tertib dan sabar menunggu giliran. Para relawan Hu Ai Gading juga menjalani tugas masing-masing dengan baik demi kelancaran kegiatan tersebut.Dengan cepat, para penerima beras terus berdatangan dengan membawa kupon yang sudah dibagikan kepada mereka saat survei beberapa hari yang lalu. Beberapa Tzu Ching (muda-mudi Tzu Chi) pun terlihat gesit membantu warga memanggul beras seberat 20 kg.

Semua penerima beras merasa sangat senang dan tersenyum lebar saat menerima beras yang diberikan oleh relawan. Salah satunya Melpi Tambunan (50). Setelah mendapatkan beras, dia memberikan secarik kertas kepada seorang relawan. Ternyata kertas itu adalah sebuah surat ucapan terima kasih darinya atas bantuan yang telah diberikan. Dalam surat itu, selain terdapat ungkapan terima kasih dari Ibu Melpi beserta keluarganya, juga mendoakan para relawan dan Tzu Chi. Para relawan sangat terharu saat membacanya, karena ini menunjukkan rasa syukur dari penerima beras.

foto  foto

Keterangan :

  • Pada kegiatan pembagian beras yang diadakan di Wihara Lalitavistara Cilincing, Jakarta Utara dihadiri oleh wakil Walikota Jakarta Utara. Ia pun memberikan sambutan (kiri).
  • Para penerima bantuan berbaris dengan rapi untuk mengantri pengambilan beras cinta kasih Tzu Chi pada tanggal 29 September 2013 (kanan).

Di samping jalur barisan, terletak beberapa kursi putih. Ini tempat duduk bagi penerima beras lansia, ibu mengandung serta yang memiliki keterbatasan fisik. Mereka kemudian dituntun oleh relawan untuk mengambil beras melalui jalur khusus. Di salah satu sudut Wihara pun terlihat beberapa relawan sedang menjaga anak-anak yang menunggu orang tua mereka mengambil beras. Saat anak-anak menangis, para relawan yang menjaga menghibur mereka dengan membagikan agar-agar.

foto  foto

Keterangan :

  • Dengan gesit Tzu Ching (muda-mudi Tzu Chi)turut bersumbangsih membantu para penerima bantuan pada kegiatan pembagian 2.700 karung beras kepada warga Cilincing, Jakarta Utara (kiri).
  • Sebagai ungkapan syukur, Melpi salah satu penerima bantuan menulis surat yang ditujukan kepada insan Tzu Chi Indonesia atas welas asihnya (kanan).

Kegiatan pembagian beras selesai pada pukul 11.00 WIB. Para relawan Hu Ai Gading merasa sangat lega melihat kegiatan kali ini berlangsung dengan lancar. Johan Kohar Shixiong selaku koordinator kegiatan ini berkata, "Saya sangat bersyukur dan lega karena 75 Shixiong dan Shijie telah bekerja keras saling membantu agar kegiatan pembagian beras kali ini lancar. 2700 karung beras habis terbagi. Meskipun sempat terjadi sedikit masalah saat kegiatan berlangsung, tetapi inilah yang menjadi pelatihan serta pengalaman bagi kami semua. Namun beberapa hari ini survei pembagian kupon juga berjalan lancar, saya sangat berterima kasih pada para Shixiong dan Shijie kami."

  
 

Artikel Terkait

Derita dan Harapan

Derita dan Harapan

19 Februari 2009 Bila dilihat dari latar belakangnya, memang tidaklah mudah hidup dengan satu anak tanpa memiliki pekerjaan dan suami. Terlebih Horiyah menderita tumor perut yang sudah membesar bagai orang hamil 9 bulan. Derita ini ia alami selama 12 tahun lamanya, hingga menyulitkannya untuk bersosialisasi dan beraktivitas. Wajar bila semangat hidupnya menjadi redup. Bagaikan bara yang tersiram air dingin. Beku meredupkan semangat dan harapan.
Keharuan Saat Merayakan Hari Ibu Sedunia

Keharuan Saat Merayakan Hari Ibu Sedunia

22 Mei 2017
Pagi itu Depo daur ulang Tzu Chi Tanjung Balai Karimun sudah ramai. Puluhan pasang orangtua dan anak siap untuk merayakan Hari Ibu Sedunia.
Joyful Living

Joyful Living

26 Oktober 2009 Bagaimanakah keadaan emosi kita setiap hari? We become what we think, dan perasaan kita terlihat dari penampilan kita
Hanya orang yang menghargai dirinya sendiri, yang mempunyai keberanian untuk bersikap rendah hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -