20 Tahun Tzu Chi Indonesia: Tzu Chi Papua dalam Sendra Tari
Jurnalis : Apriyanto, Fotografer : Amir Tan (Tzu Chi Medan), Stepheng Ang (He Qi Utara)
|
| ||
Atas dasar cinta kasih dan sifat rela berkorban Susanto bersama istrinya justru berhasil mengembangkan Tzu Chi di Biak. Ia dan istrinya berhasil memberikan contoh teladan kepada warga Biak, Papua betapa cinta kasih adalah bahasa universal yang menembus sekat-sekat budaya. Melalui kegiatan bakti sosial, bantuan pengobatan untuk pasien penyakit khusus, dan pelestarian lingkungan membuat Tzu Chi semakin dikenal dan berkibar di Biak. Maka, di ulang tahun Tzu Chi Indonesia ke-20 ini para relawan Biak mempersembahkan sebuah pertunjukan sendra tari yang bertema Tzu Chi di Papua. Dalam sendra tari ini digambarkan para warga Papua yang berbusana rumbai, bersenjatakan tumbak dan panah saling bermusuhan, saling perang, dan berburu untuk hidup sehari-hari. Tapi setelah itu, di tengah adat yang primitif, Tzu Chi datang dengan membawakan semangat cinta kasih yang menembus sekat budaya dan agama. Dari pesan inilah akhirnya relawan Tzu Chi bisa diterima secara adat oleh warga Papua. Pertunjukkan itu menjelaskan bahwa cinta kasih adalah jawaban yang membuat warga Papua menerima Tzu Chi dengan senang hati.
Keterangan :
Dalam pertunjukan yang berdurasi sepuluh menit itu, Susanto Pirono dan Yenny The ikut tampil sebagai peran utama yang menyebarkan Tzu Chi di Papua. Meski hari-harinya dipenuhi kesibukan, tapi pasangan ini tetap menyediakan waktu untuk berlatih teater. Bahkan demi kesuksesan pertunjukan ini, Susanto tak segan untuk mengakomodir kedatangan 28 relawan yang bermain dalam pertunjukan itu. “Pemilihan sendra tari musikal dimaksudkan untuk menunjukkan kesenian tradisional Papua yang eksotis sekaligus sebagai informasi mengenai kedatangan Tzu Chi di tanah Papua,” kata Yenny The. Baginya bisa mengajak para relawan Biak untuk tampil di acara ulang tahun Tzu Chi Indonesia yang ke-20 merupakan sebuah kebahagiaan batin. Dan ini menjadi bagian dari komitmennya pada Tzu Chi, bahwa ia dan suaminya akan terus berjalan di Tzu Chi dan terus mengembangkan misi Tzu Chi. | |||
Artikel Terkait

Kasih Untuk Opa-oma Panti Jompo
11 Desember 2012 Panti Jompo…… Ketika kata-kata ini diucapkan, hati ini terasa pilu membayangkan kondisi opa-oma yang dengan segala keterbatasan fisik dititipkan oleh keluarga di sana dan mereka harus berjuang agar tetap bertahan hidup dengan saling membantu satu dengan yang lainnya.
Tim Relawan Ke-2 Berangkat ke Padang
02 Oktober 2009