Ada Cinta Kasih di Dunia

Jurnalis : Yuni (Tzu Chi Medan), Fotografer : Aswin (Tzu Chi Medan)
 
 

foto Relawan Tzu Chi mengadakan Malam Ramah Tamah dengan donatur komunitas untuk lebih mengenalkan Tzu Chi pada banyak orang.

Acara ramah tamah dengan donatur komunitas Yayasan Buddha Tzu Chi yang berlangsung di Graha Metropolitan Club House Jalan Kapten Sumarsono, Helvetia Medan, Minggu (13/2) malam berlangsung meriah. Sekira pukul 19.00 WIB, acara dimulai, diawali dengan makan malam bersama, kemudian dilanjutkan dengan pemutaran video “Kisah Master Cheng Yen” yang merupakan pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi.

Sekitar 148 orang tamu undangan menyaksikan pemutaran video yang berdurasi beberapa menit itu. Dalam video itu dijabarkan kisah berdirinya Yayasan Buddha Tzu Chi yang dimulai tahun 1966, dengan bimbingan Master Cheng Yen. Pada awal berdirinya, sebanyak 30 orang ibu rumah tangga setiap harinya menyisihkan 50 sen dolar Taiwan dari uang belanjanya untuk ditabungkan ke dalam celengan bambu. “Marilah galakkan kembali semangat masa celengan bambu tersebut, dengan setiap harinya mengikrarkan niat baik, sehingga cinta kasih dan kebajikan dapat berkelanjutan selamanya,” ungkap Master Cheng Yen dalam video yang diputar.

Selain itu, Master juga menuturkan bahwa saling bersumbangsih dengan hati penuh syukur di masyarakat adalah cara berdana dan melatih diri yang terbaik. “Dengan cara terus menerus tentunya perbuatan baik ini akan menjadi sebuah perbuatan baik ini akan menjadi sebuah kebiasaan di masa depan. Terlebih di tahun yang akan datang tentunya akan ada lebih banyak orang yang membutuhkan perhatian kita, dan cara terbaik untuk mewujudkannya adalah dengan menyatukan hati, kemampuan dan juga ketulusan,” pesan Master Cheng Yen.

foto  foto

Keterangan :

  • Para tamu undangan yang menghadiri acara dari pukul 7 sampai 9 malam itu, mengisi buku tamu. (kiri)
  • Mujianto Shixiong mengucapkan rasa terima kasihnya kepada semua tamu undangan yang hadir. (kanan)

Ketua Kantor Perwakilan Medan, Mujianto dalam kata sambutannya mengatakan, pada tahun 2002 Yayasan Buddha Tzu Chi hadir di kota Medan dengan jumlah relawan hanya lima orang, namun seiring berjalannya waktu kini relawannya sudah lebih dari 700 orang. “Kebanyakan bencana dan malapetaka di dunia ini diciptakan oleh orang-orang yang punya tubuh dan anggota badan utuh, namun tanpa pikiran dan batin yang utuh,” kata Mujianto mengutip kata perenungan Master. Selain itu, Mujianto atas nama Yayasan Buddha Tzu Chi mengucapkan terima kasih kepada semua undangan yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini.

foto  foto

Keterangan :

  • Sebanyak 148 tamu undangan menghadiri acara ramah tamah donatur komunitas yang menyampaikan kisah sejarah dan berbagai kegiatan Tzu Chi. (kiri)
  • Untuk membangkitkan kembali semangat masa celengan bambu, setelah selesai acara, relawan Tzu Chi membagikan celengan kepada semua yang hadir. (kanan)

“Saya sebenarnya sudah menjadi donatur Tzu Chi selama satu tahun, tetapi melalui kesempatan ini, saya menjadi lebih paham akan Tzu Chi itu,” ungkap Hanny salah satu undangan yang hadir. Setelah melihat video ceramah Master Cheng Yen, Hanny juga terkesan akan Tzu Chi yang tidak hanya bergerak di misi kemanusiaannya tetapi juga di misi pelestarian lingkungan. “Melihat tayangan tadi, kita merasa terpicu untuk ikut melakukan daur ulang agar dapat menyelamatkan dunia yang sudah mulai rusak,” tambahnya. Di penghujung acara, relawan Tzu Chi Medan memperagakan isyarat tangan dengan lagu berjudul Ren Jian You Ai yang artinya dunia yang penuh dengan cinta kasih. Dengan lagu ini, semoga di dalam hati para donatur semakin tumbuh semangat untuk membuat dunia lebih indah dengan bersama-sama menebarkan cinta kasih.

  
 

Artikel Terkait

Suara Kasih: Mewariskan Inti Sari Sutra Bunga Teratai

Suara Kasih: Mewariskan Inti Sari Sutra Bunga Teratai

10 Januari 2014 Dimulai dari Jalan Bodhisatwa di dunia, kita membimbing mereka untuk mendalami ajaran Jing Si, yakni giat mempraktikkan jalan kebenaran. Dengan giat mempraktikkan jalan kebenaran, kita akan lebih memahami penderitaan di dunia. Kini bencana terjadi silih berganti di dunia.
Ibu Yang Tak Kenal Lelah

Ibu Yang Tak Kenal Lelah

25 April 2011 Walaupun kenyataan hidup yang harus dihadapinya sulit, lelah dan penuh dengan perjuangan hingga membuat tubuhnya semakin kurus dan lemah, seorang ibu tak akan membiarkan anaknya hidup dalam kesusahan.
Pemberkahan Akhir Tahun 2024 Tzu Chi Makassar: Momen Sukacita dan Syukur Bersama Tzu Chi

Pemberkahan Akhir Tahun 2024 Tzu Chi Makassar: Momen Sukacita dan Syukur Bersama Tzu Chi

21 Januari 2025

Pemberkahan Akhir Tahun 2024 Tzu Chi Makassar merayakan semangat kebersamaan dan kebaikan melalui berbagai kisah inspiratif, diikuti dengan peluncuran Komunitas Tunas untuk relawan muda.

Dalam berhubungan dengan sesama hendaknya melepas ego, berjiwa besar, bersikap santun, saling mengalah, dan saling mengasihi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -