Air Jernih Terus Dinantikan

Jurnalis : Yuliati (Tzu Chi Cabang Sinar Mas), Fotografer : Sugianto, Yuliati (Tzu Chi Cabang Sinar Mas)

Kekeringan masih terus melanda, relawan Tzu Chi Sinar Mas di Pati Kembali menyalurkan bantuan air bersih tahap 2 di Kecamatan Puncakwangi pada Rabu, 8 November 2023.

Hingga memasuki awal bulan November, kekeringan masih terus melanda Kabupaten Pati Jawa Tengah, khususnya wilayah Pati bagian timur. Wilayah tersebut di antaranya ada Kecamatan Puncakwangi, Jaken, Winong, dan Jakenan. Sejak Agustus hingga November, baru sekali hujan mengguyur wilayah ini.

Tzu Chi Sinar Mas di Pati pun kembali bergerak menyalurkan bantuan air bersih tahap 2 pada Rabu, 8 November 2023. Sebanyak 15 tangki air dengan kapasitas air 8.500 liter per tangkinya disalurkan di 4 kecamatan yang memang masih kesulitan air dan tidak banyak mendapatkan bantuan. Air pun diambil langsung dari Kecamatan Gembong Pati, dimana merupakan air yang sama dengan yang digunakan untuk suplai depo isi ulang air minum.

Warga sangat antusias mengisi jerigen dan galon miliknya ketika mengetahui truk tangki datang menyuplai air, meski panas sangat terik siang itu.

Lasmi, salah satu warga Panggang, Desa Kepohkencono mengaku senang mendapatkan bantuan air bersih. Ia berharap hujan segera datang.

Toyane sae Mbak, ngeteniki angsal toyo sae, bening ngeteniki nggeh seminggu sekali nembe angsal bantuan (airnya bening, Mbak, dapat air bening begini ya cuma seminggu sekali bantuannya),” ucap Lasmi, salah satu warga Dukuh Panggang, Desa Kepohkencono, Kecamatan Puncakwangi, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Tanpa menghiraukan teriknya matahari siang itu, ia dengan penuh semangat mengisi penuh 11 jerigen dan 2 ember yang sudah dijejer di dekat titik penampungan air. “Bak kulo kosong Mbak, mboten enten toyane (Bak saya sudah kosong Mbak, nggak ada airnya),” akunya.

Lasmi yang tinggal bersama suami dan cucunya ini mengaku sangat kesulitan air bersih. Ia pun membeli air bersih untuk minum seharga Rp. 5.000 per galon. “Beli nggeh seng go minum tok, setiap hari nek mboten enten bantuan nggeh ngangsu teng jomblang meniko, teng lor deso mriko. Nggeh jauh (Beli ya yang untuk minum saja, kalau belum ada bantuan ya ambil air di sumur, ya jauh di utaranya desa),” tutur Lasmi. Meski air di jomblang itu terasa asin namun Lasmi tetap mengambil air tersebut. “Air elek nggeh damel mandi, air tumbas galon nggeh eman-eman nak damel mandi Mbak (kalau air jelek untuk mandi, kalau beli air galon ya sayang kalua dipakai mandi, Mbak),” ucapnya sedih.

Antusias relawan dalam membantu warga yang kesulitan air bersih. Mereka Bersatu hati mengisi jerigen milik warga yang sudah mengantri di titik penampungan air.

Keseharian Lasmi dan suaminya seorang tani, namun sejak kemarau panjang melanda, ia dan suami menganggur, menunggu hujan untuk bisa menggarap sawahnya. “Ngeteniki nggeh tenguk-tenguk Mbak nenggo udan nembe tani meleh (kalau sekarang ya cuma nganggur nunggu hujan baru mulai tanam lagi),” ucapnya Wanita 55 tahun ini.

Mendapatkan air bersih dan jernih nyatanya membuat Lasmi dan warga Panggang lainnya merasa Bahagia. “Air bening ngeteniki nggeh mangke diminum mb direbus dulu, lumayan mboten tumbas galon (Air bening ini nanti untuk diminum tapi ya direbus dulu, lumayan nggak beli galon),” ujarnya. “Ngeteniki nggeh seneng Mbak, mpun angsal bantuan saking Buddha (Yayasan Buddha Tzu Chi). Dongane ndang udan mawon (Rasanya senang sudah mendapat bantuan dari Tzu Chi. Doanya semoga hujan cepat turun),” pungkas Lasmi usai mengisi penuh jerigen dan ember miliknya dan segera mengangkutnya pulang.

Ngasiban (kiri) langsung lari membawa jerigen dan galon kosong miliknya untuk diisi setelah melihat truk tangki melintas dan mengisi tampungan di RTnya.

Begitu juga Ngasiban (65) yang langsung lari membawa jerigen dan galon kosong miliknya untuk diisi setelah melihat truk tangki melintas dan mengisi tampungan di RTnya. “Langsung tak isi semua Mbak mumpung ada bantuan air bersih,” kata Ngasiban yang hanya tinggal berdua dengan sang istri. Ia segera mengisi galon dan jerigen miliknya. “Matur nuwun sanget nggeh Mbak mpun dibantu (terima kasih sekali, Mbak sudah dibantu),” ungkap Ngasiban disela-sela mengisi air.

Desa Treteg yang merupakan tempat tinggal Ngasiban memang merupakan salah satu desa yang paling jauh di antara desa lainnya di Kecamatan Puncakwangi. Sehingga tidak sering mendapatkan bantuan air bersih. Selain harga air yang cukup tinggi juga infrastruktur jalan yang tergolong kurang bagus dan harus melewati hutan jati dan kebun tebu yang sangat luas.

Nggak sering (yang bantu) tapi masyarakat kami tidak kehabisan air terlalu lama,” ujar Ladi, salah satu perangkat Desa Treteg Kasi Kesejahteraan yang mendampingi ke lokasi penyaluran bantuan. Bapak Ladi mengaku jika tidak ada bantuan air bersih dari donatur, masyarakat mengambil air sampai ke hutan yang jaraknya lumayan jauh dari desa. “Terima kasih sekali, senang ada yang bantu, dari Yayasan Buddha (Tzu Chi), dari manapun kami terima tanpa melihat agama apa pun,” ungkapnya.

Kasmini membantu warga membawa ember berisi air milik salah satu warga lansia.

Tidak hanya warga saja yang semangat menerima bantuan, relawan Tzu Chi juga antusias membantu mengisi jerigen milik warga. Bahkan salah satu relawan Tzu Chi, Kasmini dengan cekatan membantu mengangkat air hingga ke rumah warga lansia yang berjarak kurang lebih 50 meter dari tiitk penampungan air.

“Saya merasa senang, Bahagia, dan bersyukur bisa berbagi terhadap sesama,” ucap Kasmini sumringah. Ia mengaku mau membantu membawa air ke rumah warga sebagai bentuk kepeduliannya kepada warga terdampak kekeringan. “Iya, untuk menjalin dan memperkuat tali persaudaraan di antara kita semua,” ungkap ibu 2 anak ini. Kasmini berharap dengan adanya bantuan air bersih ini membuat warga tidak kekurangan air bersih di tengah kemarau panjang yang masih terus melanda.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Bantuan AirAsia QZ8501: Memberikan Dukungan dan Penghiburan

Bantuan AirAsia QZ8501: Memberikan Dukungan dan Penghiburan

31 Desember 2014 31 Desember 2014, Relawan Tzu chi mendatangi lokasi posko Post Mortem yang akan digunakan sebagai salah satu pusat informasi tentang pencarian korban airasia di RS Bhayangkara, Surabaya guna meminta izin untuk membuka posko pendampingan untuk keluarga korban.
Bantuan AirAsia QZ8501: Dukungan Moril

Bantuan AirAsia QZ8501: Dukungan Moril

01 Januari 2015 Pencarian pesawat AirAsia nomor penerbangan QZ 8501 telah membuka titik terang setelah lokasi serpihan dan penumpang ditemukan oleh tim pencari. Hingga Rabu, 31 Desember 2014 tujuh jenazah yang diduga penumpang korban telah ditemukan di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Bantuan AirAsia QZ8501: Semangat Cinta Kasih yang Menginspirasi

Bantuan AirAsia QZ8501: Semangat Cinta Kasih yang Menginspirasi

08 Januari 2015 Semangat serta cinta kasih yang diberikan relawan Tzu Chi kepada keluarga korban pesawat AirAsia QZ8501 memberi inspirasi kepada masyarakat. Mereka melihat bagaimana komitmen Tzu Chi untuk terus ada dan mendampingi keluarga korban.
Melatih diri adalah membina karakter serta memperbaiki perilaku.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -