Akar yang Sama
Jurnalis : Metta (He Qi Utara), Fotografer : Eric Lanvin (He Qi Utara) Dengan penuh perhatian para peserta mendengarkan lagu sebagai ritme meditasi. |
| ||
Pukul 13.00 WIB Jing Si Books and Cafe Pluit, Jakarta Utara dikunjungi para relawan Tzu Chi (biru putih dan abu putih). Jing Si Books and Café Pluit merupakan pusat pengembangan Budaya Kemanusian Tzu Chi. Hari Minggu, 16 Januari 2011, para relawan mengikuti pendalaman prinsip 4 in 1. Dimulai dengan memberi hormat kepada Master Chen Yen, dan melakukan pradaksina yang diiringi dengan irama lagu yang tenang dan damai. Para relawan terlihat khusyuk sekali mengikuti pradaksina. Selesai melakukan pradaksina, para relawan mendengarkan Ceramah Master Cheng Yen. Dalam tayangan acara ”Lentera Kehidupan”, Master Cheng Yen mengatakan segala perbuatan kita akan mendatangkan buah. Benih yang kita tabur akan kita tuai juga, itulah hukum alam. Jika ingin mendapatkan berkah kita harus menanam kebajikan, ini adalah prinsip yang sederhana. Master Cheng Yen juga membahas tentang karma. Zaman sekarang anak muda tidak menghargai orang tua, ini adalah hal yang ditakutkan, karma terhadap orang tua. Tata krama yang telah hilang terhadap orang tua dan tidak adanya kepedulian terhadap orang tua. Dalam tayangan video tersebut terlihat seorang kakek tua yang berdiri di bus umum, namun dari sekian banyak anak muda tidak ada satu pun yang memberikakan tempat duduknya. Padahal jika dilihat secara fisik kakek itu jelas jauh lebih membutuhkan. Melihat hal ini, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa saat ini semakin sedikit anak muda yang memperhatikan dan menghargai orang tua.
Keterangan :
Keindahan Kelompok Berawal dari Keindahan Individunya Kita harus berhemat dan melakukan daur ulang. Berfoya-foya hanyalah untuk kesenangan duniawi, kegelapan batin membuat kita memiliki sifat buruk, sifat ingin tenar, sombong, dan ingin dipuji. “Hal tersebut dapat membuat kita menjadi tinggi hati,” ujar Master Cheng Yen dalam ceramahnya.
Keterangan :
Para relawan benar-benar mendengarkan perkatan Master Cheng Yen. Sambil mendengarkan para relawan jugamencatat makna kata bijak dari Master Cheng Yen. Setelah mendengarkan 2 ceramah Master Cheng Yen para relawan juga melakukan sharing bersama. “Kita berawal dari 1 akar yang sama, kita adalah pohon Bodhi. Kita harus saling percaya, saling menghargai, dan berbagi Dharma kepada semua, tidak hanya kepada Gan En Hu (penerima bantuan- red) saja , namun kita dapat berbagi Dharma kepada sesama relawan. Kita harus berkerja sama dalam mengarap ladang berkah, karena kita semua adalah petani di dalam Tzu Chi,” ujar Livia Shijie. Suasana hari itu terasa tenang, para relawan semua mendengarkan Dharma dari Ceramah Master Cheng Yen yang memberikan semanggat untuk terus menerus bersumbangsih terhadap masyarakat luas, dan menjalin jodoh baik terhadap sesama. Di akhir acara para relawan diberikan secarik kertas untuk menjawab 7 pertanyaan yang mencakup pendalaman materi 4 in 1 kali ini. Terisinya setiap pertanyaan menandakan para relawan memahami benar pendalaman prinsip 4 in 1. Hari itu para relawan memperoleh banyak pelajaran tentang kehidupan. | |||
Artikel Terkait
Kehangatan dalam Ramah Tamah Penerima Bantuan Tzu Chi Pekanbaru
10 September 2024Sebanyak 77 keluarga penerima bantuan Tzu Chi hadir dalam ramah tamah yang digelar oleh Tzu Chi Pekanbaru. Banyak diantara mereka yang juga terinspirasi untuk ikut bersumbangsih melalui celengan bambu.
Tzu Chi Salurkan 2.510 Bantuan untuk Warga Sulamu dan Pariki
20 April 2021Yayasan Buddha Tzu Chi bersama Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe, dibantu oleh anggota Brimob Polda NTT menyalurkan 2.510 paket bantuan di dua titik di Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang.