Aku, Anda, dan Dia Menjadi Kita
Jurnalis : Laurentcia Huang (Tzu Chi Palembang), Fotografer : Henry Tando (He Qi Utara), Indrawan Paimin (He Qi Timur), Teddy LiantoRelawan Tzu Chi Palembang memanfaatkan waktu latihan dengan sebaik mungkin dalam Zhen Shan Mei Camp. Dibagi menjadi satu tim kerja yang terdiri dari penulis, fotografer dan videografer, mereka berlatih dengan sepenuh hati.
Keindahan tercipta bukan hanya ada Aku saja, tetapi di dalam keindahan ada Aku, Anda dan Dia. Ini adalah tema dari Zhen Shan Mei Camp ke-2 yang diadakan di Aula jing Si, Jakarta Utara, 15-16 November 2014. Kamp ini diikuti oleh relawan Tzu Chi Singkawang, Palembang, Lampung, Tangerang dan Jakarta yang ingin belajar lebih banyak lagi tentang Budaya Humanis Zhen Shan Mei yang dibawakan oleh trainer Zhen Shan Mei Taiwan.
Suasana kegembiraan sangat terasa ketika senyuman mulai mengembang di setiap sudut-sudut bibir para peserta kamp karena dapat menjalin jodoh yang baik dengan Tzu Chi dan dapat berjumpa dengan relawan dari luar kota. Suasana kegembiraan pun berubah menjadi keharmonisan ketika para peserta saling bekerja sama dan berkomunikasi dengan relawan yang baru saja dikenal untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh panitia pelaksana. Dengan kesungguhan hati dan semangat yang tinggi akhirnya para peserta dapat menyelesaikan tugas yang diberikan dengan maksimal.
Dalam sesi latihan, relawan berusaha semaksimal mungkin untuk menghasilkan karya terbaik, baik dalam tulisan, foto maupun video.
“Saya ingin datang ke Jing Si Tang dan mengikuti kamp lagi, dapat berjumpa dan berkenalan dengan Shixiong-Shijie merupakan pengalaman yang sangat bearti bagi saya. Saya tidak akan melupakan rasanya kehangatan keluarga Tzu Chi. Bekerja sama dan saling membantu tanpa membeda-bedakan. Tanpa kalian saya bukanlah apa-apa,” tutur Febriyanto Shixiong, salah seorang relawan Tzu Chi Palembang. Walau usia Tzu Chi Palembang baru 1 tahun, tetapi tetap semangat dan bersungguh hati untuk belajar Budaya Humanis Zhen Shan Mei agar bisa dibagiakan kepada relawan lain untuk memperpanjang barisan Tzu Chi.
Zhen Shan Mei Camp kali ini tidak hanya mengajarkan bagaimana cara mengabadikan sejarah Tzu Chi, tetapi juga memberi pesan bahwa tanpa adanya relawan, Tzu Chi bukanlah apa-apa. Tanpa adanya penerima bantuan, relawan bukanlah siapa-siapa. Tanpa adanya Relawan Zhen Shan Mei, tidak ada bukti sejarah cinta kasih Bodhisatwa.
Kamp dibalut dengan sentuhan penuh sukacita dan kehangatan keluarga.