Aliran yang Tidak Pernah Berhenti

Jurnalis : Rensy Liu, Fotografer : Kurniawan
 
foto

Dua hal yang tidak bisa ditunda dalam kehidupan ini yaitu : “Berbakti kepada orangtua dan melakukan kebajikan” Ini terus dipesankan oleh Master Cheng Yen. Sederhana tapi maknanya begitu dalam.

Hari Sabtu, 26 Juli 2008 pukul 19.30 WIB di Jing Si Books & Cafe Kelapa Gading diadakan acara nonton bersama drama musikal “Sutra Bakti Seorang Anak”. Saat itu hadir sekitar 50 orang dari berbagai kalangan usia. Acara yang didukung oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Hu Ai atau Komunitas Kelapa Gading ini bertujuan memperkenalkan budaya humanis Tzu Chi, mengembangkan kebudayaan, cinta kasih, dan budi pekerti dalam kehidupan bermasyarakat.

Walau drama musikal ini pernah dipentaskan di JITEC Mangga Dua Square Jakarta tahun lalu, para relawan tetap mengajak teman-teman dan keluarga yang mungkin belum menonton pentas yang mengharukan ini bersama-sama.

Sutra Bakti Seorang Anak atau Fu Mu En Cung Nan Bao Cing menjelaskan 10 jasa besar orangtua, yaitu jasa seorang ibu dari proses kehamilan sampai melahirkan dan membesarkan anaknya serta jasa seorang ayah yang bekerja keras demi masa depan anaknya. Dalam sutra/ajaran ini, Buddha mengumpamakan dan menjelaskan secara detail jasa orangtua yang begitu besar sehingga walaupun seseorang memikul ayah di bahu kiri dan ibunda di bahu kanan sampai tulang rusuknya patah dan berdarah, atau mengorbankan daging sendiri untuk makanan orangtuanya tetaplah ‘masih belum cukup’ untuk membalas jasa besar orangtua.

foto   foto

Buddha juga mengajarkan bahwa cara berbakti kepada orangtua adalah dengan menjaga baik diri kita sendiri dan tidak membuat orangtua khawatir. Menjaga diri sendiri berarti menjaga kesehatan kita secara fisik dan mental sehingga dapat menjalani hidup dengan baik dan menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. Dengan menggunakan tubuh yang diberikan orangtua kita menjalani kebajikan, membantu orang lain dan berdoa dengan tulus demi kesehatan dan kesejahteraan orangtua kita, barulah kita bisa membalas budi besar orangtua. Dengan mempunyai jalan pemikiran yang benar, kita akan hidup di jalan kebenaran dan memiliki kehidupan yang bahagia sehingga tidak membuat orangua kita khawatir dan bisa membahagiakan mereka.

Sambil meneguk kopi atau teh sekadar penghangat tubuh, penonton terhanyut dalam alur drama musikal, kata-kata indah yang menyentuh sampai ke relung hati, menghantarkan kita ke masa-masa indah ketika bersama orangtua tercinta. Tanpa terasa air mata pun ikut bergulir.

Adegan mengharukan tidak hanya di layar monitor tapi hadir juga di tengah-tengah penonton. Yunita, seorang anak relawan Tzu Chi menghampiri ibunya, lalu berlutut di pangkuannya, tak kuasa membendung air mata. Sang ibu pun membelainya dengan penuh kasih. Air mata pun ikut menetes mewakili isi hatinya.

foto  

Di kehidupan modern yang begitu sibuk dengan segala macam gaya hidup terkadang hal terpenting terlupakan, dan kita diingatkan kembali dengan menyaksikan drama ini. Kaum muda dan kita semua mungkin tidak mempunyai waktu dan lupa untuk memperhatikan kesejahteraan orangtua. Sedangkan kasih sayang orangtua yang tidak pernah berhenti seperti air yang mengalir dari atas ke bawah begitu alami dan tidak pernah mengharapkan apa-apa dari anaknya.

Ini mampu menjadi alarm yang membangunkan kita dari tidur yang panjang, ketika kita tidak menyadari orang yang seharusnya di sisi kita telah tersisihkan.

 

Artikel Terkait

Mengejar Cita-Cita

Mengejar Cita-Cita

20 Februari 2019

Gathering kali ini bertema “Mengejar Cita-Cita”. Kepada anak-anak, Willy mengatakan, ada tiga hal terpenting dalam mengejar cita-cita. Yang pertama adalah menentukan cita-cita apa yang ingin dicapai, kedua adalah memiliki pengetahuan yang dipelajari, ibarat sebuah kendaraan dalam menuju cita-cita.

Juara 3 (Artikel): Kehidupan Lain di Tengah Hingar Bingar Kota

Juara 3 (Artikel): Kehidupan Lain di Tengah Hingar Bingar Kota

27 November 2014 Ketika truk pembawa sampah datang warga berbondong-bondong keluar rumah untuk memilah dan mengumpulkan sampah yang mereka cari. Mereka bergerak cepat untuk mencari sampah yang dapat dijual seperti botol minuman, kaleng, kertas, kardus, plastik bahkan barang-barang yang menurut mereka masih dapat digunakan mereka kumpulkan.
Perhatian untuk Korban Kebakaran di Deli Serdang

Perhatian untuk Korban Kebakaran di Deli Serdang

24 Juni 2022

Setelah melakukan survei dan mendata warga korban kebakaran, relawan Tzu Chi kemudian memberikan bantuan dalam bentuk pendampingan, santunan dana pemerhati, dan juga paket kebutuhan sehari-hari. 

Memiliki sepasang tangan yang sehat, tetapi tidak mau berusaha, sama saja seperti orang yang tidak memiliki tangan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -