Anggota World Buddhist Sangha Council Berkunjung ke Tzu Chi Indonesia

Jurnalis : Metta Wulandari, Fotografer : Arimami Suryo A

Masing-masing pimpinan Sangha yang tergabung dalam World Buddhist Sangha Council berdoa bersama untuk memulai rangkaian kegiatan kunjungan Tzu Chi.

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menerima kunjungan dari 136 Bhikkhu Sangha yang tergabung dalam World Buddhist Sangha Council di Tzu Chi Center hari ini, Jumat 20 September 2024. Dalam kunjungan ini, para Bhikkhu Sangha diajak berkeliling Tzu Chi Center dan berkenalan dengan Tzu Chi yang sudah tersebar di 68 negara, salah satunya ada di Indonesia.

Sejak pagi, para Sangha telah hadir di Tzu Chi Center. Mereka berjalan menyeberang dari hotel tempat mereka menginap malam sebelumnya. Para Sangha yang berasal dari 12 negara ini tampak antusias kala memasuki area Tzu Chi Center.

Seperti tur Aula Jing Si pada umumnya, anggota Sangha langsung dibagi dalam kelompok dan berkeliling dengan relawan sebagai pendampingnya. Mulai dari lobby, menuju berbagai ruangan yang ada di Aula Jing Si. Perjalanan tur ini lalu diakhiri dengan rangkaian acara sambutan untuk para Sangha di Guo Yi Ting lantai 3 Aula Jing Si.

Sejak pagi, para Sangha telah hadir di Tzu Chi Center dengan berjalan langsung menuju Tzu Chi Center.

Para Sangha melakukan tur di Aula Jing Si, mulai dari lobby, menuju berbagai ruangan yang ada di Aula.

Acara singkat untuk perkenalan dikemas dengan nuansa keagamaan yang kental namun juga santai. Dimulai dengan doa bersama yang dipimpin masing-masing pimpinan Sangha, dilanjutkan berbagai sambutan, juga perkenalan tentang Tzu Chi.

Mahanayaka Chaokun Prajnavira Mahasthavira atau yang dikenal dengan Suhu Hui Siong, President of the World Buddhist Sangha Council menuturkan senang bisa berkunjung ke Tzu Chi Center setelah menyelesaikan perjalanan bakti ke Magelang, Jawa Tengah. Baginya, pertemuan ini sangat menyejukkan dan penuh kasih.

“Tadi kami dijelaskan bahwa Tzu Chi sudah 30 tahun di Indonesia. Tzu Chi sudah berbuat banyak untuk agama Buddha di nusantara dan masyarakat Indonesia. Tentu saya sangat senang mendapat kesempatan yang baik ini. Untuk itu rasanya kita harus lebih yakin bagaimana meneruskan Jalan Bodhisatwa ini, terus memberikan pertolongan dan memberikan kesejukan bagi dunia dengan cinta kasih yang universal. Inilah yang harus kita teladani,” tutur Suhu Hui Siong.

Mahanayaka Chaokun Prajnavira Mahasthavira atau yang dikenal dengan Suhu Hui Siong, President of the World Buddhist Sangha Council memberikan sambutannya.

Prof. Dr. Ven. Maitipe Wimalasara Mahatera yang merupakan English Secretary General of World Buddhist Sangha Council terkesan dengan praktik Dharma yang dilakukan di Tzu Chi.

Sementara itu, Prof. Dr. Ven. Maitipe Wimalasara Mahatera yang merupakan English Secretary General of World Buddhist Sangha Council turut terkesan dengan praktik Dharma yang dilakukan di Tzu Chi. Beliau menuturkan inilah praktik Buddhisme yang praktis sekaligus menyeluruh, Buddhisme yang humanis. Praktik nyata seperti inilah yang penting bagi dunia, yang mana bukan hanya menjadi Buddhisme yang teoritis semata.

“Inilah ajaran Buddha yang sedang dipraktikkan. Seperti Buddha pernah mengatakan bahwa, jika seseorang merawat pasien, atau orang sakit, atau mereka yang tidak sehat, itu sama saja merawat Buddha. Nah, praktiknya ada di sini. Sungguh berkah yang luar biasa karena Tzu Chi pun mempunyai rumah sakit,” tutur Prof. Dr. Ven Maitipe Wimalasara Mahatera senang.

Sebelumnya, Ven. Maitipe pernah mendengar tentang Tzu Chi, namun saat itu tak segamblang ini dan hanya sekilas saja. Ketika berkunjung ke Aula Jing Si kali ini, ia langsung memahami dan memastikan kemana pun nantinya ia akan pergi, ia akan membagikan cerita tentang Tzu Chi.

“Tentu saya akan bercerita tentang Tzu Chi dalam berbagai kesempatan nantinya,” katanya sukacita. “Master Cheng Yen pasti seorang guru yang sangat, sangat luar biasa. Beliau pasti memiliki hati yang besar, kasih sayang, dan kita harus mengagumi kasih sayang Master, tak perlu meragukannya lagi. Semoga beliau panjang umur, tanpa kesulitan dan masalah demi kesejahteraan umat manusia,” lanjut Ven Maitipe mendoakan Master Cheng Yen.

Stephen Huang (the Executive Director of Tzu Chi’s Global Volunteers) yang bisa berbagi tentang ikrar Master Cheng Yen “demi ajaran Buddha, demi semua makhluk” kepada Sangha.

Sebagai tuan rumah, Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Liu Su Mei tentu menerima kunjungan ini dengan penuh sukacita. Bersama puluhan relawan lainnya, ia menjalin jodoh baik dengan para Sangha. Hal ini pun menjadi kebanggan tersendiri bagi Liu Su Mei, Sugianto Kusuma, juga Franky O. Widjaja dan Stephen Huang (the Executive Director of Tzu Chi’s Global Volunteers) yang bisa berbagi tentang ikrar Master Cheng Yen (demi ajaran Buddha, demi semua makhluk) kepada Sangha. Juga tentang bagaimana Tzu Chi mengembangkan semangat cinta kasih agung ajaran Buddha di Indonesia yang mayoritasnya adalah umat muslim.

“Saya yakin agama Buddha adalah agama yang sangat ramah, sangat bertoleransi. Kita berharap semangat cinta kasih, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin, dalam ajaran Buddha bisa diterapkan di setiap negara,” harapnya.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Memahami Lebih Dalam Aula Jing Si

Memahami Lebih Dalam Aula Jing Si

01 Agustus 2012 Bangunan baru pun mulai dibangun pada tahun 2009 hingga sekarang. Kini, gedung kokoh yang besar itu sudah berdiri. Ini  akan menjadi sebuah lembaran baru bagi Tzu Chi Indonesia untuk menebar cinta kasih para insan Tzu Chi di seluruh Indonesia. 
Berbagi Kasih di Bulan Ramadhan

Berbagi Kasih di Bulan Ramadhan

20 Mei 2020

Sabtu, tanggal 16 Mei 2020, Tzu Chi Batam membagikan parsel lebaran kepada warga sekitar Aula Jing Si Batam yang terdampak oleh wabah virus corona. Terdapat 123 keluarga yang menerima parsel lebaran yang berisi sembako ini.

Kepedulian Itu Ada di Dalam Hati

Kepedulian Itu Ada di Dalam Hati

06 Mei 2015 Charity Group Metro yang beranggotakan ibu-ibu yang berprofesi sebagai pedagang di Pusat Grosir Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat memberikan donasi untuk para korban gempa Nepal melalui Tzu Chi.
Orang yang mau mengaku salah dan memperbaikinya dengan rendah hati, akan mampu meningkatkan kebijaksanaannya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -