Apresiasi bagi Relawan Konsumsi

Jurnalis : Cindy Kusuma, Fotografer : Cindy Kusuma
 

foto
Para murid mempersembahkan teh kepada para relawan sebagai bentuk penghargaan terhadap sumbangsih mereka menyiapkan konsumsi di Sekolah Tzu Chi.

Selama setahun ini, para murid Sekolah Tzu Chi diberi perhatian yang luar biasa tidak hanya dari para guru dan staf sekolah, tapi juga dari para shigu dan shibo relawan Tzu Chi dari berbagai He Qi yang setiap hari mempersiapkan masakan yang lezat dan bergizi bagi mereka. Pada tanggal 5 Juni 2012, siswa-siswi mempersembahkan teh hangat bagi para shigu-shibo dan menghibur mereka dengan berbagai pertunjukkan isyarat tangan sebagai bentuk penghargaan atas sumbangsih mereka selama ini.

Tepat pukul 9 pagi, murid-murid membawa cangkir-cangkir teh dengan nampan, menghampiri shigu-shibo yang sudah siap duduk di ruang gymnasium yang telah disulap menjadi ruang minum teh. Dengan sepasang tangan mereka, anak-anak itu menyuguhkan teh sambil membungkuk dan dengan penuh kesungguhan hati mengucapkan "Gan en shigu, gan en shibo…". Anak-anak juga memberikan buah tangan berupa cokelat buatan mereka sendiri serta kartu ucapan yang mereka tulis masing-masing. Di atas kartu itu tertulis dalam bahasa Mandarin atau Inggris, "Shigu/shibo yang saya cintai, gan en karena setiap hari anda telah mempersiapkan makanan yang enak untuk saya!"

Melihat kesungguhan dan kepolosan para siswa, rasa haru muncul dalam hati setiap relawan. Ketua relawan konsumsi, Marlinda, menyatakan, "Saya sangat terharu, sampai-sampai ketika diminta ke depan tadi, saya tidak bisa berkata-kata."

foto  foto

Keterangan :

  • Selain secangkir teh yang harum, murid-murid TK Sekolah Tzu Chi mementaskan nyanyian dan isyarat tangan bagi para shigu-shibo(kiri)
  • Siswa-siswi SD Tzu Chi mempersembahkan lagu dan isyarat tangan, wujud terima kasih kepada orang tua, guru, dan sesama teman(kanan)

Selain dari para murid dan relawan, rasa syukur juga diungkapkan oleh para orang tua murid. Irwan Johan, ayah dari Felix Johan, siswa kelas 1 SD Tzu Chi mengungkapkan rasa syukurnya kepada relawan, "Saya mengucapkan terima kasih kepada para relawan telah mempersiapkan makanan yang bergizi bagi anak saya."

Perubahan Positif pada Anak
Keputusan Irwan menyekolahkan anaknya di Sekolah Tzu Chi Indonesia tidak salah. Sebagai orang tua, ia merasakan banyak perubahan positif di diri Felix. "Saya merasakan sekarang anak saya lebih kalem, dan sangat punya rasa bersyukur. Bahkan tidak jarang ia secara spontan memberikan kiss (kecupan) kepada saya," katanya bangga.

foto  foto

Keterangan :

  • Salah seorang murid memberikan kenang-kenangan kepada shibo dan diterima dengan penuh rasa syukur dan hormat (kiri)
  • Para shigu-shibo juga mempersembahkan isyarat tangan "Satu Keluarga" yang diikuti oleh seluruh murid (kanan)

Hal yang serupa juga diungkapkan oleh Marlinda. Ia mengenang saat-saat awal menyiapkan makan siang bagi para murid, "Dulu mengajari mereka untuk bilang 'Gan en' itu susahnya minta ampun, tapi setelah enam bulan berlalu, mereka mulai ada kemajuan. Bahkan ketika saya lupa bilang 'Gan En', ada anak yang menghampiri saya dan bilang, 'Shigu, gan en!'" Ujarnya. Marlinda juga mengatakan, sekarang anak-anak bahkan sudah tahu berbagi. Kalau dulu makanan mereka harus diambilkan oleh shigu dan shibo, sekarang, mereka bisa mengambil sendiri atau membantu mengambilkan untuk temannya.

Tidak hanya positif bagi para murid, nilai-nilai positif juga dirasakan oleh para relawan. Memasak bagi para murid tidak semata menjadi rutinitas setiap minggu bagi para relawan. Kegiatan ini adalah cara yang positif bagi mereka menghabiskan waktu luang sekaligus jadi ajang saling bertukar resep dan belajar menu-menu vegetarian yang baru.

Sekolah bukan semata tempat menuntut ilmu bagi para murid, tapi juga merupakan ladang pelatihan diri bagi banyak insan, baik itu para murid, guru, bahkan para shigu-shibo relawan masak. Semoga para murid dapat meneladani sikap mau melayani yang dimiliki shigu-shibo dan para relawan juga dapat membina sifat sabar dan telaten dalam mempersiapkan masakan bagi para murid.

 

 

 
 

Artikel Terkait

Berbagi Cinta Kasih Melalui English Class

Berbagi Cinta Kasih Melalui English Class

20 Februari 2017

Jika di kota dengan mudah belajar bahasa Inggris melalui internet atau les, tidak demikian dengan para pelajar di Muara Wahau, Kalimantan Timur. Kenyataan ini mengetuk hati para relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas di Xie Li Kalimantan Timur 1. Para relawan menggelar English Class di beberapa sekolah.

Mengungkapkan Cinta Kasih Melalui Prakarya

Mengungkapkan Cinta Kasih Melalui Prakarya

25 Februari 2015 Pada 25 Januari 2015, di Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Muara Angke, komunitas relawan Tzu Chi Hu Ai PIK kembali mengadakan kegiatan memperkenalkan Budaya Humanis Tzu Chi kepada anak-anak yang tinggal di sini.
Yuk, Vegetarian

Yuk, Vegetarian

13 Agustus 2015 Minggu, 9 Agustus 2015, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan Kelas budi pekerti Tzu Shao. Kegiatan kali ini mengajak Tzu Shao untuk bervegetaris pada bulan Tujuh Penuh Berkah. Sebanyak 68 relawan dan ada 32 Tzu Shao yang ikut dalam kegiatan ini sama-sama bertekad untuk bervegetaris selama satu bulan.
Jika menjalani kehidupan dengan penuh welas asih, maka hasil pelatihan diri akan segera berbuah dengan sendirinya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -