Arisan untuk Berdana
Jurnalis : Apriyanto, Fotografer : ApriyantoSetelah sembuh dari penyakitnya, Mey Hoa pun berketetapan hati untuk mendanakan uang arisannya kepada Tzu Chi jika namanya keluar. Ia menyadari, tanpa bantuan dan welas asih dari berbagai pihak, niscaya kesembuhan menghampirinya. |
| |
Rumah tangganya kandas di tengah jalan ketika ia dikaruniai seorang putri. Mey Hoa pun melanjutkan bahtera rumah tangganya dengan menikahi seorang pemuda yang bekerja sebagai sopir di sebuah kantor pengacara dan dikaruniai 3 orang anak. Memasuki usia ke-39, sebuah kejanggalan terjadi pada dirinya. Mey Hoa banyak mengeluarkan keputihan dan rahimnya sering terasa sakit. Menyadari adanya ketidaknyamanan dalam tubuhnya, Mey Hoa segera memeriksakan dirinya ke Yayasan Kanker Indonesia yang berlokasi di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Kecurigaannya terkena penyakit kanker cukup berdasar lantaran ibunya telah lama menderita sakit kanker rahim dan kini sudah memasuki stadium akhir. Setelah menjalani pemeriksaan apa yang dikhawatirkan Mey Hoa menjadi kenyataan. Ia terdiagnosis menderita sakit kanker serviks stadium dini. Dokter di yayasan itu menyarankan Mey Hoa agar segera menjalani pengobatan melalui terapi konsumsi obat.
Ket : - Kesembuhan yang telah didapat membuat Mey Hoa selalu ingat akan rasa syukur terhadap kehidupan dan indahnya berbagi kepada sesama. (kiri) Ditinggal Suami Bagi Mey Hoa ini adalah titik terberat dalam hidupnya. Selain penyakit kanker yang dideritanya ia juga harus menanggung beban sebagai orangtua tunggal yang harus mengasuh dua putri yang ikut dengannya. Walau terkadang butiran air mata sering timbul di pelupuk matanya atas kenyataan yang dialami, Mey Hoa tetap memiliki keyakinan bahwa ia akan mampu menjalani kembali kehidupannya seperti sedia kala. Perlahan-lahan perkembangan kesehatan Mey Hoa pun mulai membaik seiring dengan ketegarannya dalam menghadapi kenyataan hidup. Namun setelah penyakit kanker itu sembuh, Mey Hoa kembali merasakan sesuatu yang mengganggu dirinya. Sebuah benjolan yang semakin lama semakin membesar tumbuh di sekitar perut bagian bawah ditambah dengan keputihan yang semakin banyak dan tak wajar. Menyadari kejanggalan ini, Mey Hoa segera memeriksakan dirinya ke salah satu rumah sakit di daerah Pasar Rebo, Jakarta Timur. Hasil pap smear memperlihatkan sebuah miom tumbuh di antara rahim Mey Hoa. Pengobatan terbaik adalah dengan menjalani operasi, namun biaya operasi yang tidak sedikit membuat Mey Hoa mengurungkan niatnya untuk melanjutkan pengobatan.
Ket : - Di rumah yang tidak besar ini, Mey Hoa yang dahulu terkena kanker menghidupi kedua putrinya setelah sang suami menceraikannya. (kiri). Bertemu Tzu Chi Satu hal yang disadari betul oleh Mey Hoa, bahwa tanpa adanya welas asih dari pihak lain, mustahil baginya untuk mendapatkan kesembuhan, dan kehidupan yang normal. Maka dalam satu arisan yang dibuatnya, ia membulatkan tekad untuk memberikan hasilnya kepada Tzu Chi ketika ia mendapatkannya. Terbukti di akhir tahun 2009, Mey Hoa menyerahkan uang perolehan arisannya kepada Tzu Chi begitu namanya keluar sebagai pemenang arisan. “Niat saya membuka arisan memang untuk menyumbang Tzu Chi,” katanya. “Karena saya sadar apa yang saya terima berasal dari cinta kasih orang lain dan harus dikembalikan kepada yang membutuhkan.” Tambahnya. Susilo shijie, relawan Tzu Chi yang selama ini mendampingi Mey Hoa merasa sangat gembira melihat semangat Mey Hoa yang tulus dalam bersumbangsih kepada Tzu Chi, “Dulu, ia sebagai orang yang dibantu, sekarang ia menjadi orang yang bisa membantu orang lain,” ungkapnya. | ||