Toto Tursinah (tengah) didampingi relawan Tzu Chi dan Lurah Jamika, Fajar Siliwangi memotong pita sebagai pertanda penyerahan rumah yang telah dibangun oleh Tzu Chi Bandung.
Toto Tursinah (83) sangat bahagia menerima bantuan dari Tzu Chi Bandung dalam program Bedah Rumah. Rumah yang dihuninya sejak puluhan tahun itu sebelumnya sudah rapuh, sudah tak layak huni. Toto yang tinggal bersama kedua anaknya, cucu, dan menantu ini mengandalkan pendapatan dari berjualan bubur. Namun dengan pemasukan yang tidak seberapa, tak mampu untuk memperbaiki rumahnya.
Rumah Toto yang berada di gang sempit di Kelurahan Jamika ini diketahui oleh relawan komunitas di daerah tersebut. Jalinan jodoh ini melalui Ida Widayati, relawan komunitas Jamika yang kerap kali melewati rumah Toto dan prihatin dengan keadaanya.
“Saya sering lewat rumah Bu Toto yang jualan bubur sama anaknya, tapi ya kurang ramai jualannya karena lihat dari rumahnya yang enggak layak jadi mungkin dagangannya juga enggak ada peminatnya,” tutur Ida.
Relawan Tzu Chi Bandung menyerahkan kunci rumah kepada Toto Tursinah (kerudung merah) yang telah dibangun kembali oleh Tzu Chi Bandung, yang sebelumnya tidak layak huni.
Hal ini yang membuat para relawan komunitas Jamika berdiskusi bagaimana membantu keluarga Toto Tursinah. Pada 28 November 2021 disepakati untuk dilakukan pembongkaran rumah Toto setelah melalui survei dan diskusi.
Toto yang sudah ditinggalkan suaminya ini memiliki lima anak, namun anak pertamanya mengalami gangguan kejiwaan. Toto dan anak keduanya yang sudah menikah dan memiliki satu anak mengandalkan pendapatan dari berjualan bubur. Sementara itu menantu Toto yang hanya sebagai buruh serabutan tak mampu membendung kebutuhan kesehariannya.
Pada 30 November 2021 menjadi hari bahagia untuk keluarga Toto. Hari itu dimulainya pembangunan rumah. Para relawan dan warga setempat bergotong royong untuk membantu. Entin Supriatin, anak kedua Toto sangat bahagia rumah yang dihuni selama ini mendapatkan bantuan bedah rumah.
Rumah ini merupakan rumah ke-33 dari program bedah rumah Tzu Chi Bandung di Kelurahan Jamika.
“Waktu dulu sebelum dibangun kalau mau tidur dan hujan enggak bisa tidur, kalau hujan ada angin takut roboh. Kalau sekarang sudah nyaman enak sudah tidak khawatir lagi. Maka saya ucapkan banyak-banyak terimakasih sekali sama Yayasan Buddha Tzu Chi yang telah membangun rumah saya sekarang menjadi indah dan nyaman,” ujarnya.
Sambutan hangat datang dari Lurah Jamika, Fajar Siliwangi saat peresmian rumah pada 14 Januari 2022. Menurutnya keberadaan Yayasan Buddha Tzu Chi sangat dibutuhkan karena sangat peduli kepada masyarakat yang membutuhkan uluran tangan.
“Saya ucapkan terima kasih atas kepedulian Tzu Chi di wilayah kelurahan Jamika, Kecamatan Bojong Kaler, Kota Bandung. Kami selama ini ada beberapa hal yang sering disampaikan dari Tzu Chi, kaitannya dengan bantuan. Diantaranya bantuan Rutilahu, rumah tidak layak huni yang sekarang menjadi layak huni. Selama ini yang saya saksikan yang saya ketahui manfaat keberadaan yayasan sangat dibutuhkan,” pungkasnya.
Kondisi rumah Toto Tursinah sebelum dilakukan renovasi. Rumah yang sudah dihuninya puluhan tahun itu sangat tidak layak huni.
Rumah Toto Tursinah merupakan rumah ke-33 dari program bedah rumah Tzu Chi Bandung. Sebelumnya Tzu Chi Bandung telah membangun 32 rumah di wilayah Jamika, Kota Bandung ini melalui program Bedah Desa sejak tahun 2010 silam.
Jalinan jodoh antara Tzu Chi Bandung dan Toto Tursinah pun menjadi jawaban atas asa yang ia harapkan untuk dapat tinggal di rumah yang sehat, bersih dan tentunya sangat layak huni di usia tuanya. Semoga dengan program bedah rumah ini Tzu Chi Bandung dapat terus menebar kebajikan dan manfaat bagi mereka yang membutuhkan.
Editor: Khusnul Khotimah