Asiknya Berbelanja Sambil Beramal

Jurnalis : Galvan dan Rangga Setiad, Fotografer : Galvan dan Rangga Setiad
 
 

fotoSuasana di stan Jing Si saat acara bazar amal yang dilakukan relawan Tzu Chi Bandung. Antusias pengunjung sangat besar untuk memiliki produk-produk Jing Si ini.

 

Minggu, 31 Juli 2011 bertempat di Gedung Harapan Kasih, Jl. Mekar Kecana No. 2A. Kompleks Mekar Wangi, Soekarna Hatta, Bandung, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Perwakilan Bandung menyelenggarakan kegiatan bazar amal. Acara yang berlangsung dari pukul 09.00-18.00 WIB ini mengusung tema “Pelestarian Lingkungan”.

 

 

Pada bazar amal ini, lokasi bazar dibagi menjadi dua tempat, yaitu lantai satu ditempati oleh stan aneka makanan vegetarian, minuman, sayuran, aneka kue, minyak goreng, dan alat dapur rumah tangga. Sedangkan di lantai dua terdapat stan pakaian, sepatu, sandal, kaus kaki, mainan anak-anak, handuk, tas, jam, handphone, kaligrafi, aksesoris, produk Jing Si, dan peralatan dapur.  Rencananya seluruh dana yang terkumpul dari hasil penjualan bazar ini akan digunakan untuk pembangunan Jing Si Tang di Bandung.

“Kami sudah melakukan bazar hingga dua kali. Kalau yang lalu kegiatan ini bersamaan dengan Waisak sehingga terasa sangat singkat, maka tahun ini kami sengaja hanya mengadakan bazar saja dengan skala yang lebih besar dari tahun lalu. Kami sangat senang, ternyata respon masyarakat bagus sekali,” ujar Herman Widjaja, Ketua Tzu Chi Bandung.

Herman menambahkan, sebenarnya tujuan dari penyelenggaraan acara ini adalah mengajak masyarakat untuk mulai bervegetarian. Hal ini dikarenakan selain menyehatkan tubuh bervegetarian juga bisa menyelamatkan bumi. Selain itu, dalam kegiatan ini para relawan juga mendapat kesempatan untuk mensosialisasikan Tzu Chi kepada setiap pengunjung bazar amal Tzu Chi ini.

foto  foto

Keterangan :

  • Segala transaksi yang dilakukan pada acara Bazar Amal ini menggunakan kupon yang telah disediakan oleh panitia.(kiri)
  • Pada acara bazar ini pun pengunjung dapat beramal dengan memukul gong keberuntungan. (kanan)

“Saya berharap kita bisa mengadakan kegiatan ini setiap tahunnya, apalagi melihat antusias dari para pengunjung yang begitu besar. Tidak hanya para pengunjung, para pengusaha yang turut berpartisipasi juga berharap kegiatan ini dapat diadakan dalam ruang lingkup yang semakin luas. Ini merupakan respon yang sangat baik, semoga kita dapat mengadakan kegiatan ini setiap tahun, bahkan untuk kebutuhan bakti sosial sekalipun,” lengkap Herman.

Transaksi jual beli dalam bazar ini dilakukan dengan menggunakan kupon yang telah dijual oleh para relawan Tzu Chi satu minggu sebelum acara. Namun para pengunjung masih bisa membelinya pada saat kegiatan. Kupon yang disediakan dalam bentuk nominal Rp 5000, Rp 10.000, Rp  20.000, Rp 50.000, dan Rp 100.000.

Beramal dan Himbauan Bervegetarian Melalui Bazar
Dalam bazar ini ada juga pemutaran video mengenai pelestarian lingkungan yang ditayangkan di beberapa titik dekat stan yang menjual barang maupun makanan. Sambil berbelanja para pengunjung juga dapat menyaksikan tayang-tayangan video Tzu Chi mengenai pola hidup bervegetarian.

 

foto  foto

Keterangan :

  • Suasana di stan yang menjual berbagai macam alat masak hingga tempat makanan dapur saat acara bazar amal Tzu Chi Bandung.(kiri)
  • Relawan Tzu Chi Bandung dengan bersemangat menjual barang dagangannya pada acara Bazar Amal. (kanan)

Menurut salah satu pengunjung bazar, Victor Tatuah (48), bazar ini mempunyai misi yaitu agar masyarakat lebih sadar lagi arti dari sebuah pelestarian lingkungan. Himbauan tersebut bisa dilakukan dengan cara membiasakan diri menjalani hidup dengan bervegetarian.

“Bazarnya luar biasa ya. Dan dengan kegiatan ini mungkin bisa menyadarkan para pengunjung untuk berbuat sesuatu sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan. Sebenarnya terdapat misi untuk memperkenalkan makanan-makanan yang sehat. Apalagi tayangan film yang ditampilkan juga sangat relevan dengan misi tersebut," tutur pria yang berprofesi sebagai konsultan pendidikan ini.

Selain Victor, pengunjung lain yaitu Fifi (42) juga memberikan tanggapan yang positif mengenai bazar Tzu Chi yang mengajak para pengunjungnya untuk bervegetarian.

“Itu sangat baik sekali karena kita tahu vegetarian ini bukan hanya milik umat Buddha aja, sekarang banyak sekali para atlet dan artis yang sudah menanamkan hidup sehat bervegetarian. Makanan yang dijajakannya pun cukup bervariasi, mulai dari yang murah sampai dengan yang berkualitas juga ada. Dan kita tahu Tzu Chi ini kan yayasan sosial, jadi hasil dari dana ini pasti untuk kegiatan sosial. Mudah-mudahan dengan adanya Tzu Chi banyak masyarakat yang membutuhkan dapat lebih dibantu dan ditolong,” ujarnya.

Sedangkan bagi para relawan Tzu Chi, partisipasinya dalam bazar ini telah memberikan dampak yang positif bagi kehidupan mereka. "Saya sangat senang sekali. Ini merupakan pengalaman yang pertama untuk saya, tapi saya merasa hidup ini jadi lebih berarti karena bisa berbuat lebih banyak untuk orang lain. Adalah sangat bagus ya karena membuat orang belajar untuk bervegetarian, karena hal tersebut sangat baik sekali bagi kesehatan," kata Mei Ling, relawan Tzu Chi Bandung yang menjual sayuran organik dalam bazar ini.

 

  
 

Artikel Terkait

Bersama Menjadi Pasukan Cinta Lingkungan

Bersama Menjadi Pasukan Cinta Lingkungan

22 Desember 2023

Sebanyak 41 mahasiswa dari Universitas Kristen Indonesia (UKI) mengunjungi Depo Pendidikan Pelestarian Lingkungan Tzu Chi di Pangeran Jayakarta. Mereka belajar dan praktik langsung aksi-aksi nyata pelestarian lingkungan.

Gempa Jepang : Galang Dana itu Berlanjut

Gempa Jepang : Galang Dana itu Berlanjut

18 Maret 2011 Menyadari bahwa manusia berada dalam satu dunia yang sama dan atas dasar solidaritas, maka pada hari Rabu 16 Maret 2011 sejumlah karyawan PT. Sinarmas Land yang berkantor di ITC Mangga Dua Jakarta turut berpartisipasi memberikan sumbangan dana bagi korban gempa di Jepang dengan melalui Tzu Chi.
Merayakan Waisak di Rumah Sakit

Merayakan Waisak di Rumah Sakit

18 Mei 2011
Kegiatan ini sendiri baru pertama kali dilakukan oleh relawan Tzu Chi di Indonesia. “Awalnya saya melihat dari tayangan DAAI TV tentang relawan Tzu Chi Malaysia yang membawa rupang Buddha ke warga yang tidak bisa merayakan Waisak karena sakit, lalu saya terpikir untuk mencoba melakukannya di Indonesia,” terang Rosaline.
Tak perlu khawatir bila kita belum memperoleh kemajuan, yang perlu dikhawatirkan adalah bila kita tidak pernah melangkah untuk meraihnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -