Asyiknya Memilah Sampah

Jurnalis : Sinta Febriyani (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Irvan (Tzu Chi Bandung)
 
foto

* Menyelamatkan bumi bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mendaur ulang sampah untuk dimanfaatkan kembali.

Merawat dan menjaga kelestarian bumi adalah tanggung jawab setiap manusia. Dalam salah satu ceramahnya tentang lingkungan hidup, Master Cheng Yen pernah berujar, “Gunakanlah kedua tangan kalian yang sedang bertepuk itu untuk melestarikan lingkungan.” Sebenarnya, banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan, diantaranya adalah dengan cara mendaur ulang sampah. Tanpa banyak disadari orang, sampah pun bisa diubah menjadi “emas”.

Pada Minggu pagi yang cerah, tepatnya pukul 09.30, puluhan relawan Tzu Chi Bandung berkumpul di halaman sebuah pabrik es di Jalan Cilember, Bandung untuk satu tujuan mulia, yaitu mendaur ulang sampah. Tzu Chi Bandung selain peduli dengan kehidupan sesama manusia, juga memiliki kepedulian dalam menjaga bumi dan segala isinya. Tidak bisa dipungkuri, global warming yang belakangan ini hangat diperbincangkan di seluruh dunia, telah memberikan dampak negatif bagi kelangsungan bumi di masa depan. Oleh karena itu, tegakah kita mewariskan bumi yang kotor pada anak-cucu kita? Karena itulah insan Tzu Chi melakukan daur ulang.

Kegiatan pagi itu diisi dengan pemilahan sampah yang terdiri dari sampah kertas, plastik, dan logam. Tanpa kita sadari, memanfaatkan kembali kertas bekas sama dengan menyelamatkan ribuan batang pohon dari penebangan setiap harinya. Di samping itu, mendaur ulang sampah plastik sama halnya dengan memusnahkan gundukan sampah jutaan kubik setiap tahunnya. Sementara dengan mengolah kembali logam, seperti besi, alumunium, tembaga dan logam lainnya yang bisa diolah kembali, membuat kegiatan eksploitasi bahan tambang menjadi berkurang.

Sebelum memilah, sampah-sampah dikumpulkan terlebih dahulu. Tidak lupa, relawan Tzu Chi menyiapkan banyak tempat untuk sampah hasil sortiran. Sebelum dimulai, drg Sita memberikan pengarahan tentang tata cara pemilahan sampah. Ternyata banyak hal yang harus dilakukan dalam menyortir sampah, contohnya saja pada pemilahan botol minuman. Botol dan tutup harus dipisahkan terlebih dahulu. Karet gelangnya pun harus ikut dilepas. Tidak lupa, label yang tertera di produk harus dibersihkan, dan jika kotor, sebaiknya dicuci terlebih dahulu.


foto   foto

Ket : - Agar sampah daur ulang memiliki harga yang baik ketika dijual kembali, sampah harus dipilah dan
           dibersihkan. (kiri)
         - Sampah-sampah yang telah dipilah ini kemudian dijual. Hasil penjualannya dipergunakan untuk membiayai
           kegiatan kemanusiaan. Mengubah sampah menjadi "emas". (kanan)

Meskipun pengerjaan pemilahan sampah ini membutuhkan waktu dan tenaga, namun para relawan terlihat menikmati kegiatan tersebut. Dengan adanya kegiatan ini, para relawan menjadi semakin tahu dan mengenal bahwa kekayaan alam ini ada batasnya. Sampah buangan kita setiap hari ternyata dapat dipilah dan dimanfaatkan kembali.

Dalam kesempatan itu, Ardian, koordinator kegiatan hari itu, merasa gembira mengikuti kegiatan pemilahan sampah daur ulang ini. Menurutnya, sampah yang telah selesai dipilah tersebut, rencananya akan dijual dan hasil penjualannya akan diserahkan kepada Tzu Chi.

 

Artikel Terkait

Survei dan Mediasi Rencana Aktivasi Sekolah di Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Tadulako

Survei dan Mediasi Rencana Aktivasi Sekolah di Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Tadulako

26 November 2021

Untuk memfasilitasi warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Tadulako dalam pendidikan, Tzu Chi berencana membuka sekolah bagi warga korban bencana gempa dan tsunami.

Sudahkan Kita Pede Hari Ini?

Sudahkan Kita Pede Hari Ini?

31 Agustus 2010 Para relawan dari He Qi Barat pada kegiatan Xiao Tai Yang tanggal 15 Agustus 2010 mengangkat tema “ percaya diri” ini. Para pesertanya tentu adalah matahari–matahari kecil yang memancarkan cahaya kehangatan bagi semua yang hadir di sana melalui senyumannya.
Baksos Makassar: Harapan Dalam Kesembuhan

Baksos Makassar: Harapan Dalam Kesembuhan

18 Mei 2010
Muhammad Nur Alamsyah terlihat sangat tenang. Beberapa relawan Tzu Chi yang mengantarnya dari ruang operasi pun menjelaskan kepada orang tua Alam, kalau anaknya sangat tenang ketika menghadapi operasi.
Meski sebutir tetesan air nampak tidak berarti, lambat laun akan memenuhi tempat penampungan besar.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -