Atasi Sampah Sekolah dengan Green Point

Jurnalis : Hidayat Sikumbang (DAAI TV), Fotografer : Hidayat Sikumbang (DAAI TV)

Siswa-siswi SMA Methodist Tanjung Morawa mulai menggunakan Green Point dengan memasukkan samapah atau barang-barang daur ulang.

Semakin banyak kita membeli barang, semakin banyak pula calon sampah yang akan dihasilkan. Kebiasaan membeli suatu barang hanya karena “keinginan” merupakan penyebab utama dari permasalahan ini. Apabila kita dapat mengendalikan diri dengan hanya membeli barang yang dibutuhkan maka tentunya sampah yang dihasilkan setiap hari juga akan berkurang. Namun pengendalian sampah tidak hanya dilakukan “sebelum” sampah itu dihasilkan, melainkan juga “setelah” sampah tersebut dihasilkan. Lantas, Langkah apa yang tepat dilakukan untuk mengendalikan jumlah sampah di tengah masyarakat?

Permasalahan yang dipaparkan sebelumnya menjadi salah satu alasan relawan Tzu Chi Medan bekerja sama dengan SMA Swasta Methodist Tanjung Morawauntuk mendirikan titik daur ulang atau yang lebih sering disebut dengan Green Point di areal SMA Swasta Methodist Tanjung Morawa pada Selasa (23/8/2022). Dengan adanya titik daur ulang di sekolah ini, diharapkan dapat membantu mengurangi limbah daur ulang seperti plastik, kertas, hingga sterofoam.

Relawan Tzu Chi dan Kepala Sekolah SMA Methodist memberikan kata sambutan dan menjelaskan akan fungsi dan manfaat titik daur ulang.

Tony Honkley, Manajer Operasional DAAI TV Medan yang relawan Tzu Chi menjelaskan tentang program Pelestarian Lingkungan Tzu Chi kepada siswa-siswi SMA Methodist.

Kehadiran titik daur ulang ini disambut baik oleh Resien Chiu, Kepala Sekolah SMA Swasta Methodist Tanjung Morawa. Kehadiran titik daur ulang ini juga dianggap dapat memberikan dampak positif kepada lingkungan sekitar khususnya masyarakat Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

“Titik Green point yang dibuka adalah di SMA Swasta Methodist Tanjung Morawa. Kami berharap dapat memberikan dampak yang positif bukan hanya bagi seluruh warga di sekolah Methodist, tapi juga melingkupi daripada seluruh masyarakat yang ada di sekitar Tanjung Morawa.” jelas Resien.

Tantri, salah satu relawan Tzu Chi yang hadir menjelaskan bahwa kehadiran titik daur ulang ini adalah titik yang ke-36 di Sumatera Utara. Tantri juga berharap sekolah SMA Swasta Methodist Tanjung Morawa dapat terus bekerja sama dengan Tzu Chi untuk menjaga kelestarian lingkungan yang ada di sekolah tersebut.

“Sekolah Methodist ini adalah titik depo yang ke-36. Saya lihat respon dari murid-murid SMA Methodist Tanjung Morawa ini sangat antusias sekali. Mereka begitu semangat membawa sampah-sampah untuk disumbangkan ke titik Green Point yang ada di sekolah ini,” ungkap Tantri, yang sudah bergabung di Tzu Chi sejak tahun 2018.

Dalam peresmian green point ini para relawan juga turut hadir untuk memberi semangat dan dukungan kepada para murid dan pihak sekolah.

Keberadaan Green Point ini diharapkan bisa berdampak bukan hanya di lingkungan sekolah, tetapi juga masyarakat sekitar.

Salah seorang murid kelas 12 IPS SMA Swasta Methodist Tanjung Morawa, Stefanie, memberikan respon antusias terhadap kehadiran titik Green Point di sekolahnya. Menurutnya, titik Green Point ini memberikan dampak yang sangat bagus dan berguna bagi SMA Swasta Methodist Tanjung Morawa, terutama untuk lingkungan sekolah.

“Dengan adanya misi ini (pelestarian lingkungan), lingkungan kita akan lebih aman, bersih, dan lestari. Saya juga akan berusaha untuk mensosialisasikannya kepada teman-teman sekolah, orang-orang dekat di rumah, ataupun masyarakat saya. Saya berharap dengan adanya misi ini, kami semua terutama siswa/i dapat menjadi agen-agen penyelamat lingkungan,” pungkas Stefanie.

Relawan Tzu Chi senantiasa aktif berkolaborasi dengan berbagai instansi demi misi penyelamatan lingkungan. Dalam ceramahnya, Master Cheng Yen mengingatkan bahwa kebaikan yang diberikan oleh bumi sangatlah banyak. Untuk itu, Master Cheng Yen menjelaskan bahwa cara kita berterima kasih dan membalas budi baik bumi adalah dengan tetap bertekad melestarikan lingkungan.

Editor: Hadi Pranoto

Artikel Terkait

Menjadi Mahasiswa yang Sadar Lingkungan

Menjadi Mahasiswa yang Sadar Lingkungan

07 September 2022

Relawan Tzu Chi menerima kunjungan dari Keluarga Mahasiswa Buddhis Universitas Mikroskil (KMB Mikroskil). Kunjungan ini bertujuan untuk menambah wawasan bagi mahasiswa agar lebih mencintai lingkungan dan mengurangi jumlah sampah daur ulang.

Tzu Chi Banda Aceh Resmikan Titik Green Point Pertama

Tzu Chi Banda Aceh Resmikan Titik Green Point Pertama

13 September 2022

Relawan Tzu Chi Banda Aceh terus berupaya untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Kali ini, Tzu Chi meresmikan titik green point pertama di Banda Aceh pada Sabtu (27/8). 

Atasi Sampah Sekolah dengan Green Point

Atasi Sampah Sekolah dengan Green Point

09 September 2022

Dalam rangka mensosialisasikan Misi Pelestarian Lingkungan, Tzu Chi Medan melakukan sosialisasi green point ke beberapa sekolah, instansi, dan lembaga lainnya. Kali ini Tzu Chi bekerja sama dengan SMA Swasta Methodist Tanjung Morawa.

Bertuturlah dengan kata yang baik, berpikirlah dengan niat yang baik, lakukanlah perbuatan yang baik.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -