Atlet Bulu Tangkis Kenamaan Indonesia Lelang Bersama Tzu Chi

Jurnalis : Metta Wulandari, Fotografer : Arimami Suryo A.


Sejumlah atlet bulu tangkis ternama Indonesia saling bertanding untuk memberikan hiburan kepada para pengunjung acara “Bulu tangkis Indonesia Peduli Palu Donggala” yang diadakan di Fountain Atrium, West Mall Grand Indonesia, Jakarta.

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bekerja sama dengan Komunitas Bulu tangkis Indonesia (KBI) menyelenggarakan penggalangan dana, lelang amal, dan eksebisi bertajuk “Bulu Tangkis Indonesia Peduli Palu Donggala” yang diadakan di Fountain Atrium, West Mall Grand Indonesia, Jakarta, Sabtu (24/11).

Legenda bulu tangkis Indonesia, Hariyanto Arbi yang menjadi Ketua Komunitas Bulu tangkis Indonesia mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian atlet-atlet bulu tangkis Indonesia terhadap bencana alam yang menimpa masyarakat Palu dan Donggala. “Saya tak bisa membayangkan derita masyarakat yang menjadi korban bencana ini. Hanya dalam hitungan menit, semua yang dimiliki hancur begitu saja. Bencana memang tidak bisa dihindari, tapi semangat tidak boleh mati, inilah pesan dari penggalangan dana yang kami lakukan,” ucap Hariyanto Arbi di sela-sela acara.


Relawan Tzu Chi Indonesia, Hong Tjhin memberikan applause kepada para atlet bulu tangkis  yang berpartisipasi saat memberikan sambutan acara “Bulu Tangkis Indonesia Peduli Palu Donggala.” 

Pada penggalangan dana ini, beberapa pebulutangkis kebanggaan Indonesia seperti Jonathan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Kevin Sanjaya Sukamuljo, Marcus Fernaldi Gideon, Liliyana Natsir, dan  Greysia Polii, melelang barang-barang kesayangan mereka yaitu jersey dan raket yang pernah mereka pakai saat mengharumkan nama bangsa. Selain mereka ada pula jersey dan raket dari Tontowi Ahmad, Hendra Setiawan, dan Mohammad Ahsan yang walaupun berhalangan hadir di venue acara namun tetap ikut melelang barang mereka.

“Rasanya senang bisa ikut terlibat di acara yang mudah-mudahan bisa membantu para korban yang butuh bantuan di Palu dan Donggala. Saya akan melelang salah satu benda penting dalam hidup saya, yaitu raket yang selama ini sering saya pakai ketika bertanding dan banyak sekali momen menjadi juara bersama raket itu,” ungkap Liliyana.


Legenda bulu tangkis Indonesia, Hariyanto Arbi yang juga Ketua Komunitas Bulu tangkis Indonesia didampingi atlet bulu tangkis Indonesia, Greysia Polii memberikan keterangan kepada para wartawan tentang tujuan dari acara “Bulu tangkis Indonesia Peduli Palu Donggala.” 

Sementara Greysia Polii berharap hasil dari pengumpulan lelang dapat bermanfaat dengan baik. “Ini adalah satu bentuk simpati kami untuk para korban. Ya walaupun fisik kami tidak bersama mereka, namun hati kami selalu ada untuk mereka. Semoga hasilnya bisa meringankan beban mereka,” kata Greysia Polii.

Hal senada juga disampaikan oleh Peraih Medali Emas China Open 2018, Anthony Sinisuka Ginting yang turut terlibat dalam lelang amal ini. Pebulutangkis peringkat 7 dunia ini berharap pembangunan gelanggang olahraga bulu tangkis bisa berdampak besar bagi masyarakat korban bencana alam di Palu dan Donggala.


Peraih Medali Emas China Open 2018, Anthony Sinisuka Ginting sangat berbahagia bisa ikut kegiatan lelang dan berharap hasilnya akan berdampak besar bagi masyarakat Palu dan Donggala.


Pengunjung memperhatikan barang-barang milik para atlet bulu tangkis kenamaan Indonesia yang dilelang dalam acara “Bulu tangkis Indonesia Peduli Palu Donggala.” 

“Semoga nanti dengan adanya gelanggang olahraga bulutangkis itu bisa memunculkan atlet-atlet berprestasi yang kelak bisa mengharumkan nama bangsa. Selain itu, dengan adanya sarana olahraga ini diharapkan juga bisa menghibur masyarakat di sana,” imbuh Ginting.

Hasil penggalangan dana nantinya memang akan diwujudkan dalam bentuk gelanggang olahraga bulu tangkis. Untuk itu, KBI bekerja sama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang berencana membangun 3.000 rumah bagi korban bencana yang telah kehilangan tempat tinggalnya.

Relawan Tzu Chi yang mewakili Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Hong Tjhin, menyambut baik langkah KBI dalam membangun Palu dan Donggala melalui sarana olahraga. “Upaya KBI memulihkan kembali kondisi Palu dan Donggala pascabencana selaras dengan tujuan kami yang ingin membangun komplek perumahan dan akan disertai berbagai fasilitas umum seperti sekolah, klinik, dan gedung serba guna yang dapat difungsikan sebagai gelanggang olahraga. Hal ini merupakan landasan kami untuk memberikan tempat tinggal yang dapat memberikan peningkatan terhadap kualitas masyarakat yang tinggal di dalammnya. Sehingga perumahan tersebut dapat menjadi lingkungan yang sehat, harmonis, dan produktif,” ujar Hong Tjhin.


Angka lelang tertinggi dalam acara “Bulu tangkis Indonesia Peduli Palu Donggala” sebesar 200 juta ditorehkan oleh penyanyi dangdut, Inul Daratista saat membeli raket Jojo (Jonathan Christie). 

Untuk mewujudkan hal tersebut, saat ini sedang dilakukan penggalangan dana kepada masyakat umum, komunitas, institusi pendidikan hingga pusat perbelanjaan. “Targetnya proses pembangunan dapat dimulai Januari 2019 dengan estimasi penyelesaian 1 tahun,” lanjut Hong Tjhin.

Lelang amal ini diikuti sejumlah pengusaha hingga kalangan selebriti, diantaranya Inul Daratista, Abdee Slank, dan Olga Lidya yang saling menawar raket dan jersey para pebulutangkis.

“Saya sangat mensupport penggalangan dana yang dilakukan oleh teman-teman pebulutangkis dan juga Yayasan Buddha Tzu Chi, makanya hari ini menyempatkan waktu ikut di sini. Tadinya targetnya mau Jersey Kevin dan raket Jojo (Jonathan Christie). Tapi akhirnya cuma bawa pulang raket Jojo,” kata Inul Daratista yang membeli raket Jonathan Christie senilai Rp 200 juta. “Semoga dana yang sudah didapatkan bisa bermanfaat untuk masyarakat di Palu dan donggala,” imbuh penyanyi dangdut tersebut.


Para atlet bulu tangkis Indonesia beserta relawan Tzu Chi Indonesia dan para peserta lelang berfoto bersama setelah acara selesai.

Sementara itu bagi Teguh Aria Djana, CEO PT. Asuransi Simas Net yang turut dalam lelang dan berhasil membeli raket Marcus Fernaldi Gideon seharga Rp 135 juta, nilai donasi bukanlah hal satu-satunya. “Kita semua tahu kalau Marcus ini adalah living legend-nya bulutangkis Indonesia sekarang. Nilai tidak ada artinya, yang penting adalah niatan kita untuk saling membantu,” ucap Teguh. “Saya pribadi juga merasakan ini merupakan tanggung jawab sosial untuk saling membantu korban bencana di Palu dan Donggala. Dan ini juga merupakan satu momen untuk memberikan apresiasi kepada para atlet yang telah mengharumkan nama bangsa,” lanjutnya.

Angka lelang tertinggi ditorehkan oleh Inul yang membeli raket Jonathan Christie senilai Rp 200 juta. Sementara itu, jersey Kevin Sanjaya yang dipakai selama ia mengikuti kejuaraan sepanjang tahun 2018 berhasil dilelang seharga Rp 150 juta. Secara keseluruhan, lelang amal ini berhasil mengumpulkan donasi total Rp 2.148.000.000,00.


Editor: Arimami Suryo A


Artikel Terkait

Gempa Palu: Menggalang Hati untuk Korban Gempa

Gempa Palu: Menggalang Hati untuk Korban Gempa

24 Oktober 2018

Relawan Tzu Chi di Jakarta dan luar kota melakukan penggalangan dana untuk membantu para korban gempa di Palu dan Lombok pada Sabtu dan Minggu, 20 – 21 Oktober 2018. Tzu Chi akan membangun 3.000 rumah untuk para korban gempa di dua lokasi: Palu dan Lombok.


Sumbangsih Tzu Chi Padang untuk Palu dan Lombok

Sumbangsih Tzu Chi Padang untuk Palu dan Lombok

09 November 2018

Tzu Chi Padang menggalang dana untuk membantu mewujudkan 3.000 rumah di Lombok dan Palu dengan mengadakan Bazar Amal. Mereka juga menggalang dana dengan datang langsung ke berbagai pusat keramaian di Padang.


Gempa Palu: Menghimpun Kebaikan dalam Kotak Dana Cinta Kasih

Gempa Palu: Menghimpun Kebaikan dalam Kotak Dana Cinta Kasih

25 Oktober 2018
Relawan Tzu Chi Bogor bergerak mengadakan penggalangan dana sebagai bentuk kepedulian bagi para korban gempa di Palu, Sigi, dan Donggala. Acara yang diadakan di Lippo Plaza Ekalokasari pada 6 Oktober 2018 ini berlangsung mulai pukul 11.00–17.00 WIB. 
Jika menjalani kehidupan dengan penuh welas asih, maka hasil pelatihan diri akan segera berbuah dengan sendirinya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -