Babak baru Cinta kasih universal

Jurnalis : Lo Wahyuni (He Qi Utara), Fotografer : Dimin (He Qi Barat), Ridwan Wu (He Qi Utara), Rudi Darmawan (He Qi Barat)
 
 

foto
Para insan Tzu Chi bersama-sama mengucapkan ikrar untuk mengikuti jalan Tzu Chi di depan Master Cheng Yen.

“Selamat....,Tzu Chi Indonesia telah mempraktikkan 4 C (Commitment = komitmen, Coordination = koordinasi, Communication = komunikasi, Cooperation = kerjasama) dengan baik oleh semua insan Tzu Chi dari He Xin, He Qi, Hu Ai dan Xie Lie sehingga peresmian ini sangat sukses dan kita sangat menghargainya...,” demikian Chia Shijie, seorang fungsional dari Tzu Chi Amerika yang hadir di acara peresmian Aula Jing Si, 7 oktober 2012 memberikan pujiannya di acara malam ramah tamah di Aula Jing Si lantai 2.

Para peserta lain dari negara Taiwan, China, Singapura, Filipina, Malaysia, Jepang, dan Thailand yang hadir di malam penuh keakraban itu bertepuk tangan memberikan dukungannya. Acara malam itu adalah rangkaian acara peresmian  Jingsi PIK setelah dari dini hari  tadi.

Mengukir Sejarah
Suasana pagi hari yang spesial tanggal 7 Oktober 2012 itu,  di lobby Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk tampak meriah dengan barisan para relawan.  Hari penuh kenangan  nan mengukir indah sejarah Tzu Chi Indonesia dengan kehadiran ratusan relawan Tzu Chi dari berbagai kota di Indonesia seperti Jayapura, Biak, Medan, Padang, Surabaya, Pekanbaru, dan puluhan relawan luar negeri yang sudah mulai menginap beberapa hari sebelumnya untuk turut berpartisipasi dalam peresmian Jing Si terbesar di dunia.

Setelah menunggu 19 tahun akhirnya kita memiliki ‘rumah sendiri’, sebuah Aula Jing Si yang megah dengan luas 10 hektar ini merupakan Aula Jing Si terbesar di dunia. “Sungguh membanggakan, bangunan semegah ini diperuntukkan bagi kegiatan kemanusiaa,” ucap Agung Laksono, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat yang menanda tangani prasasti Aula Jing Si. Tzu Chi yang telah secara nyata menebarkan cinta kasih universal juga didukung oleh para pemuka agama dari berbagai agama turut hadir memberikan doa restunya di acara peresmian ini. Salah satunya, Bhante Dhamma Vicayo, yang datang dari Kota Malang,  khusus  menghadiri acara peresmian ini. “Saya senang diundang ke Tzu Chi,” kata Bhante Dhamma Vicayo.

foto  foto

Keterangan :

  • Barisan pasukan semut Mendaki Gunung Sumeru pada hari Minggu, 7 Oktober 2012 (kiri).
  • Penandatanganan prasasti oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono pada peresmian Aula Jing Si, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia (kanan).

Hal yang sama juga dirasakan oleh para relawan yang jauh-jauh datang dari luar kota Jakarta. “Saya terharu dan bahagia sebagai tim penyambutan tamu di acara besar ini karena begitu banyaknya para undangan yang datang memakai pakaian resmi sehingga memberikan penghargaan tinggi terhadap Tzu Chi,” ucap Becky Ciang, Wakil Ketua Hu Ai Surabaya dalam suatu wawancara. “Kalau selama ini orang mengenal Tzu Chi melalui TV, dengan adanya Aula Jing Si yang besar ini akan menarik lebih banyak orang untuk bergabung menjadi relawan,” ucap Becky Shijie yang sudah hadir di PIK sejak tanggal 4 Oktober bersama dengan 15 orang relawan lainnya dari Surabaya.

Pukul 05.15 pagi kami berbaris rapi teratur masuk ke aula tersebut untuk menyaksikan tayangan video sejarah Tzu Chi Indonesia, sambil menunggu sambungan langsung via satelit dengan  Master Cheng Yen yang disiarkan secara langsung dari Hualien, Taiwan. Pesan Master Cheng Yen agar kita dapat senantiasa memiliki  hati yang harmonis, bersatu (rukun), cinta kasih dan bergotong royong sehingga dapat mengajak lebih banyak Bodhisatwa baru bergabung di barisan cinta kasih Tzu Chi.

foto  foto

Keterangan :

  • Peresmian Aula Jing Si dihadiri pejabat pemerintahan dan para tokoh agama di Indonesia (kiri).
  • Pementasan Shou Yu anak-anak kelas budi pekerti dalam rangkaian acara peresmian Aula Jing Si di PIK, Jakarta Utara (kanan).

Ratusan barisan relawan Tzu Chi laksana semut yang mendaki Gunung Sumeru. Kami mendaki Gunung Sumeru ini dengan semangat tinggi dan menyanyikan lagu “Xing Yuan” (Ikrar Hati) dengan gegap gempita. Lagu Xing Yuan dinyanyikan dengan penuh semangat oleh para relawan sambil menghentakkan langkah kaki mendaki Aula Jing Si, dan mengucapkan Ikrar tulus: Kami insan Tzu Chi bersungguh hati bekerja Tzu Chi dan selamanya berada di jalan Bodhisatwa.  Suara kami menggema.  Saat mengucapkan janji akan mengikuti langkah Master Cheng Yen, tampak seorang Shijie (relawan wanita) yang berada di dekat saya meneteskan air mata. “Saya belum pantas mengucapkan ikrar ini sebab  masih belum vege,” katanya lirih saat saya bertemu dengannya di ruang makan. “Saya doakan agar Shijie dapat bervegetarian segera, sebab setiap ada tekad pasti ada kekuatan,” kata saya sambil menepuk bahunya dan dijawab dengan anggukkan kepala.

Pesan terpenting dari Master Cheng Yen adalah agar Aula Jing Si ini dapat memberikan semangat pengabdian dengan penuh welas asih dari para insan Tzu Chi, yang berlandaskan rasa empati (cinta kasih, bersyukur, dan bersumbangsih) yang baik sehingga akan mampu menyebarkan kisah-kisah kemanusiaan penuh cinta kasih universal. Hal ini selaras dengan visi dan misi Tzu Chi untuk menyucikan hati manusia, mewujudkan masyarakat yang aman dan damai, serta dunia terhindar dari bencana dapat tercapai.  Aula Jing Si dapat menjadi wadah untuk membabarkan Dharma tanpa suara dengan langsung dipraktikkan secara nyata dan bukan hanya sekadar simbol kemegahan belaka. “Ucapan selamat dan berkah yang diucapkan oleh Master Cheng Yen kepada kita harus disikapi dengan semangat bersumbangsih dengan lebih baik. Acara peresmian Aula Jing Si yang dibangun  sejak 10 Mei 2009 yang lalu adalah lembaran baru bagi perjalanan menebarkan cinta kasih universal Tzu Chi Indonesia.

“Aula Jing Si sangat megah dan semoga mampu menarik banyak orang baru datang,” demikian Ardianto, seorang pengunjung dari Tanggerang yang datang ke acara peresmian ini. Kehadiran tamu sebanyak hampir 4000 orang di acara peresmian ini hendaknya menjadi cambuk bagi kita untuk lebih bersemangat dalam menggalang lebih banyak jiwa sehingga bisa bersumbangsih menyebarkan kebajikan sampai ke seluruh pelosok negeri. “Berbekal keyakinan, keuletan dan keberanian, tidak ada hal yang tidak berhasil dilakukan,” demikan Kata Perenungan Master Cheng Yen. Mari kita lebih bersemangat dan bersumbangsih dengan cinta kasih di jalan Bodhisatva Tzu Chi ini. Ladang berkah yang besar harus diisi dengan kebijaksanaan yang banyak pula.

  
 

Artikel Terkait

Sebarkan Kebajikan agar Dunia Terbebas dari Bencana

Sebarkan Kebajikan agar Dunia Terbebas dari Bencana

31 Oktober 2018

Membangun 3.000 rumah bagi korban bencana di Lombok, NTB dan Palu Sulteng, pastinya memerlukan dana yang banyak. Untuk itu Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun turut menggalang dana. Penggalangan dana dilakukan dua hari, hari pertama diadakan di Pasar Maimun dan Pasar Bukit Tembak, serta hari kedua diadakan di Coastal Area.

Menanam Benih Kebajikan

Menanam Benih Kebajikan

01 Februari 2018
Tzu Chi Tanjung Balai Karimun bekerja sama dengan PMI menggelar kegiatan donor darah pada Minggu, 28 Januari 2018 di Kantor Tzu Chi Tanjung Balai Karimun.
Berpartisipasi Menyumbangkan Setetes Darah Bagi Sesama

Berpartisipasi Menyumbangkan Setetes Darah Bagi Sesama

09 Agustus 2023

Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pusat melaksanakan kegiatan donor darah yang perdana di Depo Pelestarian Lingkungan Pangeran Jayakarta pada Sabtu, 29 Juli 2023. Dari 71 peserta yang mendaftar, sebanyak 36 peserta berhasil mendonorkan darahnya.

Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -