Badan Sehat, Bekerja Pun Giat

Jurnalis : Rosalina Rita (He Qi Pusat), Fotografer : Sim Budiman Setiawan, Khoe Herlina (He Qi Pusat)


Citra Rahayu (kanan), salah satu Tunas Relawan tengah menuntun pasien lanjut usia menuju ruang pemeriksaan.

Minggu, 24 Februari 2019, bertempat di SDN Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat, relawan Tzu Chi dari Komunitas Hu Ai Jembatan Lima, He Qi Pusat mengadakan Baksos Kesehatan Degeneratif bagi warga yang berusia lanjut. Sejak jam 7 pagi, relawan Tzu Chi sudah mulai berdatangan ke lokasi dan mempersiapkan tempat baksos kesehatan dengan memasang tenda dan kursi.

Tepat jam 8 pagi, para pasien sudah mulai berdatangan. Mereka melakukan pendaftaran dengan membawa kupon dan KTP, setelah itu melakukan pengukuran berat dan tinggi badan serta tekanan darah. Setelah itu, pasien mengikuti Sosialisasi Tzu Chi dan melakukan senam sehat bersama para relawan.


Para pasien selain mendapatkan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan juga mendapatkan penyuluhan tentang pola hidup sehat dan menjaga kesehatan di usia senja.

Para pasien kemudian diperiksa oleh dokter. Jika memang ditemukan ada kelainan kesehatan maka akan dilanjutkan dengan pemeriksaan gula darah, kolestrol dan asam urat. Setelah itu pasien mendapatkan obat sesuai dengan kebutuhannya. Ada sebanyak 309 pasien lanjut usia yang mendapatkan pelayanan kesehatan.  Baksos kesehatan ini melibatkan 10 dokter, 3 perawat, 8 apoteker dan 87 relawan.

Mengasah Kepedulian Kepada Sesama

Citra Rahayu (23), seorang karyawan swasta dan tinggal di daerah Lenteng Agung, Jakarta Selatan ini adalah Tunas Relawan yang ikut berpartisipasi dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi ini. Menurut Citra, kegiatan bakti sosial ini sangat terorganisir dan bagus. “Saya ikut kegiatan sosial ini karena sangat tertarik dengan kegiatan sosial. Saya jadi lebih peduli dengan sesama, lingkungan, dan kesehatan masyarakat,” ungkap Citra. Ke depan, ia ingin terus aktif dalam kegiatan sosial ini. “Semoga bisa terus bersumbangsih di kegiatan kegiatan Tzu Chi lainnya, tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di luar Jakarta agar bisa membantu lebih banyak lagi orang yang membutuhkan,” kata Citra.


Dokter Teddy Wijaya sedang memeriksa tekanan darah pasien. Ia tersentuh dengan perkataan Master Cheng Yen, “Ada dua hal yang tidak bisa ditunda di dunia ini, berbakti kepada orang tua dan berbuat kebajikan.”

Menurut Hartono (49), koordinator Baksos Kesehatan Degeneratif ini, tujuan kegiatan ini adalah agar masyarakat sehat dan bebas dari penyakit.  “Karena penyakit itu adalah kendala bagi seseorang dalam bekerja dan juga mengganggu perekonomian keluarganya,” terang Hartono. Wilayah ini merupakan wilayah yang padat penduduk dengan kondisi masyarakat menengah ke bawah. “Semoga dengan baksos ini masyarakat dapat lebih sehat dan bisa bekerja dengan baik tanpa terkendala dengan penyakit,” kata Hartono, “bisa mengetahui cara pencegahan penyakit (degeneratif) dan menjaga pola makannya.”  

Relawan yang berpartisipasi lainnya adalah Teddy wijaya (30), relawan Tzu Chi yang juga seorang dokter umum. Saat ini Teddy praktik di salah satu klinik dan juga sedang mengambil program Spesialisasi di Universitas Indonesia. Teddy sendiri mengenal Tzu Chi dari DAAI TV Indonesia. Ia tersentuh ketika menyaksikan tayangan Ceramah Master Cheng Yen yang diputar di DAAI TV setiap harinya.


Menurut Dokter Vito Filbert Jayalie, penyakit bukan semata-mata datang karena faktor penyakit semata, namun juga bisa dipengaruhi oleh gaya hidup dan pola pikir.

“Ada dua hal yang tidak bisa ditunda, berbakti kepada orang tua dan berbuat kebajikan.” Kalimat dari Master Cheng Yen inilah yang begitu mengena dan tertanam di hatinya. “Walaupun sibuk kita harus tetap berupaya berbuat kebajikan setiap hari, karena kita tidak tahu sampai kapan kita hidup. Selagi kita hidup, kita harus berbuat baik setiap hari melalui pikiran, perkataan, dan perbuatan tindakan kita,” tegas Teddy.

Selain Teddy, dokter lainnya yang ikut berpartispasi adalah Dokter Vito Filbert Jayalie (25). Dokter Vito juga seorang dokter umum dan sedang mengambil Residen Onkologi Radiasi. Ini merupakan Baksos Kesehatan Tzu Chi yang pertama kali diikutinya. Dokter Vito sendiri mengenal Tzu Chi dari DAAI TV dan media sosial. “Tujuan ikut baksos kesehatan ini karena tugas seorang dokter memang mengobati dan memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya dilakukan di rumah sakit, tetapi bisa melalui kegiatan bakti sosial semacam ini,” kata Dokter Vito.

Menurutnya, masyarakat sakit itu bukan hanya karena faktor penyakit semata, tetapi bisa juga disebabkan oleh gaya hidup dan pola pikir. “Masyarakat harus diberikan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental dengan selalu berpikir secara positif setiap hari,” ungkapnya.


Editor : Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Baksos Kesehatan Degeneratif Tzu Chi ke-3 di Palmerah

Baksos Kesehatan Degeneratif Tzu Chi ke-3 di Palmerah

08 Oktober 2024

Senyum bahagia nampak jelas dari wajah para relawan He Qi Barat 2 saat mempersiapkan kegiatan baksos kesehatan degeneratif ketiga di Palmerah Jakarta Barat (05/10/2024). Apalagi mereka juga didukung warga Rusun Barokah.

Perhatian untuk Para Lansia

Perhatian untuk Para Lansia

25 September 2019

Tzu Chi Makassar mengadakan Baksos Kesehatan Degeneratif di Rumah Susun Panambungan, Jalan Rajawali, Minggu, (15/9/2019). Kegiatan ini diikuti 30 relawan Tzu Chi, bekerja sama dengan mahasiswa IMKIS Universitas Hasanuddin (Unhas) dan para dokter umum dari Rumah Sakit di Makassar.

Badan Sehat, Bekerja Pun Giat

Badan Sehat, Bekerja Pun Giat

08 Maret 2019
Minggu, 24 Februari 2019, bertempat di SDN Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat, relawan Tzu Chi dari Komunitas Hu Ai Jembatan Lima, He Qi Pusat mengadakan Baksos Kesehatan Degeneratif bagi warga yang berusia lanjut. 
Memberikan sumbangsih tanpa mengenal lelah adalah "welas asih".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -