Bahagia Karena Celengan Bambu

Jurnalis : Juliana Santy, Fotografer : Juliana Santy
 

foto
Liliawati Rahardjo Soetjipto, menggerakan Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi melalui celengan bambu di perusahaannya.

“Kata Master, kita sudah ga ada waktu, harus kumpulin lebih banyak orang yang berbuat baik, sehingga saat kekuatan baik dan jahat saling tarik menarik, kekuatan baik akan menang. Jadi kita perlu mengajak semakin banyak orang berbuat baik agar bencana dapat berkurang,” ucap Liliawati Rahardjo Soetjipto mengenai apa yang menjadi motivasinya terus bersemangat menyebarluaskan program celengan bambu.

Kedudukannya sebagai pimpinan di sebuah perusahaan properti besar menempatkannya di posisi yang berbeda dari orang umumnya. Dengan wewenang yang dimiliki, ia mencoba “menyerap” filosofi budaya kemanusiaan Tzu Chi ke dalam kantornya. Sejak bulan Agustus lalu ia giat menggerakan semangat “Saatnya Berbagi, Saatnya Berbuat” melalui program celengan bambu. Dimulai dari kalangan internal di kantornya lalu ia mulai mengundang agen, tenant, dan lainnya untuk ikut mengenal Tzu Chi melalui celengan bambu. Semakin melakukan ia merasa semakin percaya diri untuk menggalang hati lebih banyak orang lagi.

Kegiatan ini juga membuatnya belajar untuk lebih dapat menahan emosi di dalam diri. Pernah suatu kali ia mengundang tenant-tenant di suatu pusat perbelanjaan di Kelapa Gading, saat itu mungkin orang-orang belum paham apa yang menjadi tujuannya sehingga ada yang mengira ia ingin mencari dana yang besar atau mau mengajak orang untuk menjadi pemeluk agama Buddha, alhasil, undangan yang hadir hanyalah setengah dari jumlah. Di hari yang bersamaan pula, ketika ia sedang berbicara di depan, ada beberapa yang pulang, ada pula yang sembari menelepon dengan suara yang keras. Di saat itu ia merasa kecewa, namun ia berusaha untuk bersabar. “Saat lagi giliran saya bicara, banyak yang pulang, malah ada yang pegang telepon dan suaranya kencang banget, kalau biasanya saya sudah tersinggung, hari itu saya merasa saya harus belajar sabar karena saya mewakili Tzu Chi,” ujarnya.  Usai itu, kekhawatiran orang-orang pun dikonfirmasi oleh ibu yang kerap disapa Li Ying ini bahwa ia tidak mengajak orang untuk berubah agama karena ia ingat tentang yang Master ajarkan, yaitu Master tidak khawatir orang berbeda agama, yang beliau khawatirkan orang tidak menjalankan agama masing-masing, karena semua agama mengajar kita untuk berbuat baik.

foto  foto

Keterangan :

  • Tidak hanya mengajak, tapi ia juga menunjukkan dengan teladan nyata, ikut menyisihkan uang di dalam celengan bambu(kiri).
  • Penuangan celengan bambu ini menarik minat pengunjung lainnya, mulai dari anak-anak hingga orang tua (kanan).

Setelah sekitar dua bulan melakukan sosialisasi sebanyak 25 kali diberbagai tempat, kini tiba saatnya untuk penuangan isi celengan. Acara penuangan celengan bambu PT Summarecon digelar di Summarecon Mal yang telah dijadwalkan: Summarecon Mal Kelapa Gading, Mal Serpong, dan Mal Bekasi. Liliawati mengatakan bahwa jika penuangan celengan dilakukan di dalam mall maka akan dapat menimbulkan multiple effect, di mana tak hanya tenant yang ikut serta, namun juga pengunjung mall juga bisa ikut serta, dan ini terbukti dari beberapa kali penuangan celengan yang sudah dilakukan. Hal itu membuatnya merasa sangat bahagia karena semakin banyak orang yang mau ikut serta berbuat baik.

“Itu yang bikin saya senang sekali, saya sampai telpon ke suami dan anak, bahagia berhari-hari.  Besoknya kantor ada launching penjualan rumah, anak buah laporan bahwa rumah sudah terjual habis, saya happy sih dan kasih ucapan selamat, tapi sudah itu ya udah, malah juga lupa cerita ke suami,” ceritanya dengan penuh semangat. Ia juga bercerita bahwa karyawan di kantornya merasa bahwa kantor sudah menjadi nomor dua, terima uang dalam nominal milyar ia tidak peduli, tapi terima celengan yang jumlahnya mungkin hanya 10 ribu sampai 20 ribu ia merasa sangat gembira. “Karena ini hasilnya bisa mengajak lebih banyak orang. Itu yang Master bilang, lebih banyak orang berbuat baik, bencana lebih berkurang, jadi kita jalankan tugas ini merupakan satu tugas yang mulia, makanya saya jadi happy,” jelasnya.  

foto  foto

Keterangan :

  • Hotman Paris Hutapea (baju merah) mengatakan bahwa program ini sangat efektif karena walaupun dana kecil, tapi dapat menjangkau banyak orang (kiri).
  • Hamzah, petugas keamanan di Mall Kelapa Gading Ikut dalam program ini karena dari hati nurani sendiri ingin saling berbagi dengan sesama (kanan).

Partisipasi Pengunjung Mall
Penuangan celengan di mall memang menimbulkan multiple effect. Pada penuangan celengan yang dilakukan di Mall kelapa Gading 3 pada hari Sabtu, 7 Desember 2013, saat itu mulai dari karyawan, tenant-tenant di mall, petugas keamanan, hingga masyarakat umum datang juga ikut menuangkan celengan mereka. Pengunjung yang belum memiliki celengan juga datang ke lokasi acara untuk menanyakan bagaimana caranya mendapatkan celengan tersebut, mulai dari anak-anak hingga orang tua.

Salah satu pengunjung yang tertarik dengan celengan yang bertuliskan “Dana Kecil, Amal Besar”  adalah Hotman Paris Hutapea, seorang pengacara. Saat berkunjung di mall ia pun berhenti sejenak di stan Tzu Chi dan relawan memperkenalkan celengan bambu kepadanya. Ia pun tertarik dan ikut serta. “Saya sudah lama dengar Tzu Chi. Sangat bagus karena tidak memaksa, sukarela, dan berbuat nyata, bukan hanya untuk sekadar pamer dan cari nama. Saya mengimbau kepada masyarakat agar mulai secara rutin juga bersumbangsih bagi sesama,” terang Hotman.

  
 

Artikel Terkait

Bila Jalinan Jodoh Terbentuk

Bila Jalinan Jodoh Terbentuk

24 Maret 2011 Bandung 14 Maret 2011, relawan Tzu Chi Bandung melakukan kunjungan kasih ke rumah Han Han, yang beralamat di Jl. Mekarsari No. 17 RT 02/RW 17, Kiara Condong, Bandung, Jawa Barat.
“Semangat Saya Kembali untuk Bisa Sembuh”

“Semangat Saya Kembali untuk Bisa Sembuh”

20 Agustus 2021
Setelah menunggu dua tahun karena keterbatasan biaya, akhirnya berkat bantuan Tzu Chi operasi kelainan pembuluh darah di otak Umi Komariatun dapat terlaksana melalui proses Gamma Knife pada 2021.
Himpunan Cinta Kasih untuk Nenek Gadih

Himpunan Cinta Kasih untuk Nenek Gadih

10 September 2021

Tzu Chi Pekanbaru merenovasi rumah nenek Gadih seorang lansia berusia 80 tahunan yang hidup sebatang kara di Perawang, Kampung Tualang, Siak, Riau.

Walau berada di pihak yang benar, hendaknya tetap bersikap ramah dan bisa memaafkan orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -