Bahagia Karena Memberi

Jurnalis : Apriyanto, Fotografer : Apriyanto
 

fotoKegiatan pengumpulan celengan bambu di lingkungan karyawan Sinarmas sudah dijalankan sejak bulan Maret 2009 lalu. Sebuah kegiatan yang tak lain bertujuan untuk menumbuhkan semangat kepedulian di hati setiap karyawan Sinarmas.

Hari Kamis tanggal 17 Desember 2009, bertempat di gedung Sinarmas lantai 32, sebanyak 47 karyawan Sinarmas menunjukkan kepedulian mereka kepada sesama dengan melakukan pengumpulan celengan bambu. Celengan bambu itu lantas mereka serahkan kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Menurut Viny Kurniawan, salah satu relawan Tzu Chi, kegiatan menabung di celengan bambu sesungguhnya sudah diaktifkan sejak awal Januari 2009.

 

Program Berkelanjutan
Untuk periode pertama, isi celengan bambunya telah diserahkan kepada Tzu Chi di bulan Maret lalu. Tujuan dari kegiatan ini tidak lain adalah untuk menumbuhkan kepedulian dan cinta kasih kepada sesama di hati setiap karyawan. “Kita sebagai karyawan yang telah bergabung di Tzu Chi telah banyak melakukan penyuluhan celengan bambu. Alangkah baiknya kalau kita sendiri juga bersumbangsih di celengan bambu,” terang Viny. Maka setiap tiga bulan sekali, celengan bambu pun dibuka dan isinya diserahkan kepada Tzu Chi. “Ini adalah untuk yang ketiga kalinya,” tambah Viny.

Sri P Christiningsih, salah seorang sekretaris di divisi Brain juga mengatakan bahwa kegiatan menabung di celengan bambu ini sesungguhnya sangat bermanfaat. Karena di balik uang koin yang semula terabaikan, sesungguhnya ada nilai yang berguna. Jika saja seseorang itu mau menyimpan dan menyerahkannya untuk kegiatan sosial. Sejak mengikuti celengan bambu di tahun 2005, Sri sangat merasakan manfaatnya. “Sedikitnya memberikan kebahagiaan bagi diri sendiri,” ungkap Sri.

foto  foto

Ket : - Sri P Christiningsih merasa berbahagia karena dapat menyisihkan sebagian uangnya untuk membantu              kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan oleh Tzu Chi. (kiri)
          - Hari itu, 47 karyawan Sinarmas mewakili divisi mereka masing-masing menyerahkan celengan bambu yang             dimiliki. Antusiasme para karyawan yang hendak bergabung dalam program celengan bambu terlihat                         dengan makin bertambahnya permintaan celengam bambu.(kanan)

Tujuan dan Cara yang Baik
Menurutnya lagi, pada awal kegiatan celengan bambu diterapkan, tidak semua para staf di divisinya menyambut antusias. Namun, menyadari pentingnya program ini, Sri tanpa segan-segan berkeliling menghampiri setiap staf untuk mengumpulkan uang koin dari uang kembalian belanja mereka. “Eh, tadi habis makan siang ada uang logam sisa ga?  Kalau ada masukin ke celengan ini,” bujuk Sri kepada setiap staf.

Setahap demi setahap, perilaku ini akhirnya menjadi kebiasaan. Para staf mulai terbiasa menyisihkan uang mereka untuk celengan bambu tanpa lagi harus diminta.  “Dengan tujuan yang baik, cara yang baik dan dikomunikasikan setiap hari akhirnya menjadi budaya di divisi Brain,” kata Sri.

foto  foto

Ket::- Setelah dibuka, celengan bambu pun dirapikan dan diserahkan kembali kepada pemiliknya. Dengan begitu,             benih-benih cinta kasih pun akan terus berlanjut di hati setiap pemilik celengan bambu. (kiri).
        - Peragaan bahasa isyarat tangan yang merupakan budaya humanis Tzu Chi menjadi penutup di acara            penyerahan celengan bambu yang dilaksanakan di Menara Sinarmas Thamrin Jakarta. (kanan)

Berbuat Sesuatu yang Lebih Berarti
Membangkitkan kesadaran untuk peduli terhadap sesama bukanlah hal yang mudah. Tetapi bila berhasil dilakukan tentu akan memberikan kepuasan tersendiri bagi mereka yang melakukannya. Setidaknya itulah yang dirasakan oleh Sri selama mengikuti program celengan bambu. Ia merasa berbahagia karena bisa turut memberi meski dalam jumlah yang tidak besar. “Sebenarnya bukan masalah seberapa besar jumlahnya. Tetapi apa yang diajarkan kepada kita adalah menyisihkan sebagian dari yang kita miliki untuk membuat sesuatu yang lebih berarti.” jelas Sri P Christiningsih di akhir wawancara.

 

 

 
 

Artikel Terkait

Penutupan Kelas Budi Pekerti Er Tong Ban

Penutupan Kelas Budi Pekerti Er Tong Ban

04 Oktober 2016

Anak-anak Kelas Budi Pekerti Er Tong Ban menutup tahun dengan keceriaan. Mereka berpacu, saling bekerja sama dalam sebuah permainan yang menantang namun mengandung pesan moral.

Hati Penerima Bantuan Tzu Chi yang Bertaut Dengan Hati Relawan

Hati Penerima Bantuan Tzu Chi yang Bertaut Dengan Hati Relawan

04 Desember 2018

Hari Minggu yang cerah di awal Desember, tepatnya tanggal 2 Desember 2018 komunitas relawan Tzu Chi di He Qi Barat 1 menggelar acara rutin pemberian bantuan kepada para Gan En Hu atau penerima bantuan Tzu Chi. Menjelang dimulainya acara, seorang Gan En Hu datang menghampiri relawan dengan membawa dua kantong plastik.

Menjadi Petani Ladang Berkah

Menjadi Petani Ladang Berkah

31 Mei 2011
Sebanyak 188 relawan abu-abu putih mengikuti pelatihan relawan abu putih pertama di tahun 2011 di Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Perwakilan Medan. Para relawan baru ini tidak hanya berasal dari Medan tetapi juga ada yang berasal dari Tebing Tinggi, Pematang Siantar hingga Aceh.
Keharmonisan organisasi tercermin dari tutur kata dan perilaku yang lembut dari setiap anggota.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -