Bahagia Memberi, Tenang Menerima
Jurnalis : Christine Desyliana (He Qi Barat 1) , Fotografer : Christine Desyliana (He Qi Barat 1)Muriany (Seragam Abu Logo) siaga untuk menerima belanjaan dari Pengunjung, saat bertugas pada 15 Desember 2021.
Cuaca sangat cerah pagi itu, saat Muriany, Karlina, dan Meidiana tiba di Jing Si Book and Cafe yang terletak di Lantai 2, Tzu Chi Hospital, PIK. Muriany, relawan Tzu Chi dari Komunitas He Qi Barat 1, yang tinggal di kawasan Citra Garden Jakarta Barat ini telah bertugas sebagai Relawan Jing Si sejak Oktober 2021, seiring baru diresmikannya Tzu Chi Hospital, PIK.
Muriany sangat cekatan dalam menemani konsumen yang datang. Ia pun merasakan manfaat selama menjadi Relawan Jing Si yaitu Ketenangan Batin. Hal ini dirasakan olehnya dengan melihat interior Jing Si Book and Cafe yang sangat bagus dan sederhana, isinya juga produk-produk berkualitas bagus.
“Buku-buku berbobot universal dan positif, bahkan kadang hanya dengan membaca judul buku, batin saya merasa tenang,” tutur Muriany.
Karlina sedang menjelaskan produk Wu Gu Fen Hen Zao Mi (Bubuk Sereal Kacang-kacangan).
Mendengar perkataan Muriany, penulis jadi ingat wejangan Master Cheng Yen, arti kata “Jing Si” yaitu “berpikir dengan tenang” dalam bahasa Mandarin. Kedua aksara kanji ini merujuk pada kondisi meditatif dan kontemplasi. Aksara “Jing” terdiri dari “jernih bagaikan gunung hijau” dan “tidak berselisih dengan siapa pun”, mengingatkan kita untuk selalu mempertahankan kedamaian batin. Kata ini membawa pesan lingkungan untuk melindungi bumi dan menjernihkan alam.
Aksara “Si” terdiri dari “ladang berkah” dan “menggarap ladang berkah dengan sepenuh hati”. Membangun dan mengembangkan kebaikan dalam hati secara terus menerus. Jadi makna dari Jing Si Book dan Cafe telah diserap oleh relawan Tzu Chi.
Meidiana kala menjelaskan Produk Jing Si book dan Cafe.
Manfaat lain selama menjadi Relawan Jing Si juga dirasakan Karlina. Dia menjadi bisa belajar untuk lebih banyak melayani orang lain (kerendahan hati). Ia berharap bisa belajar dan mempratikkan ajaran Jing Si terus menerus sekaligus menyebarkannya agar semakin banyak orang terinspirasi menjadi lebih baik dari hari ke hari. Lalu masyarakat menjadi harmonis dan dunia bisa bebas dari bencana.
“Selain itu juga memberi kesempatan untuk menjalin jodoh baik dengan para pengunjung Jing Si Book and Cafe, sesuai anjuran dari Master Cheng Yen sebagai Pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi”, sambung Meidiana.
Meidiana selaku Wakil Hu Ai Citra yang tinggal di daerah Daan Mogot bahagia mengambil ladang berkah sebagai relawan Jing Si minimal tiga kali dalam sebulan, yang tiap sesi terdiri dari tiga orang relawan.
Pak Swandi dan Bu Rayati selesai membeli 4 jenis Produk di Jing Si Book dan Cafe.
Apa yang diceritakan tiga relawan tersebut memang terlihat dalam prakteknya saat mereka melayani sepasang suami istri yang masuk ke Jing Si Cafe and Book dengan cekatan, tenang dan kompak. Nama pasutri tersebut Pak Swandi dan Bu Rayati, warga Pluit. Bu Rayati baru saja melakukan medical check up di Tzu Chi Hospital, dan berkeinginan untuk melihat-lihat Jing Si book dan Cafe.
Dan akhirnya Pak Swandi dan Bu Rayati pun membeli empat jenis barang setelah mendengar penjelasan produk-produk dari Meidiana dan Karlina dan dibawakan barang-barangnya oleh Muriany. Bahkan mereka juga menyampaikan akan mengunjungi Aula Jing Si jika sudah bisa menerima pengunjung, yang selama pandemi ditutup untuk umum.
Para Relawan Tzu Chi berfoto bersama dengan pengunjung Jing Si Book dan Cafe.
Tak lama kemudian, tim relawan Jing Si untuk sesi siang telah tiba, dan saatnya untuk tim sesi pagi menyerahkan tongkat estafet kerelawanan. Melihat sumbangsih para relawan di hari ini, penulis lebih mengerti akan salah satu Dharma Master Cheng Yen yang berbunyi, “Hidup manusia tidak kekal. Bersumbangsihlah pada saat anda dibutuhkan, dan lakukanlah selama anda masih bisa melakukannya,”. Semoga barisan kerelawanan di Yayasan Buddha Tzu Chi terus bertambah banyak di dunia.
Editor: Khusnul Khotimah
Artikel Terkait
Bahagia Memberi, Tenang Menerima
22 Desember 2021Cuaca sangat cerah pagi itu, saat Muriany, Karlina, dan Meidiana tiba di Jing Si Book and Cafe yang terletak di Lantai 2, Tzu Chi Hospital, PIK. Ketiganya adalah para relawan yang bertugas di Jing Si Book and Café.