Bahu Membahu di Bidang Medis
Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Teddy Lianto Setelah melakukan penandatanganan, Howard Foo (batik hitam) diajak untuk melihat-lihat ruangan di dalam Aula Jing Si Indonesia sebelum kembali ke negeri asalnya, Singapura. |
| ||
Pada tanggal 1 Maret 2013 bertempat di lantai 6 Gedung DAAI, Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara diadakan pertemuan untuk melakukan perjanjian kerjasama antara Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dengan National University Hospital (NUH), Singapura yang berada di bawah naungan National University Health System (NUHS). Perjanjian ini ditandatangani langsung oleh Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Liu Su Mei dan Sugianto Kusuma, wakil ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Howard Foo, Senior Director NUHS dan Marcus Foo, assistant director. Dalam acara ini juga hadir Jong Pit Lu, relawan komite Tzu Chi Indonesia yang menangani bidang misi amal bakti Tzu Chi Indonesia. “Hari ini kita ketemu tamu dari RS (NUH) Singapura dengan tema perjanjian kerjasama pengobatan pasien dari Indonesia, khususnya yang menderita leukimia. Dalam kerjasama itu kita akan mengirimkan pasien-pasien kita khususnya yang sakit leukemia untuk berobat ke sana. Selain itu kita juga kerjasama dalam sharing ilmu pengobatan. Misalnya jika mereka akan melakukan operasi kepada pasien leukemia, para dokter kita (TIMA Indonesia) dapat langsung melihat bagaimana prosedur operasi leukemia berjalan. Lainnya juga mereka (NUH) juga kerap memberikan seminar-seminar pengobatan kepada para dokter. Dalam hal ini, para dokter TIMA juga dapat mengembangkan pengetahuan medis mereka melalui seminar ini. Banyak keuntungan yang didapat dengan adanya kerjasama ini,” terang Jong Pit Lu, relawan komite Tzu Chi yang telah melakukan kunjungan beberapa kali ke NUH untuk membuat kerjasama ini terjalin. Yang Pit Lu juga menambahkan jika tujuan kerjasama lainya ialah agar Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia lebih mudah berkomunikasi dengan NUH. “Kita sudah beberapa kali mengirimkan pasien kita untuk berobat ke sana, tetapi karena tidak ada perjanjian kerjasama, pengobatan pasien lebih sering terkendala dalam hal misalnya penyediaan informasi waktu operasi, biaya dan sebagainya. Semoga dengan adanya kerjasama ini kita (Tzu Chi) bisa menjalin hubungan dengan baik,” sambung Yang Pit Lu. Memberikan Pengobatan yang Terbaik
Keterangan :
Howard pun menambahkan jika sistem penyediaan jasa kesehatan di NUH dimulai pada tahun 2007, dan alasannya adalah untuk menjadikan NUH sebagai pusat akademis dengan kolaborasi dengan National University of Singapore (NUS) Medical School. Oleh karena itu jasa pengobatan yang kami berikan pada pasien kami adalah yang termaju (teruji; dengan teknologi terbaru) yang berdasarkan riset (terbukti). Howard juga menambahkan jika perjanjian yang sudah ditandatangani ini pada dasarnya adalah untuk memungkinkan pasien-pasien yang kurang mampu seperti anak kecil dari Indonesia yang menderita penyakit seperti leukemia untuk datang kemari di Singapura dan berobat gratis, termasuk transplan sumsum. Dalam prosedur pengiriman pasien sendiri, Howard menerangkan jika Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia akan sebelumnya memilih pasiennya, dan pasien tersebut pada umumnya adalah orang yang kurang mampu. “Kami sangat senang karena Tzu Chi tidak pandang bulu dalam menyeleksi pasien. Tzu Chi memungkinkan semua anak-anak warga Indonesia untuk mendapat pengobatan. Setelah anak-anak divonis menderita sejenis leukemia, laporan medis mereka akan dikirim ke Singapura, di mana dokter kami di NUH akan memeriksa laporannya dan menentukan apakah mereka cocok untuk menerima pengobatan (dapat diobati) di sini. Setelah ditentukan bahwa anak-anak tersebut cocok, kami akan mengatur agar mereka serta keluarganya terbang kemari lalu menerima pengobatan transplant sumsum yang komplit,” jelas Howard. Melihat perkembangan misi kesehatan Tzu Chi di Indonesia yang terus meningkat, saya merasa harapan Master Cheng Yen untuk melenyapkan penderitaan di dunia dapat tercapai. Hal tersebut dapat dicapai dengan dukungan dan praktik nyata dari seluruh lapisan masyarakat. Master Cheng Yen pernah berkata, “Semoga setiap orang bisa menciptakan berkah bagi dunia. Semoga setiap orang yang menderita penyakit bisa menerima perawatan yang sangat baik. Inilah harapan dari misi kesehatan Tzu Chi. Melihat harapan dan semangat misi kesehatan terus diwariskan dari generasi ke generasi, saya merasa sangat tersentuh. Ini semua bisa tercapai berkat kerja sama yang harmonis dari para dokter, perawat dan insan Tzu Chi.” | |||