Bahu Membahu di Bidang Medis

Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Teddy Lianto
 
 

foto Setelah melakukan penandatanganan, Howard Foo (batik hitam) diajak untuk melihat-lihat ruangan di dalam Aula Jing Si Indonesia sebelum kembali ke negeri asalnya, Singapura.

Bagaimana membuat agar semangat cinta kasih Tzu Chi tersebar ke seluruh penjuru dunia? Untuk melakukan hal tersebut dibutuhkan banyak orang. Kita harus menggalang lebih banyak orang untuk bergabung dalam misi Tzu Chi. Misalnya bakti sosial kesehatan Tzu Chi di Indonesia telah dijalankan selama 19 tahun. Dari bantuan pemberantasan TBC di Serang pada tahun 1995, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia terus mengembangkan pengetahuan pengobatan untuk para penerima bantuan pengobatan khususnya penderita sakit leukemia.

 

Pada tanggal 1 Maret 2013 bertempat di lantai 6 Gedung DAAI, Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara diadakan pertemuan untuk melakukan perjanjian kerjasama antara Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dengan National University Hospital (NUH), Singapura yang berada di bawah naungan National University Health System (NUHS). Perjanjian ini ditandatangani langsung oleh Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Liu Su Mei dan Sugianto Kusuma, wakil ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Howard Foo, Senior Director NUHS dan Marcus Foo, assistant director. Dalam acara ini juga hadir Jong Pit Lu, relawan komite Tzu Chi Indonesia yang menangani bidang misi amal bakti Tzu Chi Indonesia.

 “Hari ini kita ketemu tamu dari RS (NUH) Singapura  dengan tema perjanjian kerjasama pengobatan pasien dari Indonesia, khususnya yang menderita leukimia. Dalam kerjasama itu kita akan mengirimkan pasien-pasien kita khususnya yang sakit leukemia untuk berobat ke sana. Selain itu kita juga kerjasama dalam sharing ilmu pengobatan. Misalnya jika mereka akan melakukan operasi kepada pasien leukemia, para dokter kita (TIMA Indonesia) dapat langsung melihat bagaimana prosedur operasi leukemia berjalan. Lainnya juga mereka (NUH) juga kerap memberikan seminar-seminar pengobatan kepada para dokter. Dalam hal ini, para dokter TIMA juga dapat mengembangkan pengetahuan medis mereka melalui seminar ini. Banyak keuntungan yang didapat dengan adanya kerjasama ini,” terang Jong Pit Lu, relawan komite Tzu Chi yang telah melakukan kunjungan beberapa kali ke NUH untuk membuat kerjasama ini terjalin.

Yang Pit Lu juga menambahkan jika tujuan kerjasama lainya ialah agar Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia lebih mudah berkomunikasi dengan NUH. “Kita sudah beberapa kali mengirimkan pasien kita untuk berobat ke sana, tetapi karena tidak ada perjanjian kerjasama, pengobatan pasien lebih sering terkendala dalam hal misalnya penyediaan informasi waktu operasi, biaya dan sebagainya. Semoga dengan adanya kerjasama ini kita (Tzu Chi) bisa menjalin hubungan dengan baik,” sambung Yang Pit Lu.

Memberikan Pengobatan yang Terbaik
Howard Foo mengatakan jika Kolaborasi antara NUH dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia sudah dimulai sejak beberapa bulan yang lalu. “Karena ada banyak dokter kami yang sudah mengobati pasien kanker berasal dari Indonesia, dan ada beberapa pekerjaan yang kami lakukan yang sudah pernah mendapat perhatian dari asosiasi dan yayasan di sini (Tzu Chi Indonesia) dan kami merasa sangat senang bahwa yayasan ini (Tzu Chi Indonesia) telah menyetujui kerjasama dengan NUH untuk mengobati warga negara Indonesia yang kurang mampu.”

foto   foto

Keterangan :

  • Tanggal 1 Maret 2013, dilakukan penandatanganan MOU untuk kerjasama dalam bidang pelayanan kesehatan dan pendidikan kedokteran antara Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dengan NUHS (kiri).
  • Liu Su Mei, Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan Sugianto Kusuma, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia melakukan beberapa pembahasan mengenai prosedur pengobatan dan pengiriman pasien dengan pihak NUH Singapura (kanan).

Howard pun menambahkan jika sistem penyediaan jasa kesehatan di NUH dimulai pada tahun 2007, dan alasannya adalah untuk menjadikan NUH sebagai pusat akademis dengan kolaborasi dengan  National University of Singapore  (NUS) Medical School. Oleh karena itu jasa pengobatan yang kami berikan pada pasien kami adalah yang termaju (teruji; dengan teknologi terbaru) yang berdasarkan riset (terbukti).

Howard juga menambahkan jika perjanjian yang sudah ditandatangani ini pada dasarnya adalah untuk memungkinkan pasien-pasien yang kurang mampu seperti anak kecil dari Indonesia yang menderita penyakit seperti leukemia untuk datang kemari di Singapura dan berobat gratis, termasuk transplan sumsum.

Dalam prosedur pengiriman pasien sendiri, Howard menerangkan jika Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia akan sebelumnya memilih pasiennya, dan pasien tersebut pada umumnya adalah orang yang kurang mampu. “Kami sangat senang karena Tzu Chi tidak pandang bulu dalam menyeleksi pasien. Tzu Chi memungkinkan semua anak-anak warga Indonesia untuk mendapat pengobatan. Setelah anak-anak divonis menderita sejenis leukemia, laporan medis mereka akan dikirim ke Singapura, di mana dokter kami di NUH akan memeriksa laporannya dan menentukan apakah mereka cocok untuk menerima pengobatan (dapat diobati) di  sini. Setelah ditentukan bahwa anak-anak tersebut cocok, kami akan mengatur agar mereka serta keluarganya terbang kemari lalu menerima pengobatan transplant sumsum yang komplit,” jelas Howard.

Melihat perkembangan misi kesehatan Tzu Chi di Indonesia yang terus meningkat, saya merasa harapan Master Cheng Yen untuk melenyapkan penderitaan di dunia dapat tercapai. Hal tersebut dapat dicapai dengan dukungan dan praktik nyata dari seluruh lapisan masyarakat. Master Cheng Yen pernah berkata, “Semoga setiap orang  bisa menciptakan berkah bagi dunia. Semoga setiap orang yang menderita penyakit bisa menerima perawatan yang sangat baik. Inilah harapan dari misi kesehatan Tzu Chi. Melihat harapan dan semangat misi kesehatan terus diwariskan dari generasi ke generasi, saya merasa sangat tersentuh. Ini semua bisa tercapai berkat kerja sama yang harmonis dari para dokter, perawat dan insan Tzu Chi.”

  
 

Artikel Terkait

Dua Belas Tahun Menyebarkan Semangat Cinta Kasih

Dua Belas Tahun Menyebarkan Semangat Cinta Kasih

13 Juni 2023

Sudah 12 tahun benih cinta kasih Tzu Chi Tanjung Balai Karimun bersemai di pulau yang penuh berkah ini. Tentu ini sebuah perjalanan menuju jalan Bodhisatwa yang sangat panjang bagi para relawan.

Tetap Bersumbangsih di Masa Pandemi

Tetap Bersumbangsih di Masa Pandemi

21 Januari 2021

Minggu, 17 Januari 2021, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kembali melakukan kegiatan pengumpulan celengan bambu yang sempat tertunda akibat pandemi Covid-19. Kegiatan ini pun diikuti 14 orang relawan yang bertugas mengumpulkan koin cinta kasih warga Karimun.

Jangan Menunda Berbuat Baik

Jangan Menunda Berbuat Baik

14 Oktober 2019

Relawan komunitas Hu Ai Medan Barat mengadakan kegiatan donor darah pada Minggu, 6 Oktober 2019 bekerja sama dengan PMI Batam. Para relawan sangat antusias dalam mengajak masyarakat untuk donor darah, dengan menempelkan brosur-brosur donor darah di rumah makan vegetarian dan lainnya.

Hanya orang yang menghargai dirinya sendiri, yang mempunyai keberanian untuk bersikap rendah hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -