Baksos bagi Para Seniman Bangunan
Jurnalis : Joe Suati, Teksan Luis (HQ Utara 2), Fotografer : Joe Suati, Teksan Luis (HQ Utara 2)Perawat sedang melakukan cek tekanan darah salah seorang seniman bangunan.
Rumah Sakit Tzu Chi PIK
dibangun dengan prinsip menghargai jiwa dan mengutamakan kehidupan. Dengan
mewujudkan pelayanan kesehatan yang berbudaya humanis, berteknologi tinggi dan
bertaraf internasional. Proses pembangunan yang sedang berjalan saat ini tidak
lepas dari kerjasama para seniman bangunan. Oleh karena itu Yayasan Buddha Tzu
Chi secara berkala mengadakan baksos kesehatan untuk memastikan kondisi para
seniman bangunan dalam keadaan baik dan sehat.
Sabtu pagi, 20 Januari 2018
baksos kembali diadakan. Pagi-pagi sekali, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 2 telah hadir dan bersiap di
basement Gedung DAAI, Tzu Chi Center. Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB dengan
membuka pendaftaran bagi seniman bangunan yang telah datang.
Dalam kesempatan ini, relawan
Tzu Chi juga mengadakan sosialisasi budaya humanis bagi para pasien yang sedang
menunggu antrean pemeriksaan. Mulai dari penjelasan mengenai keselamatan kerja,
kerjasama dalam memberi perhatian dan juga mengenai kebersihan lingkungan
kerja.
Relawan Tzu Chi mendampingi pasien yang sedang diperiksa tekanan tensinya oleh perawat.
Dokter TIMA sedang melakukan pemeriksaan kepada setiap pasien.
“Kita di sana akan sering
hadir di lokasi sebagai pemerhati. Tujuannya supaya semua kerjanya bagus. Karena
bukan hanya sekedar mencari upah tapi juga ada nilai tambah diadakan baksos
kesehatan,” tegas Andy Setioharto, salah satu relawan pemerhati bangunan.
Salah satu seniman bangunan
yang ikut memeriksakan kesehatannya adalah Iman Sunarto yang telah bekerja
sejak pemancangan tiang pertama. Ia merasa senang karena ketika ada keluhan
dapat berbicara dengan dokter, apalagi cuaca tidak mendukung seperti musim
hujan ini bisa menyebabkan batuk, pilek, dan juga gatal.
“Kalau bisa dilanjutkan
sebelum proyeknya selesai, diadakan baksos lagi dua bulan sekali,” ucap Iman
yang merasa terharu dengan adanya baksos ini.
Iman Sunarto merasakan kehangatan dan perhatian dari relawan. Ia berharap agar baksos serupa dilaksanakan dua bulan sekali.
Kegiatan baksos kesehatan ini melibatkan 35 relawan
Tzu Chi, 3 dokter, 6 perawat serta 8 apoteker yang berhasil melayani
117 pasien. Riko Huang yang merupakan PIC Baksos Seniman Bangunan kali ini juga
mendapatkan pengalaman dan mempelajari hal-hal baru dari sudut pandang yang
berbeda dari sebelumnya yang hanya membantu.
“Banyak sekali hal baru yang
diajarkan oleh relawan senior. Tim relawan Tzu
Chi terstruktur dengan sangat baik sehingga setiap divisi mempunyai pekerjaan
masing-masing yang rapi. Relawan yang membantu terlihat sangat profesional dan yong xin (bersungguh hati) dalam
melayani setiap pasien,” tutur Riko.
Ia menambahkan, dengan
diadakannya baksos kesehatan ini diharapkan para seniman bangunan terkontrol
kesehatannya secara berkala. Selain itu para seniman bangunan dapat
melaksanakan tugasnya lebih baik.
Editor: Khusnul Khotimah