Meski kesulitan berjalan tak menyurutkan semangat Enri untuk mengikuti pemeriksaan kesehatan dalam Baksos Kesehatan Degeneratif Tzu Chi ke-2 di Palmerah.
Jodoh baik Tzu Chi dengan warga Palmerah, Jakarta Barat semakin terasa nyata, suasana ramai sejak pukul 8 pagi terlihat di Kantor Sekretariat RW 8 Kelurahan Palmerah. Warga mulai berdatangan untuk kembali memeriksakan kesehatan setelah sebelumya di bulan lalu dilakukan pemeriksaan oleh para Tim Medis Tzu Chi Indonesia. Kegiatan Baksos Kesehatan Degeneratif Tzu Chi kedua ini merupakan lanjutan kegiatan sosial kesehatan bagi warga untuk menekan angka penyakit degeneratif khususnya di lingkungan Palmerah.
Enri (45), salah satu warga yang menderita stroke datang tertatih-tatih dengan dibantu istrinya Ana (38). Ia mengatakan bahwa ada perkembangan setelah diberikan obat dari dokter di pengobatan sebelumnya. Meski mengalamu kesulitan berjalan Enri tak segan untuk datang langsung ke Kantor Sekretariat RW untuk mendapatkan pengobatan gratis dari Tzu Chi Indonesia. “Saya sulit jalan, kemarin sudah lebih baik sudah bisa jalan, tapi ini sekarang kaku lagi kaki saya,” tambahnya. Baik Enri maupun istrinya sebelumnya tidak mengetahui tentang Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, namun setelah beberapa kali ada kegiatan di Palmerah mereka jadi lebih mengenal Tzu Chi, utamanya dari kegiatan pengobatan gratis ini. “Ini istri saya mau tu nglamar di Tzu Chi, katanya mau ikut (jadi relawan) Tzu Chi,” ungkap Enri yang di amini oleh istrinya.
Anton (42) yang mengidap anemia terlihat mengalami kemajuan yang signifikan dari yang sebelumnya tidak bisa berjalan saat ini bisa datang langsung melakukan pemeriksaan kesehatan.
Hal yang sama juga di rasakan Anton (42), yang merasa kondisi kesehatannya kini sudah jauh lebih baik. Sebelumnya pada kegiatan pengobatan pertama bulan lalu, Anton tidak bisa datang karena kondisinya yang drop. Ia sangat lemah dikarenakan penyakit anemia yang dideritanya. Ia sangat bersyukur karena relawan (Tim Medis) Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia mengunjungi kediamannya dan melakukan pemeriksaan sehingga saat ini kondisinya membaik. Anton berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara berkala untuk memberikan kesempatan berobat gratis kepada warga kurang mampu. “Iya, kegiatan ini (sangat) baik ya, bagus. Harapannya nanti bisa diadakan lagi, mungkin berapa bulan sekali, kan kesehatan penting. Syukur-syukur nanti beberapa bulan ada lagi di sini,” tambahnya.
Kunjungan ke Rumah-Rumah Warga yang Sakit
Kegiatan baksos kesehatan degeneratif ini tentu saja tak lepas dari dukungan Tim Medis Tzu Chi Indonesia. Sebanyak 10 dokter, 4 perawat, dan 4 tim apoteker (pembagian obat) dan laboratorium turut mendukung kegiatan ini. Selain itu ada juga 4 orang dari Puskesmas Palmerah yang terdiri dari dokter, bidan, perawat dan analis kesehatan juga turut berpartisipasi dalam kegiatan baksos yang diadakan pada hari Sabtu, 7 September 2024.
Dr. Ahmad Agus Fauriza MPH (61) melakukan kunjungan kasih dengan mendatangi rumah-rumah pasien yang kondisinya tidak mampu datang langsung ke lokasi pemeriksaan.
Dari 85 warga yang terdaftar melakukan pemeriksaan ulang ini, 5 diantaranya adalah pasien homecare dimana tim dokter dan relawan yang melakukan kunjungan kasih ke rumah pasien. Dengan penuh semangat, ditengah teriknya matahari Dr. Ahmad Agus Fauriza, MPH (61) menyusuri gang-gang kecil RT 13 menyambangi kediaman para pasien. Dr Agus mengungkapkan pasien-pasien ini mengalami kemajuan cukup baik dari pemeriksaan sebelumnya. ”Rata-rata pasien ini mengalami hipertensi yang tidak terkontrol, akibatnya ya stroke. Padahal penyakit ini sebenarnya bisa dicegah, bisa cek rutin ke Puskesmas juga, jadi sebenarnya bagaimana mereka ini bisa memperhatikan kesehatannya sendiri gitu ya,” ungkap dokter Agus dalam perjalanan menuju rumah pasien. Ini kali kedua beliau mengikuti Baksos Kesehatan Degeneratif Tzu Chi di wilayah Palmerah. Menurut Dr. Agus kegiatan ini sangat bagus, dan ia pun ingin ikut berpartisipasi terus dalam kegiatan ini.
Lince (kanan), relawan Tzu Chi yang selalu bersungguh hati dan penuh semangat menjalankan kegiatan-kegiatan sosial Tzu Chi.
Sejatinya kegiatan bakti sosial kesehatan degeneratif ini akan diadakan sebanyak tiga kali yaitu di Agustus, September, dan Oktober 2024. Tentunya kegiatan ini tak lepas dari dukungan tim relawan yang telah mempersiapkan segala sesuatunya bahkan sebelum acara dilaksanakan. Lince (51), relawan Tzu Chi yang bergabung sejak tahun 2022 ini terlihat sangat tulus dalam mengikuti bakti sosial ini. Satu minggu sebelumnya Lince juga turut membagikan kupon baksos kesehatan ini ke rumah-rumah warga yang terdaftar untuk mengikuti pemeriksaan.
Lince sendiri mengenal Tzu Chi sewaktu ia menonton DAAI TV Indonesia. Melihat kegiatan sosial relawan Tzu Chi di lapangan, membuatnya ingin sekali bergabung menjadi relawan Tzu Chi. Jodoh bersambut saat Ia kemudian ditawari untuk menjadi relawan Tzu Chi di wilayah Kebon Jeruk, Jakarta Barat, daerah tempat tinggalnya. “Menjadi relawan Tzu Chi cukup sesuai dengan target hidup, membantu banyak orang dan Tzu Chi cukup mengakomodir kegiatan-kegiatan yang ingin dibutuhkan masyarakat,” ungkapnya.
Editor: Hadi Pranoto