Baksos Jayapura: Senang Menjadi Relawan

Jurnalis : Apriyanto, Fotografer : Apriyanto
 
 

fotoSebanyak 108 pasien katarak dan 100 pasien pterygium berhasil dioperasi dalam hari kedua Baksos Kesehatan Tzu Chi pada hari Sabtu 11 Juni 2011.

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-76 di Jayapura sudah berjalan selama 2 hari. Pilemon relawan Tzu Chi asal Jayapura yang sudah 1 minggu bekerja di baksos tidak sedikitpun terlihat lelah. Ia justru tetap terlihat bersemangat di antara relawan-relawan lainnya. Sejak pagi Pilemon yang bertugas di bagian logistik sudah giat merapikan dan membersihkan ruang tunggu dan ruang makan relawan. Pilemon sendiri sebelumnya belum mengenal Tzu Chi dan baru tahu ketika atasannya mengajaknya untuk menjadi relawan dalam baksos kesehatan ini.

 

Pada hari pertama menjadi relawan, Pilemon yang berpembawaan pendiam merasakan betul suasana kekeluargaan antar relawan Tzu Chi. Mulai saat itulah ia melihat, para relawan yang berasal dari kalangan ekonomi atas (mampu) bisa berbaur dan berkumpul bagai satu sahabat. Selain itu, ia juga melihat bagaimana masyarakat tidak mampu datang berbondong-bondong untuk mengikuti baksos kesehatan mata ini.

Maka meskipun Pilemon bekerja di bagian logistik, ia tetap merasa senang dan bahagia. Pasalnya ia merasa telah menjadi bagian dari keluarga Tzu Chi dan juga telah menyumbangkan setitik tenaganya untuk kebaikan banyak orang. “Saya senang bisa membantu banyak orang, meskipun saya bekerja di belakang,” katanya.

foto  foto

Keterangan :

  • Menjadi bagian dari keluarga besar Tzu Chi, Pilemon merasa bangga dan bahagia karena telah dapat berbuat sesuatu yang berguna untuk orang banyak. (kiri)
  • Ata Lumberi merasa jatuh hati dengan keramahan dan kehangatan relawan Tzu Chi. Selama Baksos Kesehatan Tzu Chi di Jayapura ini Atas bertugas sebagai relawan di bagian konsumsi.(kanan)

Selain Pilemon, relawan logistik lainnya yang merasa gembira menjadi relawan adalah Ata Lumberi. Ia adalah wanita paruh baya yang bertugas di bagian konsumsi. Pada hari itu, ia juga merasa terharu dengan kehangatan para relawan terhadap pasien tanpa membeda-bedakan suku, agama, dan ras. Karena itu ia sangat bangga menjadi bagian dari keluarga besar Tzu Chi.

Saat mengetahui baksos berakhir dan para relawan harus kembali ke Jakarta, Ata terlihat sangat sedih. Dengan sedikit kalimat ia berkata, “Sesudah ini, relawan semuanya pulang. Kita orang sedih ditinggalkan. Kita orang rindu kalian.” Sambil menghela napas ia beranjak dari tempat duduknya, lalu menuju dapur untuk mencuci piring yang sudah menumpuk. Sambil mencuci ia kembali berkata, “Tahun depan musti datang kembali kemari.”

  
 

Artikel Terkait

Cinta Kasih Masyarakat Melalui Donor Darah Tzu Chi Yang Pertama di Bagansiapiapi

Cinta Kasih Masyarakat Melalui Donor Darah Tzu Chi Yang Pertama di Bagansiapiapi

15 Maret 2023

Antusias masyarakat Bagansiapiapi untuk mendonorkan darah sangat luar biasa. Sebanyak 94 peserta mendaftar pada donor darah Minggu 12 Maret 2023.

Dari Sampah, Menjadi Karya

Dari Sampah, Menjadi Karya

21 Februari 2019
Daur ulang sampah di Balai Karyawan Pondok 1 Perkebunan Kintapura, Desa Salam, Kec. Kintap, Kab. Tanah Laut Kalimantan Selatan berbeda dari biasanya karena dikemas dalam bentuk lomba. Ini bertujuan untuk menumbuhkan ide-ide baru dalam pemanfaatan sampah yang dapat didaur ulang.
Belajar Menyayangi Bumi Sejak Dini

Belajar Menyayangi Bumi Sejak Dini

27 Agustus 2020

Setelah kelas Budi Pekerti via zoom yang pertama dibuka di tanggal 12 Juli 2020, anak-anak kembali bersua di kelas Budi Pekerti via Zoom untuk kedua kali nya pada Minggu pagi 9 Agustus 2020 yang diadakan oleh Tim relawan Misi Pendidikan komunitas He Qi Utara 1.

Kekuatan akan menjadi besar bila kebajikan dilakukan bersama-sama; berkah yang diperoleh akan menjadi besar pula.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -