Relawan Komite Tzu Chi Indonesia, Lu Lien Chu bersama Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman, Dr. Hj. Umi Waheeda Binti H. Abdul Rahman, S.Psi., M. Si memukul genderang sebagai tanda dibukanya baksos kesehatan Tzu Chi (umum dan gigi) di Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman.
Tzu Chi Indonesia mengadakan baksos kesehatan di Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman, Parung, Bogor pada Minggu, 30 Juli 2023. Selain relawan dan tim medis TIMA Indonesia yang mengakomodir kegiatan, dalam kesempatan ini juga ada kunjungan kasih dari para siswa dari Tainan Tzu Chi Senior High School dan mahasiswa dari Tzu Chi University, Taiwan setelah tiga tahun terhenti akibat pandemi Covid-19.
Baksos kesehatan kali ini adalah pengobatan umum bagi para santri sekaligus pengobatan gigi. Target peserta merupakan santri dan santriwati Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman sebanyak 1.000 pasien untuk baksos kesehatan umum dan 200 pasien untuk baksos kesehatan gigi. Dengan dipandu dan didampingi relawan Tzu Chi komunitas He Qi Tangerang, para santri dan santriwati satu per satu mendapatkan pelayanan medis dari TIMA Indonesia.
Koordinator baksos kesehatan Tzu Chi di Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman, Wey Alam memberikan kata sambutan.
“Beruntung sekali kita bisa kembali mengadakan baksos kesehatan di Pesantren Nurul Iman. Dan kali ini ada pelayanan kesehatan gigi. Tentu kita semua ingin santri di sini sehat-sehat semua,” jelas Wey Alam, relawan yang menjadi koordinator baksos kesehatan di Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman.
Terkait dengan kunjungan dari Tainan Tzu Chi Senior High School dan mahasiswa dari Tzu Chi University Taiwan, Wey Alam berpendapat bahwa kunjungan ini merupakan suatu kehormatan. “Karena yang dari Taiwan bisa melihat dan bisa bertukar pengalaman, budaya, bisa melihat keberagaman Tzu Chi Indonesia yang bekerja sama dengan Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman sehingga bisa saling mendukung dan harmonis,” lanjut Wey Alam.
Tim medis TIMA Indonesia sedang memeriksa santri Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman dalam baksos kesehatan umum.
Setelah upacara pembukaan baksos kesehatan di Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman selesai, para santri dipersilahkan untuk mendaftar, baik di baksos kesehatan umum maupun baksos kesehatan gigi. Echa Syifa Maharani (20), mahasiswi jurusan Hukum Agama di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Nurul Iman mengikuti baksos kesehatan gigi.
“Mau tambal gigi karena bolong, kalau kambuh nyeri dan sakit, enggak bisa beraktivitas,” cerita Echa.
Echa Syifa Maharani, mahasiswi jurusan Hukum Agama di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Nurul Iman mendapat layanan kesehatan gigi gratis dalam baksos kesehatan Tzu Chi.
Setelah diperiksa dokter gigi di pendaftaran, Echa pun segera mendapatkan pelayanan tambal gigi dari tim medis TIMA Indonesia. “Sangat-sangat bermanfaat, soalnya kan bakti sosial ini gratis kalau di luar biayanya besar, ini membantu banget. Terima kasih untuk Yayasan Buddha Tzu Chi, sudah mengadakan bakti sosial gratis bagi santri-santri pesantren Nurul Iman,” kata Echa bersukacita.
Merajut Kembali Silaturahmi
Selain baksos kesehatan, dalam kegiatan ini juga ada kunjungan dari Tzu Chi Taiwan ke Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman. Program yang biasanya rutin dilaksanakan setiap tahun ini sempat terhenti karena Covid-19. Namun tahun 2023 ini, program kunjungan kunjungan tersebut kembali dilaksanakan. Sebanyak 20 siswa dari Tainan Tzu Chi Senior High School, 6 mahasiswa dari Tzu Chi University, serta 6 orang guru pendamping berkesempatan berkunjung membantu baksos kesehatan, berkeliling dan berinteraksi dengan para santri dan santriwati Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman.
Para siswa dari Tainan Tzu Chi Senior High School dan mahasiswa dari Tzu Chi University, Taiwan menyusuri kolam peternakan ikan Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman yang dijalankan oleh para santri.
Kunjungan ini merupakan Program Pertukaran Budaya tahun 2023 dari Tainan Tzu Chi Senior High School serta Program Pelayanan dan Pengajaran Bahasa Mandarin dari mahasiswa Tzu Chi University. Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman, Dr. Hj. Umi Waheeda Binti H. Abdul Rahman, S.Psi., M. Si juga sangat berbahagia dengan baksos kesehatan dan kunjungan dari Tzu Chi Taiwan yang sempat terhenti.
“Saya selalu welcome tamu, teman, saudara, baik dari Tzu Chi Indonesia dan dari Tzu Chi Taiwan. Ketika Covid-19 melanda kami tidak bisa bertatap muka, kami sangat sedih dan kehilangan. Alhamdulillah, mereka sudah datang setelah lebih dari tiga tahun. Kita nanti ada silaturahmi dengan santri Nurul Iman putra dan putri. Melatih bahasa Mandarin dan bagaimana mereka bisa exchange kehidupan sebagai remaja, pemuda-pemudi di Indonesia dan Taiwan,” ungkap Umi Waheeda.
Umi Waheeda juga berharap dengan adanya kunjungan ini bisa menyemangati para santri untuk dapat terus belajar. “Kami berharap silaturahmi ini akan membangkitkan semangat para santri untuk lebih menghargai ilmu-ilmu dari mana saja. Dan silaturahmi persaudaraan antar bangsa, antar agama, bisa membuat hidup ini lebih damai, aman, sentosa. Dan dunia ini lebih penuh dengan cinta kasih sesuai yang diminta dan didakwahkan oleh Pendiri Tzu Chi, Master Cheng Yen,” kata Umi Waheeda.
Para santri Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman juga mengajak para siswa dari Tainan Tzu Chi Senior High School dan mahasiswa dari Tzu Chi University, Taiwan untuk melihat peternakan ikan lele organik.
Rombongan siswa Tainan Tzu Chi Senior High School dan mahasiswa dari Tzu Chi University kemudian diajak berkeliling Komplek Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman. Dalam kesempatan ini, santri yang fasih berbahasa Mandarin juga menjadi pemandu saat rombongan melihat pertanian, peternakan, serta wirausaha mandiri yang dijalankan para santri dan santriwati. Tak lupa para siswa dan mahasiswa dari Taiwan tersebut ikut membantu baksos kesehatan dan juga berinteraksi dengan para santri dan santriwati.
Walaupun awalnya canggung, lama-lama suasana mencair juga. Hal ini karena di Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman, para santrinya juga diajarkan bahasa Mandarin, sehingga sedikit banyak kendala bahasa dapat diatasi. Kuo Yun San (16), salah satu siswa Tainan Tzu Chi Senior High School, yang baru pertama kali ke Indonesia juga bersukacita karena bisa ikut dalam kegiatan baksos kesehatan dan berkunjung ke Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman.
Selain berkeliling di Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman, para siswa dari Tainan Tzu Chi Senior High School dan mahasiswa dari Tzu Chi University, Taiwan juga membantu pelaksanaan baksos kesehatan umum dan gigi.
“Hal-hal seperti ini tidak ada di Taiwan, jadi ini merupakan pengalaman baru, bisa melihat lingkungan baru dan membuka wawasan yang lebih luas,” jelas Kuo Yun San.
Sebelumnya Kuo Yun San hanya mendengar cerita saja bahwa mereka (santri dan santriwati Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman) harus bekerja dan hidup mandiri. “Dulu tidak bisa melihat langsung situasi seperti ini. Mereka di usia yang sepantaran dengan kita sudah harus hidup mandiri, bekerja dan menafkahi diri sendiri. Jadi kita juga bisa intropeksi diri, di saat ini kita bisa berbuat apa. Walaupun tidak bisa seperti mereka yang begitu mandiri, tapi setidaknya bisa melakukan hal yang seharusnya kita lakukan,” kata Kuo Yun San.
Kuo Yun San (tengah), sangat bersemangat ketika memperkenalkan diri kepada santriwati Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman. Ia merasa Tzu Chi dan Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman seperti satu keluarga.
Dalam kesempatan ini, Kuo Yun San juga terkesan melihat bagaimana Tzu Chi Indonesia bisa merangkul dan bekerja sama dengan Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman. Bahkan pada saat perkenalan dengan para santriwati, ia pun terlihat sangat bersemangat sekali. “Awalnya merasa perbedaan agama kita mungkin akan mempengaruhi interaksi. Tapi setelah sampai ke sini, saya tidak merasakan adanya diskriminasi karena perbedaan agama. Semuanya terasa seperti satu keluarga,” ungkap Kuo Yun San.
Editor: Khusnul Khotimah