Baksos Kesehatan Degeneratif ke-17 ini didukung sebanyak 56 relawan kesehatan dari berbagai Rumah Sakit yang ada di Bandung.
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia melalui Misi Kesehatan-nya terus memberi perhatian kepada masyarakat kurang mampu. Master Cheng Yen, pendiri Tzu Chi berpandangan bahwa sumber kemiskinan bermula dari sebuah penyakit. Bahkan orang yang kaya sekalipun dapat menjadi miskin karena penyakit. Melihat kondisi tersebut, Tzu Chi Bandung menggelar Baksos Kesehatan Degeneratif ke-17 yang bertempat di SMK 2 Pasundan Kota Bandung. Warga di Kelurahan Maleber Kec. Andir Kota Bandung menjadi target penerima pelayanan kesehatan ini.
Tujuan dari baksos kesehatan ini selain memberikan pengobatan juga memberikan edukasi kepada warga agar dapat mencegah penyakit degeneratif seperti darah tinggi, kolesterol, asam urat, dan gula. Di samping itu, ini juga menjadi ajang sosialisasi tentang keberadaan Kantor Perwakilan Tzu Chi Bandung yang berada di wilayah Kecamatan Andir. Diharapkan dengan penjelasan mengenai Visi dan Misi Tzu Chi, masyarakat sekitar dapat terketuk hatinya untuk menjadi bagian dari relawan Tzu Chi.
Eny Herlina mensosialisasikan tentang Tzu Chi kepada warga yang mengikuti baksos. Selain menerima bantuan layanan kesehatan, warga juga makin mengenal tentang Tzu Chi Bandung
Mimin Karmini, Penanggung jawab baksos kali ini menyebutkan tidak kurang dari 1.500 warga di tiga kelurahan telah mendapatkan pelayanan kesehatan dari Tzu Chi Bandung.
“Alhamdulillah untuk pengobatan degeneratif ini sudah ke-17 kali, dan kita sudah menyelanggarakan pada tahun ini ada di 3 wilayah yaitu kelurahan Warung Muncang, Kelurahan Cibuntu dan sekarang di Kelurahan Maleber.Target semuanya sekitar 1.500 orang, kurang lebih seperti itu,” ujar Mimin Karmini, penangung jawanb kegiatan ini.
Manfaat dari pelayanan kesehatan ini dirasakan Yeti Rohayati salah satu warga Maleber. Ia baru mengetahui kalau kadar kolesterolnya tinggi. Perempuan berusia 54 tahun ini mengaku senang dengan adanya kegiatan ini, ia lebih tahu penyakit yang ia derita dan bagaimana cara penanganannya hingga bagaimana mengatur pola makan yang harus dijalaninya.
Yeti Rohayati (54) salah satu warga yang mengaku senang bisa mendapatkan pelayanan kesehatan ini.
“Tadi yang diperiksa itu tensi, Alhamdulilah normal kemudian dilanjut dengan pemeriksaan kolesterol, gula darah, dan asam urat. Tadinya saya tidak tahu kolesterolnya yang harusnya batas maklsimalnya 200 saya 226,” ungkap Yeti Rohaeti.
Hal serupa diutarakan Rini Kartini yang sangat terbantu dengan adanya pelayanan kesehatan seperti ini. Karena dalam kegiatan ini tidak hanya sekedar memeriksa dan konsultasi mengenai kesehatan namun juga untuk mengetahui dan mengatur pola hidup sehat.
“Umumnya banyak orang yang takut ke dokter, sudah sakit juga susah dibawa ke dokter. Kalau gini kan mau tidak mau. Mudah-mudahan jadi motivasi ke depannya karena memang sehat itu mahal. Saya juga yang merasa sehat-sehat ternyata ada yang lebih begitu,” cerita Rini Kartini
Nila Susilowati mendampingi warga pada saat pengecekan darah.
Bakti Sosial Degeneratif ini, merupakan upaya Tzu Chi Bandung untuk terus bisa memberikan manfaat dalam peningkatan taraf kesehatan masyarakat dan sekaligus dapat senantiasa menebar cinta kasih universal.
“Bakti Sosial Degeneratif ini merupakan pengecekan kesehatan kolesterol, asam urat, dan gula darah. Selama 3 bulan ke depan akan diperiksa setiap bulannya. Tzu Chi Bandung berharap kesehatan warga Bandung akan lebih meningkat,” pungkas Nila Susilowati, Relawan Komite Tzu Chi Bandung.
Editor: Khusnul Khotimah