Baksos Kesehatan Degeneratif Membawa Banyak Manfaat

Jurnalis : Dea Paramita (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Kho Ki Ho, Asriani (Tzu Chi Pekanbaru)

Sebanyak 164 pasien yang 109 di antaranya merupakan pasien yang datang kembali setelah melakukan pemeriksaan pada baksos tahap pertama dan kedua sebagai bentuk kontrol dokter terhadap kesehatan mereka di Bakti Sosial Kesehatan Degeneratif ketiga.

Tzu Chi Pekanbaru kembali mengadakan Bakti Sosial Kesehatan Degeneratif yang kali ini untuk ketiga kalinya sebagai bentuk lanjutan dari dua baksos degeneratif sebelumnya. Baksos yang dilakukan pada Minggu, 21 Agustus 2022 ini diikuti sebanyak 164 pasien yang 109 di antaranya merupakan pasien yang datang kembali setelah melakukan pemeriksaan pada baksos tahap pertama dan kedua sebagai bentuk kontrol dokter terhadap kesehatan mereka.

“Setelah mengikuti baksos, saya baru tahu bahwa kolesterol saya cukup tinggi. Namun setelah menerima pengobatan saat baksos, saya merasakan perubahan dan lebih sehat. Menurut saya, baksos ini sangat bermanfaat. Saya berharap, ke depannya baksos ini bisa kembali diadakan lagi,” kata Dian Hayati, salah satu pasien yang datang kembali pada baksos kali ini.

Dian Hayati, salah satu pasien merasakan manfaat adanya baksos ini. Ia bisa mengetahui kadar kolesterol dan lainnya untuk tetap menjaga kesehatan.

Di sela baksos, para pasien dikumpulkan untuk mengikuti sosialisasi. Topik kali ini mengenai pelestarian lingkungan dimana lingkungan yang sehat juga mendukung tubuh yang sehat.

Baksos degeneratif kali ini cukup membawa manfaat bagi para pasien, dimana para pasien dapat mendeteksi penyakit-penyakit degeneratif sejak dini. Dengan obat yang diberikan, para pasien pun dapat mengobati berbagai keluhan yang selama ini mereka rasakan.

“Setelah mengikuti baksos, saya merasa sangat senang karena bisa membantu banyak pasien. Selama membantu dalam baksos, saya memperoleh banyak sekali manfaat, salah satunya seperti di sini saya bisa menangani berbagai pasien dengan beragam karakter,” ujar dr. Meidy Shadana, salah satu dokter yang ikut bersumbangsih dalam baksos. “Harapan saya bagi para pasien adalah semoga setelah baksos ini, mereka bisa tetap melakukan kontrol, baik di puskesmas maupun fasilitas kesehatan terdekat,” tambahnya.

Selain memberikan manfaat kepada para pasien, baksos degeneratif ini membawa banyak manfaat pula bagi para relawan beserta dokter-dokter yang bersumbangsih dalam baksos kali ini. Dengan tulus bersumbangsih, mereka memperoleh banyak pengalaman dalam menghadapi pasien dengan karakter yang beragam.

Mutiara (berhijab) merasakan kebahagiaan karena dapat bersumbangsih di baksos. Keinginannya untuk bergabung menjadi relawan akhirnya terwujud.

Dokter Meidy Shadana berharap para pasien bisa tetap menjaga kesehatan tubuh dengan tetap melakukan kontrol kesehatan, baik di puskesmas maupun fasilitas kesehatan terdekat.

“Saya sangat bahagia bisa membantu dalam baksos kali ini, karena sejak lama, saya sudah ingin bergabung dan menjadi relawan. Saya sangat senang menjadi relawan dalam baksos ini, karena di baksos, kita bisa membantu banyak orang,” kata Mutiara, salah satu relawan yang bersumbangsih dalam baksos kali ini.

Melalui bakti sosial degeneratif, para relawan bisa bersumbangsih dengan membantu para masyarakat. Dengan sumbangsih relawan di setiap pos, mulai dari pos pendaftaran hingga pos farmasi, bakti sosial bisa berjalan dengan lancar dan masyarakat bisa memperoleh pelayanan yang baik.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Sosialisasi Kesehatan dan Baksos Degeneratif di Lampung

Sosialisasi Kesehatan dan Baksos Degeneratif di Lampung

15 November 2016
Yayasan Buddha Tzu Chi Lampung menggelar Bakti Sosial Kesehatan Degeneratif pertama pada Minggu, 13 November 2016 untuk warga Gunung Sulah, Kelurahan Gunung Sulah, Kecamatan Way Halim, Bandar Lampung. Sebanyak 361 pasien datang mengikuti baksos.
Memberikan Kenyamanan Bagi Pasien

Memberikan Kenyamanan Bagi Pasien

28 September 2016
Kontrol terakhir pada Baksos Degeneratif di Cianjur dilakukan pada 25 September 2016 yang terdiri dari 45 pasien. Kontrol ini dilakukan secara rutin selama tiga bulan. Baksos tersebut merupakan lanjutan dari baksos pertama pada 31 Juli 2016 dan baksos kedua 28 Agustus 2016 lalu.
Kemantapan Hati Akwet Menjadi Keluarga Tzu Chi Lampung

Kemantapan Hati Akwet Menjadi Keluarga Tzu Chi Lampung

27 November 2018
Djoni (Akwet), adalah salah satu relawan Abu Putih yang aktif mengikuti kegiatan Tzu Chi Lampung. Ia sangat antusias dalam mengajak orang lain untuk menjadi Bodhisatwa, semua dilakukan karena kemantapan hatinya untuk bergabung dengan Tzu Chi. 
Memberikan sumbangsih tanpa mengenal lelah adalah "welas asih".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -