Baksos Kesehatan di Awal Tahun 2011

Jurnalis : Mettayani (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Edy Kurniawan (Tzu Chi Pekanbaru)
 
 

fotoMengawali fungsi Posko Daur Ulang Tzu Chi Pekanbaru yang baru di Jalan Handayani serta memperkenalkan Tzu Chi kepada masyarakat sekitarnya, maka pada tanggal 9 Januari 2011 diadakan Baksos Kesehatan Tzu Chi bagi warga sekitar posko daur ulang.

Mengawali fungsi Posko Daur Ulang Tzu Chi Pekanbaru yang baru di Jalan Handayani serta memperkenalkan Tzu Chi kepada masyarakat sekitarnya, maka pada tanggal 9 Januari 2011 diadakan Baksos Kesehatan Tzu Chi. Baksos dimulai sejak pukul 08.00 – 13.00 WIB. Sebelum baksos dilaksanakan, relawan dengan penuh semangat melakukan berbagai persiapan di lapangan.

Minggu pagi, saat jam menunjukkan pukul 06.30 WIB, relawan sudah berkumpul untuk bersama-sama menuju ke lahan berkah dan berbagi kasih dengan saudara-saudara kita yang bermukim di sekitar posko daur ulang  yang baru. Kegiatan ini juga merupakan awal perkenalan masyarakat sekitar dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Pekanbaru. Para relawan berharap melalui jalinan jodoh ini masyarakat dapat tergerak hatinya untuk turut serta menggarap lahan berkah, terutama untuk mengembangkan Posko Daur Tzu Chi demi misi penyelamatan bumi dan pengembangan budaya kemanusiaan.

Perjalanan dari Kantor Penghubung Tzu Chi Pekanbaru di Jl. Ahmad Yani menuju posko daur ulang ditempuh sekitar 30 menit. Baksos dimulai pukul 08.00 WIB dan diperkirakan ada sekitar 20 keluarga yang akan berobat dalam baksos ini. Mereka akan dilayani oleh 2 orang dokter, yaitu dr. Esterina dan dr. Mahadi. Saat baksos dimulai suasana begitu sepi, tetapi kondisi ini tidak menyurutkan semangat para relawan. Para relawan tetap optimis bahwa niat baik yang ingin ditanamkan pasti akan mendapatkan respon yang positif. Relawan mencoba mendatangi  warung untuk memberitahukan adanya kegiatan baksos kesehatan karena biasanya di pagi hari warung adalah tempat yang paling ramai dikunjungi oleh ibu-ibu rumah tangga yang berbelanja.

Sekitar pukul 09.00 WIB pasien mulai berdatangan dan informasi baksos ini begitu cepat tersebar. Satu pasien datang berobat kemudian pulang mengajak beberapa pasien yang lain. Suasana menjadi begitu ramai dan di  bagian pelayanan obat pun nampak begitu sibuk mempersiapkan obat terutama obat bubuk yang harus diracik untuk pasien anak-anak. Pasien datang dengan berbagai macam keluhan kesehatan. Anak-anak yang berobat umumnya mengalami batuk dan pilek serta demam. Ada juga beberapa anak yang punya keluhan penyakit kulit. Untuk pasien dewasa keluhan terbanyak adalah sakit kepala, nyeri sendi, nyeri di sekitar pinggang dan kebas-kebas di tangan. Keluhan dari pasien-pasien ini umumnya bersumber dari pola makan dan pola hidup mereka. Untuk kebas-kebas dr. Esterina selalu menganjurkan pasien untuk mengurangi konsumsi lemak, seperti makanan yang mengadung santan dan gorengan serta memperbanyak makan sayuran. Untuk keluhan nyeri di kaki dianjurkan untuk berolahraga dan mengurangi berat badan. Berat badan yang berlebih memberikan beban berat bagi kaki untuk menopangnya sehingga menimbulkan rasa sakit. Ternyata dokter kita ini juga memberikan tips senam untuk pasien yang mengeluhkan nyeri di pinggang. Selain menganjurkan olahraga renang untuk keluhan nyeri di pinggang, dokter juga mengajarkan tips senam untuk mengurangi rasa sakit.

Meskipun kelihatan lelah memeriksa pasien yang terus berdatangan tanpa henti, dokter-dokter ini tetap memeriksa pasien dengan penuh konsentrasi penuh. Satu hal yang menarik dari dr. Esterina, dokter ini selalu mengungkapkan rasa syukur dapat menanam kebajikan di lahan berkah di baksos ini dengan selalu mengucapkan terima kasih kepada setiap pasien yang diperiksa. Sungguh satu sikap yang perlu menjadi contoh teladan bagi kita semua.

foto  foto

Keterangan :

  • Relawan Tzu Chi Pekanbaru dengan sepenuh hati mendampingi para pasien baksos kesehatan. Bagi mereka, ini adalah kesempatan untuk menjalin jodoh baik. (kiri)
  • Para pasien yang terus berdatangan dan semakin lama semakin banyak jumlahnya, membuat bagian apotik harus gerak cepat untuk menyediakan obat-obatan. (kanan)

Lain dengan dr. Mahadi, dokter ini sangat humoris namun tetap serius saat menjalankan profesinya sebagai dokter.Dokter ini bisa memberikan penjelasan yang panjang lebar kepada pasien seputar penyakit yang diderita sehingga pasien punya satu pengertian yang benar. Ada satu pasien, seorang ibu muda dengan  2 orang anak datang dengan kondisi stres berat karena selama ini tidak bisa mengungkapkan tekanan batin yang dialami kepada siapapun di dalam keluarganya. Stres yang tidak terungkapkan ini menimbulkan masalah kesehatan, yaitu naiknya asam lambung dan bahkan ibu muda ini sempat mengalami kejang-kejang sebanyak 3 kali dalam semalam sebelum ke baksos. Kelihatannya tekanan batin yang diderita sudah terlalu berat. Dokter Mahadi dan Nani, relawan Tzu Chi, terus berusaha memberikan pengertian dan motivasi dengan tulus agar ibu muda ini dapat bangkit dan bersemangat kembali. Segala persoalan yang dihadapi dan seberapa berat pun masalah tersebut, pasti ada jalan keluar yang terbaik kalau kita mau berbagi dengan yang lain dan solusi terbaik pasti ada. Terharu dengan ketulusan dan perhatian yang diberikan kepada putri tercinta menggerakkan hati sang Ibunda untuk memberanikan diri mendatangi dokter untuk meminta bantuan untuk membantu mengungkapkan rahasia yang disimpan begitu rapat oleh putri tercinta. Orang tua dan keluarga sudah kebingungan dengan sikap ibu muda yang sangat tertutup ini.

Untuk memenuhi permintaan ibunda pasien, Nani dan Lina Shijie, relawan Tzu Chi Pekanbaru melakukan kunjungan ke rumah ibu muda  tersebut. Komunikasi berjalan cukup lama, namun hal ini tetap memberikan motivasi kedua relawan untuk untuk membantu ibu muda ini keluar dari tekanan batin yang dialaminya. Melihat ketulusan, semangat dan pengertian yang diberikan, akhirnya ibu muda ini mulai  percaya dan  mau mengungkapkan apa yang menjadi tekanan batinnya selama ini. Misteri yang disimpan begitu rapat selama ini diungkapkan di hadapan relawan dan ibunda tercinta. Ibunda tercinta pun sangat terharu, air mata mulai mengalir di kerutan pipinya sembari mengucapkan terima kasih kepada relawan yang telah membantu putrinya keluar dari tekanan batin yang dialami selama ini.

”Batu penghalang di hati telah disingkirkan,” kata Nina Shijie lega. Dengan mengeluarkan isi hati yang tersimpan rapat selama ini, tekanan yang dihadapi pun menjadi berkurang. Dan relawan kita pun terus memberikan semangat bahwa pada kunjungan yang berikutnya ibu muda ini harus sudah bangkit dengan semangat baru dan mengisi lembaran baru di tahun yang baru dengan melupakan segala hal yang tidak menyenangkan. Relawan juga mengajaknya untuk aktif dalam kegiatan daur ulang yang berlokasi tak jauh dari rumahnya. Ibu muda ini pun menyatakan akan berusaha bangkit lagi. Semoga pelita hati dan semangat pasien ini dapat bersinar kembali dan ini menjadi obat bagi kesembuhannya.

  
 

Artikel Terkait

Membeli Kebijaksanaan

Membeli Kebijaksanaan

12 Maret 2014 Pada kesempatan kali ini para relawan membahas tentang “Membeli Kebijaksanaan” (versi komik). Saat kegiatan dimulai salah satu relawan membacakan komik tersebut dan relawan lain dengan seksama mendengarkan.
Semua Tergerak Bersumbangsih untuk Tzu Chi

Semua Tergerak Bersumbangsih untuk Tzu Chi

15 Februari 2010
Christianto Perdana, pasien penderita Acute Myeloid Leukaemia yang telah menjalani tranplantasi tahun 2009 lalu, dengan sukacita menyerahkan 3 buah celengannya untuk disumbangkan kepada Tzu Chi.
Makna Bulan Tujuh Penuh Berkah

Makna Bulan Tujuh Penuh Berkah

31 Agustus 2017

Hymne Jingsi yang dibawakan relawan berkolaborasi dengan anak-anak Tzu Ching dan juga anak Tzu Shao mengawali peringatan Bulan Tujuh Penuh Berkah yang digelar oleh Tzu Chi Medan. Dengan Gatra Pembuka Lu Xiang Zan, barisan prosesi pembawa pelita, buah dan bunga memasuki ruangan.

Meski sebutir tetesan air nampak tidak berarti, lambat laun akan memenuhi tempat penampungan besar.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -