Baksos Kesehatan di Dusun Terpencil, Batu Raya

Jurnalis : Bambang M (Tzu Chi Singkawang), Fotografer : Joni W, Veronika (Tzu Chi Singkawang)

Penduduk Batu Raya membantu Relawan Tzu Chi Singkawang membawa peralatan baksos masuk ke lokasi baksos kesehatan.

Minggu, 11 Juni 2023 tim medis Tzu Chi (TIMA) Singkawang beserta para relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Singkawang menyelenggarakan kegiatan baksos kesehatan di Dusun Batu Pati, Batu Raya, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.

Baksos kesehatan ini merupakan program rutin triwulan milik TIMA Singkawang untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada penduduk desa binaan Tzu Chi Singkawang. Tiba giliran Dusun Batu Pati yang dikunjungi pada hari Minggu, 11 Juni 2023 kemarin. Dusun Batu Pati atau lebih dikenal dengan Batu Raya ditinggali oleh 60 KK atau sekitar 300 penduduk. Barisan rumah warga tersusun rapi memanjang saling berhadapan di jalan utama dusun.

Dokter Liem Fong Chung memeriksa keadaan Theresia Theres.

“Dari dulu kami selalu memikul para pasien keluar kampung ke arah Salumang, sebelum kemudian dibawa ke Rumah Sakit Karangan menggunakan mobil sewaan. Terutama para ibu yang akan melahirkan selalu dipikul dengan kursi keluar kampung. Kami tandu ramai-ramai hingga sampai ke akses jalan yang dapat dilalui mobil,” cerita anggota Kader Posyandu Atik dan Rakina (relawan Tzu Chi Batu Raya) kepada relawan pada Sabtu (10/06) malam.

“Dengan kondisi jembatan kampung yang dibuat seadanya dengan kayu, tidak ada mobil yang berani masuk melalui jembatan tersebut. Jembatan selalu kami bangun ulang jika rusak karena banjir besar. Akses masuk kampung yang susah menyebabkan susahnya akses pelayanan kesehatan dan tidak sedikit juga ibu dan anak yang meninggal atau terpaksa dilahirkan di tengah perjalanan,” lanjut keduanya saling melengkapi.

“Syukurnya telah dibangun 2 jembatan dari beton pada tahun 2020 yang mempermudah akses ke kampung. Sehingga pasien tidak perlu terlalu jauh kami tandu dan mobil sudah dapat masuk hingga depan kampung,” tambah Atik lega.

Perawat Ai Suan melakukan tensi pada pasien didampingi oleh Atik (relawan desa, kader posyandu).

Salah satu keluarga yang cukup terdampak oleh susahnya akses pelayanan kesehatan di kampung adalah keluarga Agustinus Jimin A. Pada tahun 2006 saat Theresia Theres (istri Jimin) melahirkan anak bungsunya, beliau dan para warga saling bergotong royong memikul Theresia keluar kampung menuju Salumang untuk menggapai akses mobil yang tersedia. Kemudian Theresia dibawa menggunakan mobil ke rumah sakit Serukam. Setelah melahirkan, Theresia didiagnosa mengalami pembengkakan Jantung, dan disarankan untuk tidak melakukan kegiatan yang berat. Namun dengan kondisi kehidupan di kampung, Theresia bersikukuh untuk tetap bekerja.

Pada tahun 2019 Theresia mengalami serangan stroke pertama. Theresia kemudian dibawa ke Singkawang untuk diterapi. Berhasil sembuh dari serangan pertama, beliau terkena serangan stroke kedua pada tahun 2021 dan harus di rawat di Rumah Sakit Victor Singkawang. Pada tahun 2022 beliau sempat dirawat di Singkawang karena komplikasi jantung, paru, dan saraf. Namun atas keinginan beliau, Theresia pun dibawa pulang ke kampung. Walau kondisi beliau membaik, penanganan yang dilakukan hanyalah mengkonsumsi obat-obatan. Belum ada penanganan lanjut dari dokter dan tidak dapat terlalu sering dibawa periksa di puskesmas karena jarak yang cukup jauh dan akses jalan yang belum baik.

Joni, relawan Tzu Chi mengecek hasil timbangan salah satu pasien anak di desa.

Adanya baksos yang pada kesempatan kali ini dilakukan di Batu Raya membuat masyarakat senang. Mereka menyambut dengan tangan terbuka. Tidak sedikit dari mereka terutama Ibu-ibu kader Posyandu ikut menjadi relawan dan membantu agar kegiatan pelayanan kesehatan ini berjalan dengan sangat baik dari awal hingga akhir. Tak ada kata lelah dan menyerah di bawah teriknya matahari, para dokter, perawat, dan relawan dengan sepenuh hati melayani masyarakat kampung.

“Hari ini di Batu Raya, walau jalan jauh dan akses susah baik masyarakat dan para relawan sangat antusias. Saat saya melakukan pemeriksaan tadi, saya mendapati ada beberapa masyarakat yang tidak terjangkau oleh KIS. Kasihan pasien stroke karena lokasi desa sangat jauh untuk kontrol rutin ke dokter. Pelayanan Tzu Chi kali ini sudah sangat bagus sekali, semoga kedepannya Tzu Chi bisa menjangkau tempat lain yang lebih terpencil lagi,” ungkap dr. Antonius Hui Bu saat ditanya kesannya terhadap kegiatan baksos kesehatan di Batu Raya ini.

Dokter Rosita (kiri) dibantu oleh Lim Sui Khim (kanan) menjelaskan dosis obat kepada pasien.

“Masyarakat kami dan para kader desa menyambut dengan sangat luar biasa, kami sangat gembira, sukacita dengan adanya kedatangan rombongan relawan Tzu Chi. Terima kasih banyak karena sudah bersedia memberikan pelayanan kesehatan di kampung kami. Semoga pelayanan seperti ini dapat dilakukan lagi kedepannya,” tutur Santi, Ketua Kader Posyandu Batu Raya dan Rakina (anggota kader dan relawan Tzu Chi Batu Raya).

“Terima kasih atas kesediaan para dokter dan tim Tzu Chi Singkawang yang sudah menyempatkan diri untuk datang dan memberikan pelayanan kesehatan gratis. Terutama di saat kami sangat membutuhkan pelayanan kesehatan di kampung kami ini,” ucap Agustinus Jimin A menutup kegiatan baksos kesehatan Minggu, 11 Juni 2023.

Editor:  Metta Wulandari

Artikel Terkait

Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi Ke-138

Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi Ke-138

12 Juni 2023
Untuk pertama kalinya, Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia menggelar Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi Ke-138 di Tzu Chi Hospital. 
Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-145 di Palembang: Kembalinya Penglihatan Jong Kwong Fat

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-145 di Palembang: Kembalinya Penglihatan Jong Kwong Fat

11 November 2024
Jong Kwong Fat tak bisa operasi katarak karena bisnis bangkrut pascapandemi Covid-19. Ia sangat bahagia karena Baksos Kesehatan Tzu Chi hadir dan menjadi jalan kesembuhan baginya. 
Rasa Syukur yang Mekar

Rasa Syukur yang Mekar

24 Desember 2014 Salah satunya melalui syukuran baksos untuk kembali merefleksi hasil yang telah dicapai. Lebih lanjut, syukuran ini juga untuk mengajak para pasien untuk lebih mengenal Tzu Chi. Acara syukuran ini digelar di salah satu rumah makan pada tanggal 7 Desember 2014.
Beramal bukanlah hak khusus orang kaya, melainkan wujud kasih sayang semua orang yang penuh ketulusan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -