Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-111: Kebahagiaan yang Tak Ternilai
Jurnalis : Yunita Margaret (He Qi Utara), Fotografer : Stephen Ang, Yunita Margaret (He Qi Utara), Arimami SARelawan Tzu Chi mendampingi salah satu pasien yang baru saja menjalani pengobatan dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-111 di RSUD Cianjur pada 18-20 Maret 2016.
Keharuan menyelimuti hati Enang (35) tatkala mengikuti Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi ke-111 yang diadakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesiabekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI), relawan lokal, dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur.
Pada baksos ini, Enang mendaftarkan putranya, Encef Ubaidillah yang berusia satu setengah tahun sebagai pasien hernia. Ketika berumur satu tahun, Encef mengalami sakit ketika buang air. Sakitnya akan bertambah parah jika dibarengi dengan demam. Enang kemudian membawa putranya ke puskemas dan Encef dinyatakan menderita hernia. Hati Enang terasa pedih mendengar kabar itu. Terlebih lagi, kondisi perekonomian keluarga diakuinya kurang baik.
Angin segar berhembus kala Enang mendapat kabar dari Bintara Pembina Desa (Babinsa) bahwa akan diadakan baksos kesehatan gratis yang melayani operasi katarak, hernia, bibir sumbing, dan benjolan. Enang riang. Ia kemudian segera mendaftarkan putranya, Encef.
Kebahagiaan Enang semakin lengkap saat dokter yang memeriksa Encef menyatakan bahwa Encef dapat dioperasi dalam tahapan screening baksos di Kodim 0608/ Cianjur pada 13 Maret lalu.
Enang menunggu hasil operasi putranya Encef. Kehadiran relawan Tzu Chi yang menemani Enang sedikit mengobati kekhawatiran yang ia rasakan.
Seminggu kemudian, yaitu pada 18-20 Maret 2016, baksos kesehatan akhirnya digelar di RSUD Cianjur. Saat menunggu giliran Encef operasi, Enang merasa bahagia sekaligus khawatir. Dia mulai merasa tenang kala relawan Tzu Chi menemani dan memberinya dukungan.
"Operasi itu kan taruhannya nyawa saya sungguh khawatir. Tapi saya kagum dengan kesabaran relawan yang menemani dan terus memberi semangat sehingga hati saya lebih tenang. Saya terinspirasi untuk menjadi orang yang bersabar serta peduli pada sesama,” ucap Enang terharu.
Selain Encef, baksos kesehatan selama tiga hari itu juga menangani 337 pasien yang terdiri dari 146 pasien katarak, 33 pasien pterygium, 64 pasien hernia, 40 pasien minor lokal, 41 pasien minor GA, dan 13 pasien bibir sumbing.
Enang bahagia setelah pemeriksaan pascaoperasi menunjukkan bahwa Encef sudah diperbolehkan pulang. Ia bersyukur mendapat kesempatan untuk mengobati putranya itu.
Wajah khawatir Enang pupus setelah operasi Encef berlangung dengan lancar. Terlebih ketika setelah melalui tahap pemeriksaan pascaoperasi, Encef dinyatakan baik serta diperbolehkan pulang. Wajah Enang kini dipenuhi senyuman bahagia. Melihat Enang begitu bahagia, rasa lelah para relawan sirna. Enang pamit diiringi doa dari relawan Tzu Chi agar Encef segera pulih dan tumbuh menjadi anak yang sehat serta berbakti.
"Saya sangat berterima kasih kepada Tzu Chi mau membantu orang kecil. Terima kasih juga kepada Master Cheng Yen. Semoga panjang umur dan terus membantu orang lain,” ucap Enang penuh syukur.
Dapat membantu orang lain sungguh membahagiakan seperti Kata Perenungan Master Cheng Yen, "Kebahagiaan dalam hidup manusia tidak memiliki standar tertentu. Orang yang mampu memberikan perhatian dan perlindungan pada orang lain adalah orang yang bersukacita dalam kebahagiaan.”