Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-132 di Medan: Rasa Syukur Ibu Rohli Br. Tohang

Jurnalis : Liani (Tzu Chi Medan), Fotografer : Gunawan, Leo Rianto, Liani (Tzu Chi Medan)

Dr Lenny Wijaya, relawan dan juga anggota TIMA Medan sedang melakukan tes antigen kepada pasien yang akan mengikuti operasi baksos katarak.

Penyakit katarak merupakan salah satu penyakit mata yang banyak dijumpai pada mereka yang berusia lanjut (Lansia). Seiring dengan berjalannya waktu kondisi ini semakin mengaburkan penglihatan dan sangat mengganggu aktivitas sehari hari. Bagi mereka yang mampu mereka dapat dengan mudah berobat dan operasi di rumah sakit, namun bagi mereka yang memiliki keterbatasan maka kondisi ini akan sulit mereka tangani. Hal ini menggerakkan relawan Tzu Chi untuk melakukan baksos kesehatan (operasi katarak) untuk membantu warga yang kurang mampu.

Tzu Chi Medan, Sinar Mas, dan TNI AU Koopsud I mengadakan bakti sosial operasi katarak gratis untuk warga Kota Medan dan sekitarnya. Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-132 ini juga diadakan dalam rangka memperingati Hari Bakti TNI AU ke-75 di RS TNI AU Dr. Abdul Malik, Jln.Komodor Muda Adi Sucipto, Suka Damai, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan, Sumatera Utara.

Sebelum dilakukan tindakan operasi katarak pada tanggal 23 Juli 2022, pasien yang mendaftar terlebih dahulu harus melakukan screening mata yang dilakukan di Aula Mustang Lanud Soewondo Medan. Untuk tahap pemeriksaan awal yaitu peserta dan pendamping akan diantigen, kemudian dilakukan pemeriksaan tekanan dan kadar gula darah, visual kejernihan mata, pemeriksaan tekanan bola mata atau tonometry, kelengkungan kornea mata, pengukuran lensa mata pengganti lensa yang baru, laboratorium dan kesehatan jantung (ekg). Bagi para peserta yang berhasil mengikuti rangkaian tes yang dilakukan dan hasilnya sesuai standar dokter mata, barulah pasien diperbolehkan untuk melakukan operasi.

Untuk keamanan dan kenyamanan bersama, para tim medis dan relawan yang terlibat dalam kegiatan baksos kesehatan ini juga melakukan tes antigen.

Pasien yang telah lolos screening (pemeriksaan awal) maka akan dapat dioperasi kataraknya.

Peserta yang lolos tahap screening, pada tanggal 29 - 30 Juli 2022 dioperasi kataraknya di Rumah Sakit Angkatan Udara Dr. Abdul Malik, Medan. Sebelumnya mereka juga kembali melakukan tes antigen, pendaftaran ulang, tes tekanan darah, mengisi surat persetujuan operasi dan mencuci kaki dengan cairan steril sebelum memasuki ruangan operasi. Pasien yang berhasil dioperasi pada tanggal 29 Juli 2022 ada sebanyak 29 orang, dan pada tanggal 30 Juli 2022 yang berhasil dioperasi katarak ada 46 orang dan 3 pterygium.

Kegiatan screening dan operasi katarak dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-132 ini juga diikuti oleh Kolonel Pnb. Reka Budiarsa, Komandan Lanud Soewondo, relawan dan Tim Medis Tzu Chi Medan, serta relawan dari Tzu Chi Sinar Mas. “Saya merasa kegiatan ini sangat membantu ya, untuk mereka yang kurang mampu,” kata Kol. Pnb. Reka Budiarsa.

Rasa Syukur Ibu Rohli
Salah satu pasien baksos kesehatan yang berhasil dioperasi kataraknya adalah Ibu Rohli Br Tohang (68thn). Ia tinggal di Panti Gema Kasih Kota Galang. Kedua kaki Ibu Rohli memiliki kelainan sejak ia berusia 2 tahun. “Saya terjatuh dari pohon dan tidak bisa berjalan lagi seperti biasanya. Waktu itu cuma dikasih pengobatan kampung dan kaki saya terus mengecil dan tidak bisa berjalan,” terang Ibu Rohli. Ia sudah 40 tahun menghuni di panti tersebut.

Salah satu pasien yang dinyatakan lolos untuk menjalani operasi adalah Ibu Rohli Br. Tohang.

Shu Tjeng, wakil kordinator kegiatan memberikan perhatian kepada Ibu Rohli Br Tohang pasca menjalani operasi katarak.

Karena katarak di matanya, untuk kehidupan sehari-hari kegiatan Ibu Rohli cukup terbatas karena pandangannya yang kabur (tidak jelas). Untuk memasak dan membersihkan rumahnya dilakukan dengan merangkak. Karena tinggal sendiri maka Ibu Rohli kemudian memilih tinggal di Panti Gema Kasih. “Saya di sini (panti) diberi tempat tinggal gratis, dikasih makan dan juga uang saku. Setiap hari Sabtu juga ada dokter dari RS Elizabeth untuk mengecek kondisi kesehatan kita yang tinggal di panti,” terang Ibu Rohli Br. Tohang. Meski begitu, untuk kataraknya pihak panti belum berkesempatan untuk membantu operasinya.

“Baksos operasi katarak gratis yang dilakukan Yayasan Buddha Tzu Chi kepada saya ini sangat membantu sekali. Saya berterima kasih sebesar-besarnya. Mata saya penglihatannya mulai terang, biasanya sangat kabur. Puji Tuhan, semoga yang lain juga bisa terobati matanya,” kata Ibu Rohli, “ saya akan mematuhi semua saran dokter agar hasilnya semakin baik, seperti menjaga mata dari air, istirahat yang cukup, dan rutin mengganti perban.”

Ibu Rohli Br. Tohang merasa sangat bersyukur karena dapat menjalani operasi katarak dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi. Sehari-hari Ibu Rohli tinggal di Panti Gema Kasih.

Komandan TNI Lanud Soewondo Kolonel Pnb. Reka Budiarsa berharap kegiatan ini dapat membantu mereka yang kurang mampu dan tidak mempunyai akses untuk mengobati kataraknya.

Dokter Tri Agus Haryono, Sp. M yang mengoperasi mata pasien Rohli Br Tohang, telah bergabung dengan kegiatan Baksos Yayasan Buddha Tzu Chi sejak tahun 2007. “Selama mengikuti Baksos Kesehatan Tzu Chi, (kesan saya) ini satu tim yang bagus ya, gerak cepat, ada kerja sama yang baik antara relawan, suster, dan perawat sehingga semua berjalan dengan baik, tulus, dan lancar,” kata Dr. Tri Agus Haryono. Menurutnya, jumlah pasien penderita katarak di Indonesia saat ini cukup tinggi. “Karena itulah Baksos Kesehatan Tzu Chi, khususnya operasi katarak, menjadi sebuah harapan yang bagus.Karena pasien katarak di Indonesia saat ini cukup tinggi. Mudah mudahan gerakan ini terus tumbuh,” tegas Dr. Tri Agus Haryono, Sp,M.

Dokter Tri Agus Haryono, Sp. M telah bergabung dengan kegiatan Baksos Yayasan Buddha Tzu Chi sejak tahun 2007. Menurutnya, jumlah pasien penderita katarak di Indonesia saat ini cukup tinggi sehingga Baksos Kesehatan Tzu Chi menjadi salah satu cara untuk membantu masyarakat kurang mampu.

Dokter Lenny Wijaya, M.Biomed adalah dokter Tzu Chi International Medical Association (TIMA) dan juga sebagai relawan komunitas Tzu Chi Medan. “Sejak tahun 2019 saya bergabung di barisan TIMA dan relawan Tzu Chi Medan. Di kegiatan baksos kesehatan ini saya sebagai PIC TIMA Medan,” kata Dr. Lenny Wijaya, “Dari TIMA Medan yang ikut berpartisipasi ada 15 orang, terdiri dari dokter spesialis mata, dokter umum, dokter gigi, dan apoteker,” terang dr. Lenny.

Editor: Hadi Pranoto

Artikel Terkait

Screening Baksos Kesehatan Tzu Chi Ke-111: Bersatu Tekad Menjalankan Misi

Screening Baksos Kesehatan Tzu Chi Ke-111: Bersatu Tekad Menjalankan Misi

28 Maret 2016
Dalam baksos kesehatan ini banyak pihak yang menjadi relawan, salah satunya adalah Jesica. Relawan ini tampak tak lelah mondar-mandir memanggil nomor calon pasien untuk diperiksa dan ia tak ragu untuk menuntun calon pasien yang sudah tua maupun yang kesulitan berjalan.
Warga Lampung Antusias Sambut Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-142

Warga Lampung Antusias Sambut Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-142

29 November 2023

Jam dinding di Gedung Aula Sudirman KOREM 043 Lampung baru menunjukkan pukul 06.00 pagi. Udara pagi itu masih terasa dingin karena gerimis. Namun pasien yang akan mengikuti skrining Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-142 sudah berdatangan memenuhi tenda-tenda pendaftaran.

Baksos Kesehatan Tzu Chi di Surabaya

Baksos Kesehatan Tzu Chi di Surabaya

20 Juli 2017

Setelah melalui proses screening pada 8 Juli 2017, lebih dari 200 orang masuk daftar antrean operasi pada Baksos Kesehatan ke-118 yang diselenggarakan oleh Tzu Chi Surabaya bekerja sama dengan Polda Jatim dan Biddokkes Polda Jatim, 14-15 Juli 2017.

Menyayangi dan melindungi benda di sekitar kita, berarti menghargai berkah dan mengenal rasa puas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -