Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-133: Memberi Terang di Tanah Minang

Jurnalis : Arimami Suryo A, Fotografer : Arimami Suryo A

Relawan Tzu Chi Padang membantu salah satu pasien keluar dari kamar operasi setelah menjalani operasi katarak dalam kegiatan Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-133 di Kota Padang, Sumatera Barat.

“Menurut saya kegiatan baksos kesehatan gratis ini sangat berguna bagi masyarakat, karena membantu. Kami sekeluarga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Yayasan Buddha Tzu Chi karena telah membantu masyarakat, khususnya anak kami,” ungkap Retna Wita (34) ibu dari Rivan Saputra (3) salah satu pasien bibir sumbing yang mengikuti Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-133 di Kota Padang, Sumatera Barat.

Kedua orang tua Rivan yang berasal dari Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ini memang sudah sejak lama menanti adanya operasi bibir sumbing. Namun apa daya, ayahnya yang hanya bekerja sebagai seniman bangunan tidak punya biaya untuk melakukan operasi tersebut.

“Maklum kerja bapaknya kan kuli bangunan, jadi ndak ada biaya,” ungkap Retna.

Retna juga tak pernah menduga bahwa kondisi anak ketiganya akan seperti itu (terlahir dengan kondisi bibir sumbing). Bahkan ayah Rivan sendiri sempat syok dengan kondisi anaknya.

“Saat lahir, bapaknya kaget dan sempat jatuh pingsan melihat Rivan,” cerita Retna.

Rivan Saputra bersama ibu dan neneknya sebelum dioperasi (kiri). Retna Wita (kanan) bersama Rivan Saputra yang sedang digendong oleh neneknya berbincang-bincang dengan relawan Tzu Chi Padang di depan ruang pemulihan.

Melihat kondisi Rivan, orang tua Retna berpesan supaya Rivan dijaga dan dirawat sama seperti kakak-kakanya. “Ya waktu itu saya dan suami dikasih tahu sama neneknya Rivan, ‘Jangan pilih kasih, namanya anak sama semuanya’,” tambahnya.

Sejak saat itu, Rivan pun dirawat dengan penuh kasih sayang oleh kedua orang tuanya dan terus bertumbuh kembang. “Enggak pernah tanya, tetapi kalau dia (Rivan) bercermin suka memegang mulutnya. Kami sebagai orang tua kan hatinya sedih,” kata Ratna.

Hingga akhirnya di awal bulan Agustus 2022, Babinsa di wilayah tempat tinggal Rivan mendatangi rumahnya dan memberikan informasi adanya baksos pengobatan bibir sumbing di Kota Padang. “Ada info dari pak Babinsa. Saya daftarkan karena keluarga juga mendukung,” tambahnya.

Setelah lolos proses screening pada 13 Agustus 2022 yang diselenggarakan TIMA Indonesia di SMAN 1 Padang, harapan kedua orang tua Rivan pun menemukan titik terang.

“Ya kami orang tua Rivan pastinya bersyukur dan senang bisa ikut kegiatan ini. Kalau Rivan enggak dioperasi nanti pasti dikucilkan sama teman-temannya,” ungkap Retna.

Husein, salah satu pasien katarak asal Solok, Sumatera Barat berbicara dengan relawan Tzu Chi Padang. Ia mengungkapkan kebahagiaan karena mata kanannya bisa melihat lagi dengan baik.

Hal serupa juga dirasakan oleh Husein (40), salah satu pasien katarak asal Solok, Sumatera Barat. Sejak 2019, kondisi mata kanannya sudah mulai kabur. Ia pun tidak terlalu menganggap hal tersebut serius, sama seperti sakit mata biasa. “Kabur pandangan, hanya dikasih obat tetes mata.”

Namun ternyata penglihatan di mata kanan Husein tak kunjung membaik, malah semakin kabur setiap harinya. Lalu ia pun memeriksakan kondisi matanya ke Puskesmas. Ia pun diberi tahu bahwa mata kanannya menderita katarak dan disarankan untuk melakukan operasi.

Pengen operasi tapi enggak ada biaya,” kata laki-laki yang setiap harinya bertani tersebut.

Setelah mendapatkan informasi adanya operasi katarak gratis dari Babinsa, Husein pun langsung mendaftarkan diri. Setelah lolos screening dan berhasil dioperasi oleh dokter TIMA Indonesia, Husein pun senang dan bersyukur untuk kesembuhan mata kanannya.

Alhamdulillah, kelihatan. Lebih baik setelah operasi. Terima kasih karena sudah bisa ikut program ini. Dokternya kerjanya professional, sehingga kami bisa mendapatkan hasilnya sesuai harapan. Terima kasih sekali lagi saya ucapkan kepada Yayasan Buddha Tzu Chi,” ungkap Husein di sela kegiatan postoff sehari pascaoperasi (21 Agustus 2022).

Layanan Kesehatan Dalam Rangka HUT Kemerdekaan RI
Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-133 yang diadakan di RS TK.III dr. Reksodiwiryo, Padang, Sumatera Barat ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77. Dalam kesempatan ini, Tzu Chi Indonesia bekerja sama dengan Korem 032/Wirabraja memberikan layanan kesehatan berupa operasi katarak, pterygium, hernia, bibir sumbing, dan bedah minor gratis yang berlangsung pada 20-21 Agustus 2022.

Para peserta Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-133 diberikan informasi tentang rangkaian kegiatan baksos kesehatan oleh Tim Medis TIMA Indonesia.

Beberapa pasien katarak sedang menunggu giliran untuk dioperasi di depan kamar operasi.

Danrem 032/Wirabraja, Brigjen TNI Purmanto yang berkesempatan membuka baksos kesehatan ini memberikan apresiasi kepada Tzu Chi yang telah membantu warga khususnya di Kota Padang dan sekitarnya lewat kegiatan pelayanan kesehatan gratis ini.

“Harapan kami kegiatan seperti ini bersama Tzu Chi bisa dilanjutkan ke depannya dengan skala yang lebih besar. Karena masyarakat atau saudara-saudara kita diluar sana masih banyak yang membutuhkan. Alhamdulillah, dengan kegiatan ini seperti bisa teratasi dan bisa meringankan beban mereka.”

Dalam kegiatan ini, tim medis TIMA Indonesia bersama dengan relawan Tzu Chi Padang berhasil memberikan layanan kesehatan kepada 52 pasien katarak, 9 pasien pterygium, 11 pasien hernia, 12 pasien bibir sumbing, dan 3 pasien minor.

Tim Medis TIMA Indonesia sedang melakukan operasi kepada salah satu pasien bibir sumbing dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-133.

Mewakili Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Vera Laurenzi (relawan Tzu Chi Padang) menyerahkan plakat kepada Danrem 032/Wirabraja, Brigjen TNI Purmanto dalam seremoni pembukaan Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-133 di RS TK.III dr. Reksodiwiryo, Padang, Sumatera Barat.

Mewakili relawan Tzu Chi Padang, Vera Laurenzi juga berharap dengan adanya kegiatan baksos kesehatan ini bisa membantu dan memberikan harapan bagi masyarakat yang membutuhkan. “Saya berharap dapat mengubah penderitaan menjadi kebahagiaan. Dan itu adalah harapan paling besar yang sakit bisa disembuhkan,” jelas Vera Laurenzi.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Memberi Terang, Mengangkat Penyakit

Memberi Terang, Mengangkat Penyakit

18 September 2023

Perjalanan 3 jam ditempuh relawan Tzu Chi APP Sinar Mas dari PT Lontar Papyrus, Tebing Tinggi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, untuk membantu 22 orang untuk menjalani operasi katarak dan hernia di RS dr. Bratanata Kota Jambi pada 31 Agustus - 2 September 2023. 

Amanah yang Kini Tersenyum Bahagia

Amanah yang Kini Tersenyum Bahagia

13 Agustus 2020

Tim Medis Tzu Chi Indonesia mengunjungi Amanah, salah satu pasien bibir sumbing yang pernah ditangani dalam baksos kesehatan Tzu Chi di Cilegon, Banten. Setelah tiga tahun pascaoperasi, perubahan positif terus terjadi, Amanah tumbuh menjadi anak yang ceria dan percaya diri. 

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-111: Perjuangan yang Tak Sia-sia

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-111: Perjuangan yang Tak Sia-sia

23 Maret 2016

Para pendamping pasien pun sepenuh hati mendampingi kerabat mereka. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang terus mengupayakan agar pasien berhasil menjalani operasi. Salah satunya Frisca Novita (48). Sejak awal pemeriksaan screening hingga baksos, ia terus meluangkan waktu untuk kerabatnya, Kiat Amie (77) yang menderita katarak pada kedua matanya selama 10 tahun.

Kekuatan akan menjadi besar bila kebajikan dilakukan bersama-sama; berkah yang diperoleh akan menjadi besar pula.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -