Tim medis Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia memeriksa kondisi mata satu persatu pasien katarak pada screening Bakti Sosial (baksos) Kesehatan Tzu Chi ke-136.
Bertempat di Rumah Sakit Metro Hospitals M. Toha, Kota Tangerang, Bakti Sosial (baksos) Kesehatan Tzu Chi ke-136 akhir pekan ini akan dilakukan dan pada Sabtu, 4 Februari 2023 lalu, proses screening mulai dilaksanakan. Pada baksos kali ini Tzu Chi bekerja sama dengan Rumah Sakit Metro Hospitals untuk melancarkan kegiatan baksos bagi masyarakat di wilayah Jabodetabek. Nantinya baksos akan melayani pasien katarak, pterygium, hernia, benjolan, dan bibir sumbing.
Sejak pagi, wajah penuh harapan memenuhi halaman rumah sakit, tempat pendaftaran screening dilakukan. Satu persatu pasien ditemani pendampingnya melakukan pemeriksaan hingga akhirnya bisa mendapatkan kartu kuning tanda ACC operasi.
Tim medis Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia beserta relawan mendampingi pasien yang tengah menjalani serangkaian pemeriksaan mata.
Tim medis Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia dengan teliti melihat kondisi mata dari pasien untuk memastikan seberapa parah penyakit katarak yang mereka derita.
Sapari (64), seorang pengemudi ojek online turut senang karena bisa lolos screening dan bisa melanjutkan ke tahap operasi katarak pekan depan. Sudah satu tahun ke belakang, penglihatan di kedua matanya terasa terganggu. Sudah pakai kacamata plus pun, masih saja ada yang mengganjal, ternyata ia menderita katarak. Dengan kondisi itu, ditambah pekerjaannya sebagai pengemudi ojek, Sapari kerap merasa menantang bahaya ketika membawa penumpang.
“Kalau siang, pas matahari panas gitu, mata rasanya kayak kebakar, ikut panas,” ungkap Sapari. “Nah, saya lebih suka ngojek malam, karena kondisi sudah mulai adem. Tapi tetep kalau kena sorot lampu motor di depan, langsung silau, ngilu rasanya,” jelasnya.
Untuk menanggulangi kondisi matanya, Sapari sudah mencoba berbagai cara, salah satunya memakai kacamata hitam. Tapi rasanya sama saja. Satu cara yang belum pernah ia coba adalah melakukan operasi, karena biaya yang belum mencukupi. “Alhamdulillah ada operasi gratis ini, saya doanya bisa balik lagi penglihatannya biar bisa lancar juga cari rezekinya. Karena sudah nggak mau ngarepin (pemberian) anak lagi,” harapnya sumringah.
Yuli membawa Miftah menjalani pemeriksaan yang intensif di poli anak Rumah Sakit Metro Hospitals M. Toha sebelum mendapatkan ACC untuk menjalani operasi.
Rasa syukur Sapari sama halnya dengan rasa syukur Yuliani (36), ibu dari pasien anak Miftah (9 bulan) yang punya mimpi bisa mengoperasi bibir sumbing anak keduanya. Akhirnya mimpi itu tak lama lagi terlaksana. Sebelumnya, Yuli sudah aktif mencari berbagai informasi tentang operasi bibir sumbing yang gratis sembari menunggu usia dan berat badan yang ideal dari sang anak. Sementara suaminya, Angga, juga berupaya mendaftarkan keanggotaan BPJS untuk keluarganya.
“Miftah ini anak ketiga sebenarnya, Kak. Tapi anak yang kedua sudah meninggal pas masih di dalam kandungan, usia 7 bulan,” cerita Yuli, “selang dua bulan setelah itu, Alhamdulillah saya hamil Miftah. Pas di usia kehamilan 7 bulan 2 minggu, Miftah lahir, dia prematur.”
Tahu anaknya memiliki kekurangan di bagian bibir, Yuli tak berkecil hati, ia sudah sangat bahagia bisa melihat buah hatinya tak memiliki gangguan lain. Seluruh keluarga bahkan tetangganya pun tak ada yang mencibir kondisi Miftah. “Saya dapat info ada baksos ini juga dari Bapak Polsek Jatiuwung, sudah didaftarin juga. Banyak sekali orang baik di sekeliling saya,” imbuh Yuli senang. Saat ini ia tinggal menunggu dan mempersiapkan Miftah untuk bisa menjalani operasi, Sabtu 11 Februari nanti.
Para pasien menunggu pemeriksaan dengan rapi. Ada 325 pasien dengan berbagai keluhan mendapatkan pemeriksaan, 256 di antaranya dinyatakan lolos screening dan dapat melanjutkan ke tahap operasi.
Kegembiraan yang dirasakan pasien juga dirasakan oleh relawan dan Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia. Sudah lama sekali, baksos kesehatan Tzu Chi tidak menyambangi wilayah Jabodetabek. Itulah yang kiranya dirasakan oleh Dokter Ruth O. Anggraeni, Koordinator Bakti Sosial Tzu Chi Indonesia yang juga merupakan Direktur Regional Metro Hospitals. Ia bersukacita karena rumah sakitnya bisa bekerja sama dengan Tzu Chi untuk membantu masyarakat sekitar.
“Tentu sejak pagi sudah semangat dan antusias karena kami ada rumah sakit di Tangerang, tapi kalau tidak menolong sekitar, ya rasanya kurang bermanfaat,” tutur Dokter Ruth. Dokter Ruth melalui Metro Hospital juga mendukung penuh seluruh kegiatan screening hingga baksos operasi yang dilakukan akhir pekan ini mulai dari menyiapkan tempat screening, setting ruang operasi, dan mengikutsertakan tim medis untuk memperlancar kegiatan.
Para pasien mendapatkan kartu kuning yang berisi berbagai informasi terkait waktu dan tempat pelaksanaan operasi sekaligus hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan sebelum operasi. Kartu ini juga merupakan tanda ACC operasi.
Sebelum turun dalam baksos kesehatan ini, tim medis Metro Hospitals sudah beberapa kali berkenalan dengan Tzu Chi baik melalui kunjungan ke Tzu Chi Center, maupun ikut serta dalam melayani masyarakat. Salah satunya ketika Tzu Chi menerjunkan tim tanggap darurat dan tim medis untuk membantu warga terdampak gempa di Cianjur, Jawa Barat.
“Mereka feedback-nya sangat positif, jadinya ya kembali bersedia untuk ikut serta di baksos sehingga akhirnya ya kami melibatkan insan hospitalia untuk bisa bergabung. Harapannya mereka nanti semakin punya hati yang lapang untuk melayani,” ungkap Dokter Ruth. Lebih lanjut, dr. Ruth berdoa semoga kegiatan baksos kesehatan pekan depan bisa berlangsung lancar dan benar-benar bisa mewujudkan harapan-harapan para pasien untuk bisa sembuh dalam waktu dekat.
Pada screening tersebut, ada 325 pasien dengan berbagai keluhan mendapatkan pemeriksaan, 256 di antaranya dinyatakan lolos screening dan dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya yakni operasi yang akan dilakukan pada Jumat dan Sabtu (10 -11 Februari 2023), akhir pekan ini.
Editor: Khusnul Khotimah