Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-144 di Batam: Harapan, Dukungan, dan Kesembuhan

Jurnalis : Calvin (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Abdul Rahim, Beverly Clara (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)

Jurman sedang mendampingi seorang pasien menggunakan kursi roda. Baksos kesehatan ini meninggalkan kesan mendalam bagi dirinya. Betapa pentingnya peran relawan dalam mendampingi pasien dan keluarganya. Arahan dan pendampingan dari relawan Tzu Chi sangatlah menyentuh para pasien dan keluarganya.

Setiap bakti sosial kesehatan yang diadakan oleh Yayasan Tzu Chi sebuah perjalanan yang penuh mengharukan dan inspiratif. Bayangkan seorang anak yang lahir dengan bibir dan langit-langit mulut tidak sempurna, kesulitan berbicara dan makan. Melalui operasi gratis yang disediakan oleh Tzu Chi dan TIMA Indonesia, seorang anak dapat tersenyum dan timbul percaya diri yang membawa kebahagiaan baru bagi dirinya dan keluarga.

Seperti yang dialami oleh Farhanda Resa (7) yang menderita hernia, seorang pasien dengan hernia, yang mengalami rasa sakit dan ketidaknyamanan dalam beraktifitas. Sebagai seorang ibu, Risa Karisma (33) merasa kekhawatir ketika anaknya, Farhanda Resa (7), harus menjalani operasi hernia.

Tiga bulan yang, lalu, Farhanda mengalami benjolan yang muncul dan hilang di area selangkangan, terutama setelah bermain. Dokter di puskesmas merujuk Farhanda untuk melanjutkan pemeriksaan ke RSUD, namun belum dilakukan Risa. Beruntung, melalui Baksos Yayasan Buddha Tzu Chi Batam, Risa mendapatkan harapan baru. Proses screening dan dukungan yang diterima sangat membantu Risa lebih tenang dalam hal biaya pengobatan. Setelah Farhanda menjalani operasi dengan sukses, Risa merasakan lega dan sangat bersyukur yang mendalam. 

“Perasaan saya juga sedih gitu, kasihan lihat dia kayak gitu. Masih kecil, harus dioperasi sampai harus dibelah perutnya. Membayangkan juga gitu, sempat nangis juga sih. Tapi itulah, saya mau anak saya sembuh karena saya juga kan mikir pasti kalau operasi pribadi dengan bayar pribadi pasti sangat mahal. Jadi saya ikut aja Bakti Sosial Buddha Tzu Chi ini. Tadi juga sudah selesai operasi, dia pun tenang, aman juga. Tidak ada reaksi apa-apa, operasinya juga lancar. Saya betul-betul ngerasa lega,” ungkap Risa penuh rasa syukur.

Risa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Yayasan Buddha Tzu Chi. Dukungan Tzu Chi terhadap masyarakat yang kurang mampu, seperti dalam penyelenggaraan bakti sosial operasi hernia, sangat berarti bagi Risa sekeluarga dan masyarakat lainnya. Program ini tidak hanya memberikan bantuan medis yang sangat diperlukan, tetapi juga menunjukkan komitmen memberikan pendampingan mulai dari pendaftaran, screening pertama hingga operasi selesai di ruang pemulihan.

“Saya juga berterima kasih sama Yayasan Buddha Tzu Chi yang sudah membantu masyarakat yang kurang mampu. Pokoknya Buddha Tzu Chi itu benar-benar pelayanannya juga dari awal pendaftaran, screening pertama, kedua sampai sekarang operasi, betul-betul sangat baik dan memuaskan pelayanannya,” tambah Risa terharu.

Perjalanan Kesembuhan Azwar dan Melor Bersama Tzu Chi
Pada tahun 2022, Azwar (53), mengalami benjolan di belakang punggungnya. Benjolan yang awalnya kecil, sebesar jempol, mengganggu aktivitas sehari-harinya. Pada baksos kesehatan ini Azwar menjalani operasi dengan sukses dan memperoleh perawatan yang diperlukan dari relawan Tzu Chi.

Azwar yang baru tiba dari kepulauan Tanjung Balai disambut oleh relawan Tzu Chi. Ia mengapresiasi layanan kesehatan yang diberikan oleh relawan Tzu Chi baik dalam pelayanan medis maupun pelayanan lainnya. Harapan Azwar adalah agar program ini dapat memberikan manfaat yang luas, sehingga semakin banyak orang yang membutuhkan dapat merasakan dukungan dan bantuan serupa.

Pascaoperasi Azwar menjalani berobat jalan di Puskesmas Tanjung Balai, Azwar kini telah sehat tanpa rasa nyeri di punggung dan bisa kembali beraktivitas dengan leluasa. Namun, perjalanan mereka tidak berhenti di situ. Kini, istri Azwar, Melor (49) mengalami benjolan yang lebih besar dan memerlukan bantuan.

Dukungan dari relawan Tzu Chi sangat diharapkan Azwar dalam peroses pengobatan Melor. Operasi yang dijalani Melor berhasil dengan baik. “Dulu saya mengalami benjolan di belakang punggung, dan sekarang istri juga mengalami hal serupa meski ukurannya sedikit lebih besar. Alhamdulillah benjolannya berhasil diangkat,” ungkap Azwar.

Pada setiap bakti sosial Tzu Chi berskala besar, pendampingan relawan Tzu Chi terhadap pasien dan keluarga merupakan hal yang sangat penting. Azwar, yang telah berpengalaman dalam mendampingi proses pengobatan, kini menjadi pendamping setia bagi istrinya, Melor, yang menghadapi masalah kesehatan, seperti gula darah dan tekanan darah yang sangat tinggi.

“Istri saya memiliki gula darah dan tekanan darah yang sangat tinggi. Kami memang merasa kesulitan saat pertama kali datang untuk pengecekan. Kami datang pagi dan pulang malam karena kadar gula dan tekanan darah ibu sangat tinggi. Saya memberikan semangat kepada ibu bahwa jika kita ingin sehat, kita harus sabar, banyak berdoa,” ucap Azwar.

“Saya merasa takut karena suami tidak bisa mendampingi saya selama operasi. Walaupun saya merasa takut, saya tidak merasa gugup atau cemas. Saya banyak berdoa kepada Allah, memohon pertolongan Allah,” ucap Melor.

Azwar berharap agar program bakti sosial ini dapat terus dilanjutkan hingga tahun-tahun mendatang sehingga lebih banyak orang yang tidak mampu dan tidak memiliki BPJS bisa mendapatkan bantuan. Ia sangat mengapresiasi layanan luar biasa yang diberikan oleh para relawan, baik dalam pelayanan medis maupun pelayanan lainnya. Harapan Azwar adalah agar program ini dapat memberikan manfaat yang luas sehingga makin banyak orang yang membutuhkan dapat merasakan dukungan dan bantuan serupa.

“Saya sangat mengapresiasi layanan yang luar biasa dari relawan, baik pelayanan medis maupun pelayanan lainnya. Semoga program bakti sosial ini dapat terus berlanjut dan bisa memberikan manfaat bagi banyak orang,” ungkap Azwar.

Jurman mengunjungi pasien di ruang pemulihan untuk memberi semangat dan melihat kondisi pasien pascaoperasi. Jurman menyadari betapa pentingnya memberikan motivasi dan dukungan kepada pasien agar mereka tetap semangat menghadapi kondisi mereka.

Dukungan Relawan dalam Program Kesehatan Tzu Chi  
Menurut Jurman betapa pentingnya peran relawan dalam mendampingi pasien dan keluarganya. Jurman melihat langsung besarnya kebutuhan pasien akan arahan dan pendampingan dari relawan Tzu Chi. “Saya merasa sangat senang bisa bergabung di Tzu Chi yang selalu peduli kepada sesama. Kesan saya di sini betapa saudara-saudara kita sangat membutuhkan bantuan dari Tzu Chi karena kita hidup untuk saling membantu. Saya merasa kehadiran relawan sangat dibutuhkan oleh pasien dan keluarganya,”ucap Jurman.

Sebagai pendamping, Jurman menyadari betapa pentingnya memberikan motivasi dan dukungan kepada pasien agar mereka tetap semangat menghadapi kondisi. Dengan penuh keikhlasan, Jurman bersama para relawan lainnya berusaha memberikan yang terbaik untuk memastikan operasi pasien dapat berjalan dengan lancar.

Netty Ketua Badan Misi Kesehatan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun membantu pasien katarak mengganti perban. Ia mengapresiasi dukungan dan kerjasama para relawan serta relawan Tzu Chi lainnya atas penerimaan dan arahan yang mempermudah tugasnya.

Netty Ketua badan misi kesehatan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun diberi kepercayaan untuk mengemban tanggung jawab sebagai koordinator kegiatan dalam program bakti sosial. Netty sangat mengapresiasi dukungan dan kerja sama yang diberikan oleh para relawan serta timnya. Ia berterima kasih atas penerimaan yang baik dan arahan yang selalu diterima dengan penuh perhatian.

“Saya mau berterima kasih dengan tim saya shixiong dan shijie yang selalu siap dan menerima arahan saya dengan baik supaya kegiatan ini bisa berjalan dengan lancar,” ucap Netty bangga.

Editor: Anand Yahya

Artikel Terkait

Perhatian Tzu Chi Terhadap Kesehatan Pasien Pascaoperasi

Perhatian Tzu Chi Terhadap Kesehatan Pasien Pascaoperasi

19 September 2024

Proses pemulihan pasca-operasi adalah fase penting yang mempengaruhi kesembuhan pasien. Tzu Chi Tanjung Balai Karimun melakukan pemeriksaan untuk 9 pasien pasca-operasi benjolan dan hernia, dan 31 pasien katarak.

Baksos Kesehatan Tzu Chi Ke-144 di Batam: Penglihatan Terang, Pembuka Jalan untuk Menjemput Rezeki

Baksos Kesehatan Tzu Chi Ke-144 di Batam: Penglihatan Terang, Pembuka Jalan untuk Menjemput Rezeki

09 September 2024

Kesulitan beraktivitas dirasakan oleh Sugiyanto dan Ari Firman karena katarak dan pterygium. Di Baksos Kesehatan Tzu Chi, keduanya berhasil dioperasi dan kembali bisa melihat dengan jelas.

Baksos Kesehatan Tzu Chi Ke-144 di Batam: Mengembalikan Cahaya Bagi Pasien Katarak

Baksos Kesehatan Tzu Chi Ke-144 di Batam: Mengembalikan Cahaya Bagi Pasien Katarak

11 September 2024

Said Azhari (60) adalah salah satu pasien katarak dari Pulau Dabo Singkep. Said harus menempuh perjalanan selama 4 - 5 jam menggunakan kapal ferry ke Batam demi pulihnya penglihatannya. 

Penyakit dalam diri manusia, 30 persen adalah rasa sakit pada fisiknya, 70 persen lainnya adalah penderitaan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -