Emmy Wibowo berbincang singkat dengan Subianto, Koordinator Pelaksana Baksos Kesehatan Tzu Chi ke 145 usai menjalani proses operasi dengan lancar.
Ada sebuah kisah inspiratif yang terjadi saat screening Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-145 di RS Siti Fatimah Palembang pada Sabtu, 2 November 2024. Di tengah kekhawatiran yang terpancar dari wajah 539 calon pasien yang terdaftar, ada seorang ibu bernama Emmy Wibowo, seorang ibu rumah tangga berusia 71 tahun. Sejak usia 60 tahun, ia menderita katarak di kedua matanya. Namun, saat menunggu giliran, wajah Emmy justru terlihat tenang dan penuh harapan, berbeda dengan pasien lainnya yang tampak cemas. Sikapnya yang tenang itu membuat relawan Tzu Chi penasaran dan memutuskan untuk berbicara dengannya.
Dengan senyum tulus, Emmy menceritakan bahwa ia pernah menjalani operasi katarak pada mata kirinya di baksos kesehatan Tzu Chi tahun 2022, yang diselenggarakan di RS Bhayangkara Palembang. Setelah operasi, ia merasa sangat bahagia karena penglihatannya langsung jernih dan jelas.
"Saya percaya pada Tzu Chi, karena setelah mata kiri saya dioperasi, langsung bisa melihat dengan terang. Pelayanannya juga sangat baik. Relawan dan dokter sangat ramah. Kami bahkan diberi makan siang, minum, dan snack, jadi tidak kelaparan saat menunggu. Pokoknya, semua pelayanannya memuaskan," ungkap Emmy dalam bahasa Palembang.
Jendela Dunia yang Kembali Terbuka
Pada pagi yang cerah tersebut 9 November 2024, Emmy kembali hadir untuk melanjutkan proses tes kesehatan. Kali ini, ia ditemani oleh putra sulungnya, Cesiang, yang berusia 54 tahun. Saat duduk menunggu antrean, Emmy melihat celengan bambu yang sedang disosialisasikan oleh relawan Tzu Chi, Suharjo. Setelah dijelaskan mengenai tujuan dan manfaat celengan bambu, Emmy merasa tersentuh dan ingin ikut bersumbangsih. "Saya merasa seperti berjodoh dengan Tzu Chi," katanya dengan penuh keikhlasan.
Sambil menunggu proses pendaftaran dan pemeriksaan, Emmy Wibowo terinspirasi untuk ikut serta bersumbangsih lewat celengan bambu.
Cesiang (54 th) putra sulung Emmy membantu membersihkan kaki ibunya sebelum Emmy memasuki ruang operasi.
Setelah menjalani operasi katarak mata kanan, Emmy merasa sangat puas dengan pelayanan yang diterimanya. Operasi kali ini pun rasanya lebih cepat dan lancar, bahkan tanpa rasa sakit sama sekali. "Saya tidak merasa khawatir sama sekali. Pelayanan Tzu Chi sangat baik. Ada relawan yang mengarahkan saya di setiap pos, jadi saya tidak bingung atau cemas. Semua berjalan dengan lancar," ujarnya. Karena itu, ia sangat percaya bahwa proses operasi kali ini akan sukses, seperti yang terjadi pada operasi mata kirinya dua tahun lalu.
Beberapa hari setelah operasi, Emmy datang ke pos off untuk kontrol pasca operasi. Wajahnya cerah dengan senyum lebar, menunjukkan kebahagiaannya. Ia mengungkapkan bahwa saat operasi pertama pada 2022, ia tidak kembali ke pos off karena lupa diingatkan anaknya. Namun, kali ini, dengan pengingat dari relawan Tzu Chi, ia datang dengan semangat untuk kontrol setelah operasi mata kanan.
Kebahagiaannya semakin lengkap karena kini kedua matanya telah bisa melihat dengan jelas. Emmy pun kembali menikmati hobinya membaca koran dan majalah berbahasa Mandarin, sesuatu yang sangat berarti baginya meskipun tidak memiliki pendidikan tinggi. "Saya tidak sekolah tinggi, tapi saya bisa membaca, itu sudah syukur. Jadi saya bisa tetap mengikuti perkembangan informasi meskipun sudah tua," ujarnya dengan senyum lebar.
Emmy bersiap di ruang operasi ditemani beberapa relawan dan perawat.
Emmy mengungkapkan rasa terima kasih beliau kepada relawan Tzu Chi yang telah mendampingi dan mengantarnya keluar dari ruangan operasi, setelah operasinya berjalan dengan lancar.
Harapan Emmy untuk Tzu Chi pun sangat tulus. "Semoga Tzu Chi bisa mengadakan kegiatan ini lebih rutin, sehingga bisa membantu lebih banyak orang. Semoga Tzu Chi semakin berkembang dan semakin sukses," doanya.
Kisah Emmy adalah bukti nyata bahwa kepercayaan dan harapan dapat membawa perubahan besar dalam kehidupan seseorang. Kepercayaan yang dibangun dengan pelayanan yang tulus dan penuh kasih, seperti yang diberikan oleh Tzu Chi, bukan hanya memberi harapan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi banyak orang untuk melihat dunia dengan lebih jelas.
Editor: Metta Wulandari