Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-146 di Aceh: Perjuangan Operasi Bibir Sumbing untuk Sang Buah Hati

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya

Warni, relawan Tzu Chi Banda Aceh mendampingi keluarga Yanah setelah Nur Jannah menjalani operasi bibir sumbing. Jannnah menginap satu malam di ruang pemulihan RS TK II Iskandar Muda Banda Aceh.

Saat hamil anak ketiga, banyak ibu biasanya merasa lebih santai dan tenang karena telah berpengalaman pada kehamilan sebelumnya. Hal ini pula yang dirasakan oleh Yanah (39), seorang ibu rumah tangga asal Kampung Lando, Kuala Simpang, Aceh Tamiang.

Kehamilan Yanah berlangsung normal tanpa kendala. Namun tak disangka, bayi perempuan yang dilahirkannya mengalami kondisi bibir sumbing. Pengalaman ini ia bagikan kepada tim redaksi Tzu Chi Indonesia yang mendampinginya saat menjalani operasi bibir sumbing pada Baksos Kesehatan Tzu Chi Indonesia ke-146 di RS TK II Iskandar Muda, Banda Aceh.

Yanah membersihkan kaki Nur Jannah sebelum memasuki ruang operasi. Relawan Tzu Chi terus mendampingi Nur Jannah dan Yanah agar keluarga ini merasa nyaman dan tegar menjalani operasi bibir sumbing.

“Ini anak ketiga saya. Waktu hamil Jannah, semuanya normal. Sesekali saya periksa ke bidan, dan bidan bilang semuanya baik. Namun, saat melahirkan, barulah saya tahu anak saya mengalami bibir sumbing,” ujar Yanah.

Bayi perempuan tersebut, Nur Jannah (1,6 tahun), lahir dengan berat kurang dari 3 kilogram. Ia mengalami bibir sumbing yang memanjang hingga lubang hidung sisi kiri meskipun langit-langit mulutnya tetap utuh.

Perasaan Hancur dan Tantangan Ekonomi
Melihat kondisi Nur Jannah, hati Yanah hancur. Ia merasa sedih, takut, bahkan bersalah. Produksi ASI-nya pun berkurang karena stres memikirkan si bungsu. Kondisi ini diperparah dengan kondisi ekonomi keluarga yang sulit. Suami Yanah, Ridwan, hanya bekerja sebagai buruh harian penyadap getah karet.

Tim medis TIMA sedang mengoperasi bibir sumbing Nur Jannah yang berasal dari Kampung Lando, Kuala Simpang, Aceh Tamiang. Salah satu tujuan dari baksos kesehatan ini adalah untuk membantu keluarga tidak mampu.

“Perasaan stres saya makin menjadi hingga ASI benar-benar tidak keluar. Setiap malam saya menangis, memikirkan bagaimana caranya agar bibir anak saya bisa dioperasi. Apalagi dia perempuan, saya takut dia malu saat besar nanti,” ungkap Yanah.

Selama lebih dari satu tahun, Yanah terus merasakan kesedihan sambil berusaha mencari informasi mengenai pengobatan bibir sumbing untuk Jannah. “Saya mulai bercerita kepada beberapa teman dan saudara. Saya berpikir langkah apa yang harus diambil untuk membantu Jannah? Akhirnya, saya mencari informasi tentang operasi bibir sumbing gratis,” tuturnya.

Yanah mencium pipi Nur Jannah sesaat setelah siuman keluar dari kamar ruang operasi. Yanah sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Tzu Chi dan TNI yang telah membantu dan memfasilitasi operasi bibir sumbing Nur Jannah hingga berhasil.

Yanah mendapatkan informasi tentang operasi bibir sumbing gratis dari kepala kampung (Datuk), yang sebelumnya diberi tahu oleh Babinsa Kodim 0117 Kuala Simpang, Aceh Tamiang. Setelah itu, Yanah segera mengurus surat rujukan dari Puskesmas Kota Lintang.

“Saya diberi tahu bahwa ada program operasi bibir sumbing gratis dalam rangka ulang tahun TNI dan peringatan tsunami di Banda Aceh. Saya sangat bersyukur mendengar kabar itu,” kata Yanah dengan semangat.

Hari Operasi yang Mendebarkan
Raut wajah Yanah  tampak tegang di halman RS TK II Iskandar Muda Banda Aceh. Meskipun ramai, jilbab hitam yang dikenakan sesekali tertarik ke belakang saat menggendong Jannah yang terus merengek nangis. Yanah terlihat tak tenang kala anaknya, Jannah belum juga mendapatkan giliran secreening terakhir.

Pada 14 Desember 2024, Yanah bersama Nur Jannah menjalani pemeriksaan Covid-19 sebagai bagian dari prosedur sebelum operasi. Ketegangan menyelimuti Yanah, namun ia merasa beruntung karena didampingi oleh relawan Tzu Chi Banda Aceh.

“Pendampingan relawan Tzu Chi sangat berarti bagi saya. Mereka selalu menguatkan saya, terutama saat saya khawatir selama proses operasi Jannah,” ungkap Yanah.

Dr. Yantoko, Sp.BP satu hari pascaoperasi bibir Nur Jannah membuka perban dan melihat jahitan hasil operasi dengan hasil memuaskan. Dr. Yantoko juga memberikan surat pengantar untuk kontrol Jannah di rumah sakit terdekat, agar Jannah tidak perlu kembali ke RS TK II Iskandar Muda Banda Aceh.

Yanah juga mengucapkan terima kasih kepada tim medis, terutama kepada dr. Yantoko, Sp.BP, yang melakukan operasi. “Saya sangat bersyukur operasi bibir Jannah berhasil dengan baik. Jika tidak ada program ini, saya tidak tahu bagaimana caranya mengatasi kondisi Jannah,” katanya.

Nur Jannah menginap semalam di ruang pemulihan di Kesdam RS TK II Iskandar Muda Banda Aceh. Keesokan harinya, dr. Yantoko, Sp.BP, memeriksa dan membuka perban untuk melihat hasil operasi. “Hai, selamat pagi. Coba kita lihat bibirnya, wah, bagus sekali. Ibu, ini jangan kena air dulu, ya. Lukanya harus rajin dibersihkan. Setelah makan, banyakin minum air putih supaya bersih,” pesan dr. Yantoko sambil tersenyum.

Ia juga memberikan surat pengantar untuk kontrol Jannah di rumah sakit terdekat agar Jannah tidak perlu kembali ke RS TK II Iskandar Muda Banda Aceh. Yanah merasa sangat bersyukur dan lega atas keberhasilan operasi tersebut. Ia berharap, kelak Jannah dapat tumbuh percaya diri dan dapat bergaul dengan teman-temannya tanpa rasa malu.

Yanah dan Nur Jannah bersiap untuk pulang ke rumahnya di Kampung Lando, Kuala Simpang, Aceh Tamiang yang berjarak 9 jam dari Kota Banda Aceh dengan wajah penuh suka cita. Nur Jannah sendiri tampak lebih cantik setelah menjalani operasi bibir sumbing.

Senyuman Nur Jannah saat ini adalah cahaya dalam kehidupan Yanah dan keluarga, dan ia selalu berusaha untuk setiap kesempatan yang ada untuk meneruskan kebaikan yang dilakukan oleh dokter, perawat dan relawan Tzu Chi yang selalu mendampingi pada hari operasi dan pasca operasi Nur Jannhah.

Baksos Kesehatan Tzu Chi Indonesia  ke-146 ini dapat berjalan dengan baik berkat kerja sama dengan KODAM Iskandar Muda Banda Aceh dalam rangka memperingati Hari Juang TNI AD ke-79, HUT ke-68 KODAM Iskandar Muda dan sekaligus memperingati 20 tahun bencana tsunami Aceh.

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-146 di Aceh: Sebuah Mukjizat Penglihatan di Baksos Kesehatan Tzu Chi di Aceh

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-146 di Aceh: Sebuah Mukjizat Penglihatan di Baksos Kesehatan Tzu Chi di Aceh

24 Desember 2024

Trisnayanti, seorang ibu asal Sabang yang telah menderita katarak selama lima tahun, merasakan mukjizat ketika penglihatannya kembali terang setelah menjalani operasi.

Peringati 20 Tahun Pascatsunami Aceh, Yayasan Buddha Tzu Chi menggelar Baksos Kesehatan ke-146

Peringati 20 Tahun Pascatsunami Aceh, Yayasan Buddha Tzu Chi menggelar Baksos Kesehatan ke-146

19 Desember 2024

Yayasan Buddha Tzu Chi, bekerja sama dengan TNI AD Iskandar Muda, menggelar Baksos Kesehatan ke-146 dalam rangka memperingati 20 tahun pascabencana tsunami Aceh. Kegiatan ini memberikan harapan baru bagi 104 pasien yang membutuhkan operasi, termasuk anak-anak.

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-146 di Aceh: Perjuangan Operasi Bibir Sumbing untuk Sang Buah Hati

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-146 di Aceh: Perjuangan Operasi Bibir Sumbing untuk Sang Buah Hati

24 Desember 2024

Kebahagiaan Yanah kala anak bungsunya Nur Jannah berhasil dioperasi bibir sumbing oleh dokter TIMA Indonesia dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi Indonesia ke-146.

Kekuatan akan menjadi besar bila kebajikan dilakukan bersama-sama; berkah yang diperoleh akan menjadi besar pula.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -