Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-146 di Aceh: Sebuah Mukjizat Penglihatan di Baksos Kesehatan Tzu Chi di Aceh

Jurnalis : Ronaldo (Tzu Chi Banda Aceh), Fotografer : Ira, Jony, Kevin Leonardy, Ronaldo (Tzu Chi Banda Aceh), Tanjung Halim (Tzu Chi Lhokseumawe)

Trisnayanti (baris kedua, memakai jilbab krem), memanti membuka perban mata usai menjalani operasi di Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-146 di Banda Aceh. Ia sedikit risau, menanti perubahan penglihatannya.

Trisnayanti, seorang ibu asal Kota Sabang, Aceh telah hidup dalam kegelapan selama lima tahun. Mata kirinya semakin kabur, hingga penglihatannya benar-benar terganggu karena katarak yang dideritanya. Setiap hari, ia melihat dunia dalam bayangan buram. Ia merindukan momen sederhana seperti melihat wajah putri tercinta dengan jelas, sesuatu yang sudah lama hilang dari kehidupannya.

Namun, pada 14 Desember 2024, Trisnayanti merasakan sebuah keajaiban. Untuk pertama kalinya, ia bisa melihat dengan jelas setelah menjalani operasi katarak dalam Bakti Sosial Kesehatan yang diselenggarakan oleh TIMA Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia di RS Kesdam Iskandar Muda, Banda Aceh. Ia rela menempuh perjalanan dua jam menyeberangi pulau dari Sabang demi mendapatkan kesempatan ini. Harapannya sederhana: bisa melihat wajah putrinya dengan terang kembali.

Trisnayanti bersama sang anak akhirnya bisa tenang setelah menjalani operasi karena hasilnya memuaskan. Kini ia bisa kembali pulang ke Kota Sabang dengan kondisi mata yang baik.

"Saya sudah tidak bisa melihat dengan jelas selama lima tahun. Mata saya buram, dan saya tak bisa melihat putri saya dengan jelas. Tapi Alhamdulillah, setelah operasi, mata saya kembali terang. Saya bisa melihat putri saya dengan jelas untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun," ujar Trisnayanti dengan mata berkaca-kaca, sembari menyatakan rasa syukurnya. Ia merasa itu adalah mukjizat dari Allah SWT. "Mata saya kembali jelas, dan saya tidak menyangka bisa sesegar ini. Sebelumnya, saya diberitahu bahwa pemulihan akan memakan waktu, namun ini sangat luar biasa," tambahnya, mengungkapkan kebahagiaan yang tak terhingga.

Kerja Sama Semua Pihak untuk Menunjang Kesehatan
Kisah Trisnayanti menjadi perhatian dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi, yang kali ini juga diadakan untuk memperingati 20 tahun Tsunami serta HUT ke-68 Kodam Iskandar Muda. Di bawah pengawasan tenaga medis yang terampil dan penuh kasih dari Tim Tzu Chi International Medical Association (TIMA), serta dukungan relawan yang penuh dedikasi, acara ini tidak hanya memberikan bantuan medis tetapi juga membawa harapan dan kebahagiaan bagi banyak orang.

Sambutan dari Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, M.Tr. (Han) yang mengungkapkan kekagumannya terhadap dedikasi Yayasan Buddha Tzu Chi.

Sejak fajar menyingsing, relawan, dokter, perawat, dan tentara yang berasal dari berbagai daerah, seperti Banda Aceh, Sabang, Aceh Besar, Bireuen, Lhokseumawe, Meulaboh, Binjai, Medan, hingga DKI Jakarta, telah siap sedia mengisi berbagai tugas mereka. Dari mengatur barisan, mempersiapkan alat medis, hingga menemani pasien dari awal hingga pascaoperasi, semua dilakukan dengan penuh dedikasi.

Pada pukul 08.00 WIB, pasien-pasien dari berbagai daerah, termasuk Trisnayanti, mulai berdatangan. Mereka mengikuti prosedur yang ketat, mulai dari tes antigen, pemeriksaan tensi, hingga menandatangani persetujuan tindakan operasi. Semua dilakukan dengan penuh perhatian dan ketelitian, mengingat pentingnya setiap tindakan medis yang dilakukan.

Trisnayanti tidak hanya merasakan manfaat dari operasi katarak, tetapi juga merasakan kasih sayang yang mendalam dari para relawan yang selalu mendampinginya selama proses medis. Mereka tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan, tetapi juga memberikan dukungan moral dan kebahagiaan yang menguatkan hati. “Mereka selalu menemani saya, memberikan semangat, dan itu sangat berarti bagi saya,” ungkapnya dengan mata yang masih berkaca-kaca.

Relawan membantu membersihkan kaki pasien sebelum memasuki ruang operasi.

Acara Baksos Kesehatan ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh penting, seperti Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda, Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, dan sejumlah pejabat lainnya. Dalam sambutannya, Mayor Jenderal Niko mengungkapkan kekagumannya terhadap dedikasi Yayasan Buddha Tzu Chi yang selalu berjuang demi kebajikan, dan mengapresiasi kerja keras relawan dalam menyelenggarakan kegiatan baksos ini.

Kegiatan ini tidak hanya berhasil mengoperasi Trisnayanti, tetapi juga pasien katarak lainnya, serta pasien-pasien dengan gangguan medis lain seperti pterygium, bibir sumbing, dan hernia. Secara keseluruhan, baksos ini menangani 53 pasien katarak, 14 pasien ptergyium, 7 pasien bibir sumbung, 6 pasien hernia, 15 pasien minor lokal, dan 1 pasien minor GA. Keberhasilan operasi-operasi ini memberikan harapan baru bagi banyak orang, terutama mereka yang telah lama menunggu kesempatan untuk sembuh.

Relawan yang tiada hentinya memberikan perhatian kepada pasien.

“Baksos ini mengingatkan kita bahwa, seperti yang diajarkan oleh Master Cheng Yen, kita tidak hanya bertugas memberikan pengobatan, tetapi juga memberi harapan dan kebahagiaan bagi sesama. Melalui kegiatan ini, kita bisa membantu mereka yang membutuhkan, dan itu adalah kebahagiaan yang tidak ternilai,” kata dr. Ruth Oni A, MARS, Ketua TIMA Indonesia, yang turut berperan dalam acara ini.

Keberhasilan acara ini menjadi pengobat lelah bagi para relawan yang telah bekerja keras selama dua minggu. Dengan semangat kebersamaan, mereka berhasil mewujudkan harapan bagi banyak orang, termasuk Trisnayanti, yang kini bisa melihat dunia dengan terang kembali. Semoga melalui kegiatan seperti ini, banyak orang dapat merasakan manfaatnya, dan kebajikan terus tumbuh di tengah masyarakat.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Peringati 20 Tahun Pascatsunami Aceh, Yayasan Buddha Tzu Chi menggelar Baksos Kesehatan ke-146

Peringati 20 Tahun Pascatsunami Aceh, Yayasan Buddha Tzu Chi menggelar Baksos Kesehatan ke-146

19 Desember 2024

Yayasan Buddha Tzu Chi, bekerja sama dengan TNI AD Iskandar Muda, menggelar Baksos Kesehatan ke-146 dalam rangka memperingati 20 tahun pascabencana tsunami Aceh. Kegiatan ini memberikan harapan baru bagi 104 pasien yang membutuhkan operasi, termasuk anak-anak.

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-146 di Aceh: Sebuah Mukjizat Penglihatan di Baksos Kesehatan Tzu Chi di Aceh

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-146 di Aceh: Sebuah Mukjizat Penglihatan di Baksos Kesehatan Tzu Chi di Aceh

24 Desember 2024

Trisnayanti, seorang ibu asal Sabang yang telah menderita katarak selama lima tahun, merasakan mukjizat ketika penglihatannya kembali terang setelah menjalani operasi.

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-146 di Aceh: Perjuangan Operasi Bibir Sumbing untuk Sang Buah Hati

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-146 di Aceh: Perjuangan Operasi Bibir Sumbing untuk Sang Buah Hati

24 Desember 2024

Kebahagiaan Yanah kala anak bungsunya Nur Jannah berhasil dioperasi bibir sumbing oleh dokter TIMA Indonesia dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi Indonesia ke-146.

Bertambahnya satu orang baik di dalam masyarakat, akan menambah sebuah karma kebajikan di dunia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -