Baksos Kesehatan untuk Warga Dusun Sukadamai

Jurnalis : Veronika (Tzu Chi Singkawang), Fotografer : Veronika (Tzu Chi Singkawang)

Susiana Susiana Bonardy (Ketua harian Yayasan Tzu Chi Singkawang) memberikan seperangkat sikat gigi dan odol kepada anak-anak yang mengikuti penyuluhan kepada anak-anak untuk membersihkan gigi setiap hari.

Tzu Chi Singkawang mengadakan layanan kesehatan gratis yang sudah rutin dilakukan setiap tiga bulan sekali oleh Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Singkawang dan kali ini menjadi pelayanan kesehatan terakhir di tahun 2023.

Layanan kesehatan ini belangsung di gedung Sekolah Dasar SDN 29 Roangan di Dusun Sukadamai, Desa Parigi Kalimantan Barat. Layanan kesehatan ini diperuntukkan bagi warga Dusun Sukadamai, Kampung Pehengan, Roangan, dan Ampadi yang dihuni 100 Kepala Keluarga.

Kondisi dusun yang terletak pada perbatasan antara Kabupaten Landak dan Kabupaten Bengkayang, membuat dusun ini sulit mendapatkan pelayanan kesehatan, minimnya infrastruktur seperti listrik, dan jalan.

dr. Tatang salahsatu anggota TIMA Tzu Chi Singkawang sedang memeriksa warga Dusun Sukadamai. Warga Dusun Sukadamai untuk mendapatkan layanan kesehatan harus ke Kab. Bengkayang dengan jarak tempuh 13 Km.

Kondisi jalan menuju dusun melalui Monterado dan Nyempen cukup baik namun jika di musim penghujan cukup sulit dilalui karena jalan permukaan tanah. Jika kondisi hujan jalan menjadi licin dan membuat perjalanan ke kampung-kampung penuh tantangan.

Seperti yang diungkapkan oleh Amin (62) dan istri yang sudah menetap di dusun Sukadamai sejak 1993. Amin dan warga Kampung Sukadamai ini berprofesi sebagai pendulang emas ada pula yang bertani.  Sejak pagi buta Amin beserta istri harus berangkat ke lokasi pendulang emas demi mendapatkan butiran emas.

Tiap dua hari sekali, Amin dan istri harus masuk ke dalam lubang galian sedalam lebih kurang 3 meter demi 1 ml emas. Selain mendulang Amin mencari rezeki tambahan sebagai buruh tani dengan pendapatan kurang lebih Rp. 70.000 perhari.

Mellisa relawan Singkawang membantu seorang lansia yang datang pada layanan kesehatan ini untuk memeriksakan kondisi kesehatannya secara gratis.

Jika ada warga yang sakit, warga Dusun Sukadamai harus berobat ke Monterado, Kabupaten Bengkayang yang berjarak 13 Km. “Dari segi kesehatan, warga di sini (Dusun Sukadamai) cenderung melakukan pengobatan mandiri atau secara umum ke kabupaten seberang (Kab.Bengkayang). Walaupun Dusun Sukadamai ini masuk dalam Kab. Landak. 

Warga di sini (Dususn Sukadamai) dan masih kurang sadar akan pentingnya pengecekan kesehatan secara berkala. Begitu pula dengan pendidikan, minimnya edukasi membuat pendidikan tidak menjadi pilihan utama,” Jelas Ibu Lusi guru di SDN 29 Roangan yang memberikan gedung sekolah untuk pelayanan kesehatan.

“Kami sangat berterima kasih atas adanya pelayanan kesehatan gratis yang dibawa oleh Tzu Chi Singkawang. Di Dusun ini ada posyandu untuk anak-anak tiap bulan. Kami berharap pelayanan kesehatan seperti ini dapat dilakukan rutin,” Ucap Sudin warga Dusun Sukadamai.

Relawan Tzu Chi berkesempatan untuk mendatangi rumah Amin  yang menerima layanan kesehatan dari TIMA dan Tzu Chi Singkawang untuk melihat kondisi rumah dan keluarga Amin.

Semangat tim medis TIMA Singkawang bersama relawan untuk memberikan edukasi kepada anak-anak untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut. Pada sosialisasi itu relawan juga memberikan sikat gigi dan odol untuk diberikan kepada anak-anak. Sambil bermain dan bernyanyi dr. Liem Fong Chung, dr. Suliana, Susiana B (ketua harian Yayasan Tzu Chi Singkawang), Putri (relawan Tzu Chi Singkawang), dan Vinsensia (relawan baru) mengajak anak-anak untuk mempraktekkan cara menyikat gigi yang baik dan benar. Tawa dan suara nyanyian anak-anak memenuhi seluruh lapangan sekolah tempat pelayanan kesehatan dilaksanakan mengundang lebih banyak warga untuk bergabung.

“Saya sangat senang sekali bisa ikut baksos kesehatan Tzu Chi ini. Saya sudah lama mengenal Tzu Chi tetapi selalu tidak berjodoh untuk mengikuti kegiatan Tzu Chi. Kali ini saya berkesempatan bisa ikut kegiatan baksos kesehatan ini,”ungkap Vinsensia yang baru kali pertama mengikuti kegiatan Tzu Chi.

Relawan Tzu Chi Singkawang bersama anggota TIMA Singkawang berkesempatan untuk foto bersama di lapangan Gedung Sekolah SDN 29 Roangan di Dusun Sukadamai, Desa Parigi Kalimantan Barat.
           

Berbeda perasaannya dengan Odilo yang baru saja dilantik menjadi angota TIMA Singkawang. “Saya bangga sekali bisa ikut melayani masyarakat yang membutuhkan. Apalagi saya sudah resmi menjadi anggota TIMA. Saya bisa banyak belajar untuk bisa berbagi dengan tulus. Semoga program pelayanan kesehatan TIMA Singkawang dapat berjalan terus dan bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan,” ujar Odilo terharu.

Editor: Anand Yahya

Artikel Terkait

Baksos Kesehatan Tzu Chi Ke-109: Memulihkan Penglihatan Masyarakat Minang

Baksos Kesehatan Tzu Chi Ke-109: Memulihkan Penglihatan Masyarakat Minang

24 November 2015

Penyakit memang menjadi momok bagi setiap orang, terlebih bagi mereka yang kurang mampu dari segi materi. Sehingga, pada 21-22 November 2015, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengadakan Baksos Kesehatan Ke-109 Operasi Katarak dan Bibir Sumbing yang bekerja sama dengan Komando Resort Militer 032 Wirabraja di Rumah Sakit Tentara Dr. Reksodiwiryo, Padang, Sumatera Barat.

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-117:  Bahagianya Bisa Melihat Kembali

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-117: Bahagianya Bisa Melihat Kembali

29 Maret 2017

Tangan Mamin (65 tahun) memegang erat tangan Ricky Budiman, seorang Relawan Tzu Chi. Mata kirinya masih tertutup perban usai menjalani operasi katarak, namun ia bisa mengenali Ricky hanya dengan sebelah matanya. Senyumnya lalu mengembang saat menyambut Ricky yang duduk di samping ranjangnya.

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-100: Wajah Baru Risma

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-100: Wajah Baru Risma

13 Oktober 2014 Risma belum pernah menjalani operasi pada bibir sumbingnya walaupun pada dasarnya ada niat dari orang tua untuk melakukan operasi. Ini karena kondisi ekonomi yang kurang sehingga tidak mampu menanggung biaya operasi. “Keuangan payah cemana, hanya bisa pasrah kepada Tuhan.
Jika menjalani kehidupan dengan penuh welas asih, maka hasil pelatihan diri akan segera berbuah dengan sendirinya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -