Baksos Kesehatan untuk Warga Gasing, Banyuasin

Jurnalis : Septepani (Tzu Chi Palembang), Fotografer : Fikri, Okmonrow .M (Tzu Chi Palembang)

doc tzu chi indonesia

Setelah mendengarkan sosialisasi, pasien menerima obat. Baksos kesehatan yang digelar Tzu Chi Palembang pada Minggu 10 Desember 2017 ini berkerja sama dengan PT. Bintang Gasing Persada.

Tzu Chi Palembang berkerja sama dengan PT. Bintang Gasing Persada mengadakan bakti sosial kesehatan untuk warga di sekitar lingkungan pabrik di daerah Gasing, Banyuasin. Bakti sosial ini tidak lepas dari kepedulian manajemen pabrik yaitu Leny Candra selaku general manager dan Herman selaku kepala pabrik bagi warga sekitar lingkungan yang diwujudkan dalam pelaksanaan CSR baksos kali ini.

Baksos ini dilaksanakan pada Minggu 10 Desember 2017 dimulai pukul 09.30 WIB dan diikuti sebanyak 312 pasien. Kegiatan ini berjalan baik berkat koordinasi koordinator kegiatan dr. Beby serta bantuan dari relawan, tim medis Tzu chi atau TIMA, serta karyawan pabrik yang diajak bersumbangsih.

Seperti biasa, sebelum pasien diperiksa oleh para dokter, pasien melalui beberapa tahap seperti pendaftaran, cek tekanan darah, dan timbang berat badan. Usai mendapatkan pengobatan, lalu sembari menunggu obat yang disiapkan relawan, pasien diajak ikut mendengarkan sosialisasi tentang kesehatan. Sosialisasi ini disampaikan oleh dr. M. Ramadhan Odiesta dan Arie, relawan Tzu Chi tentang kesehatan dan praktek senam anti stroke yang bisa dipraktikkan dalam kehidupan sehari hari pasien.

doc tzu chi indonesia

Pasien melakukan pengecekan kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat.

doc tzu chi indonesia

Sebelum pemeriksaan kesehatan, pasien terlebih dulu mendaftar dan mengambil nomor antrean.

Sosialisasi juga menjelaskan sejarah awal dan misi Yayasan Buddha Tzu Chi ini, yang mana mengajak semua orang untuk menanam kebajikan sehingga menciptakan masyarakat bahagia dan terhindar dari penderitaan. Pasien juga diedukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan dalam menunjang aktivitas mereka sehari-hari yang bekerja sebagai karyawan pabrik, buruh lepas dan kepala rumah tangga. Karena itu tujuan utama baksos ini bukanlah tentang mengobati, tetapi bagaimana mengajarkan para pasien untuk hidup sehat dan mencegah datangnya penyakit. Selain itu baksos juga untuk menjangkau masyarakat pinggiran kota atau daerah yang memerlukan tenaga kesehatan.

Dalam baksos kali ini, ditemukan banyak pasien yang sebenarnya memiliki penyakit yang perlu diobati segera tetapi justru tidak memberitahukan penyakitnya atau menahan penyakitnya. Seperti yang disampaikan dr. Adin Prasetyo.

“Karena itu  baksos kali ini sangat berperan besar dalam mendekteksi penyakit pasien atau masyarakat di pinggiran kota atau daerah yang jarang terjamah oleh tenaga medis,” jelasnya.

doc tzu chi indonesia

Herman The, Ketua Tzu Chi Palembang memberikan cenderamata berupa buku Master Cheng Yen kepada pihak PT. Bintang Gasing Persada sebagai wujud terima kasih atas kerja sama  yang telah terjalin.

doc tzu chi indonesia

Para pasien mengecek tekanan darah mereka. Para perawat dari Stikes Bina Husada Palembang turut membantu dalam kegiatan baksos kali ini (baju putih dan biru).

Hal ini seperti yang relawan temukan pada pasien Ibu Hasnah dan Bapak Kailani. Karena terkendala tempat yang cukup jauh dari pusat kesehatan, dan biaya yang diperlukan dalam pengobatan sehingga hanya melakukan pemeriksaan kesehatan di bidan yang ada di sekitar rumahnya. Kailani telah sakit cukup parah akibat tidak dapat buang air besar yang dideritanya hampir tiga bulan. Kakinya pun lemas, tidak dapat berjalan dan harus menggunakan kursi roda. Dia pun merasa senang hadir dalam baksos kali ini di mana dapat bertemu dengan tenaga kesehatan yaitu dokter dan mendengar bahwa penyakitnya ada obatnya.

Dalam baksos ini pihak yang terlibat bersumbangsih dengan sungguh-sungguh. Seperti yang disampaikan Leny Candra. “Kami sangat support kegiatan baksos ini dan senang dapat bekerja sama dengan yayasan Buddha Tzu Chi. Ke depan akan terus menjalin kerja sama seperti dalam baksos lain seperti baksos operasi katarak, baksos pengobatan gigi dan renovasi bangunan bagi masyarakat kurang mampu,” kata Leny Candra.

doc tzu chi indonesia

Para pasien mendengarkan edukasi dan sosialisasi seputar kesehatan, juga tentang Tzu Chi.

doc tzu chi indonesia

Selain melakukan pemeriksaan di lokasi baksos, tim dokter dan para relawan juga melakukan home visit ke rumah-rumah warga Gasing. Dr. Odiest, sedang memeriksa warga yang terkena stroke.

Selain itu relawan yang bergabung dalam baksos kali ini seperti  Heni Tri Wahyuni, dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Bina Husada, juga merasa sangat senang. Selain bisa menambah ilmu, ia dan teman-temannya juga dapat mengetahui penyakit dan keluhan pasien di lapangan dan tertarik jika diajak kembali ikut dalam bakti sosial yang akan datang.

“Kita tidak harus punya penyakit baru melakukan pemeriksaan kesehatan, sehingga sebelum mempunyai penyakit pun mesti melakukan pemeriksaan kesehatan karena kita tidak tahu kapan penyakit tersebut akan menyerang.  Dan tindakan yang baik untuk dilakukan adalah pencegahan daripada mengobati,” kata Heni.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Hari Bahagia Bagi Madi dan Keluarga

Hari Bahagia Bagi Madi dan Keluarga

18 Oktober 2019

Baksos kesehatan Tzu Chi ke-128 (13 dan 15 Oktober 2019) di Kota Serang, Banten membawa kebahagiaan bagi para pasien. Salah satunya adalah  Madi (44), seorang buruh angkut padi yang tinggal di pinggiran sebelah timur Kota Serang.

Perhatian Tzu Chi Terhadap Kesehatan Pasien Pascaoperasi

Perhatian Tzu Chi Terhadap Kesehatan Pasien Pascaoperasi

19 September 2024

Proses pemulihan pasca-operasi adalah fase penting yang mempengaruhi kesembuhan pasien. Tzu Chi Tanjung Balai Karimun melakukan pemeriksaan untuk 9 pasien pasca-operasi benjolan dan hernia, dan 31 pasien katarak.

Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi Ke-142 di Lampung: Tiga Puluh Tahun Hidup dengan Penyakit Hernia

Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi Ke-142 di Lampung: Tiga Puluh Tahun Hidup dengan Penyakit Hernia

06 Desember 2023

Baksos kesehatan Tzu Chi ke-142 di Lampung membawa kebahagiaan untuk Ismanto (42) yang mengalami hernia sejak sekolah dasar. Rasa sakit terus menghantui Ismanto saat bekerja. Setelah dioperasi, Ismanto kini terbebas dari sakit yang menyertainya selama 30 tahun lebih.

Jangan menganggap remeh diri sendiri, karena setiap orang memiliki potensi yang tidak terhingga.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -