Baksos Kesehatan untuk Warga Meulaboh, Aceh

Jurnalis : Liani (Tzu Chi Medan), Fotografer : Lukman, Liani (Tzu Chi Medan)

Lilis Suriani dan Baharuddin sedang mendapat pengobatan medis dengan didampingi relawan Supandi, relawan Tzu Chi Aceh.

Meulaboh merupakan sebuah kota yang terletak di pesisir barat Pulau Sumatra, Indonesia. Kota ini merupakan ibukota Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh. Kota Meulaboh dikenal sebagai salah satu daerah yang paling parah terkena dampak gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia pada tahun 2004, yang meninggalkan trauma mendalam bagi penduduk di kota tersebut.

Relawan Tzu Chi turun ke lokasi dan memberikan pendampingan, pengobatan, kebutuhan hidup serta tempat tinggal dengan membangun Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi di Meulaboh sebanyak 1.134 unit. Rumah-rumah ini kemudian diserahterimakan kepada warga yang terdampak gempa dan tsunami secara bertahap. Dengan begitu, mereka mendapat tempat tinggal yang layak dan mengurangi penderitaan mereka. Dan menjadi  awal jalinan jodoh Tzu Chi di sana. Selain di Meulaboh, Tzu Chi juga membangun perumahan di Panteriek (716 unit), dan Neuheun (850 unit). Total ada 2.700 unit yang dibangun Tzu Chi Indonesia didukung oleh para donatur, relawan, dan masyarakat umum lainnya.

Sylvia Chuwardi, Wakil Ketua Pelaksana Tzu Chi Medan memberikan kata sambutan sebelum baksos kesehatan dimulai. Sylvia berharap baksos kesehatan ini dapat memberi manfaat bagi semua. Perjalanan jauh (dari Medan) bukanlah suatu rintangan, yang terpenting adalah dapat memberi manfaat dan menciptakan berkah.

Peserta sedang mendapat pemeriksaan kesehatan dari tim medis TIMA di poli umum.

Hari Minggu, 27 Oktober 2024, Yayasan Buddha Tzu Chi Medan, komunitas Tzu Chi Meulaboh dan Banda Aceh mengadakan Bakti sosial peduli kesehatan di Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Meulaboh, Desa Paya Peunaga-Meureub-Aceh Barat –NAD. Baksos kesehatan ini adalah pengobatan umum, melibatkan Kechik (kepala desa), Sekdes, relawan dan Tim Medis TIMA dari Medan, dan relawan komunitas Banda Aceh, Meulaboh. Seminggu sebelumnya, relawan Tzu Chi didampingi pengurus desa melakukan survei dan membagikan kupon kepada warga yang ingin berobat.

Baksos ini diadakan dalam rangka memperingati 20 tahun tsunami di Bumi Serambi Mekkah Aceh dan diikuti oleh warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Meulaboh dan masyarakat kota Meulaboh. Total ada 1.000 pasien yang mendapatkan layanan pengobatan. Antusias warga yang ikut sangat luar biasa, apalagi kegiatan seperti ini jarang diadakan. “Kami warga Kota Meulaboh mengucapkan terima kasih sebesar besarnya atas sumbangsih dari tim medis dan relawan Tzu Chi yang telah memberikan waktu dan tenaga untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga,” kata Yuliana, koordinator kegiatan Tzu Chi di Meulaboh.

Disela-sela pelaksanaan baksos kesehatan, relawan juga mensosialisasikan tentang Tzu Chi kepada warga yang telah melakukan pemeriksaan kesehatan.

Shu Tjeng, relawan Pembina Tzu Chi Aceh menggalang hati dan kepedulian warga dalam mendukung kegiatan kemanusiaan Tzu Chi.

Tim Medis dari Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Medan ada 47 orang yang yang ikut berpartisipasi, terdiri dari dokter spesialis, dokter gigi, dokter umum, apoteker, dan petugas laboratorium. Baksos kesehatan ini diharapkan bisa  memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Meulaboh dan sekitarnya, memberi pengobatan dan mengedukasi warga akan penyakit degeneratif dan peduli kepada kesehatan dirinya.

Menurut dr. Hedy Tan, Ketua TIMA Medan ada 763 pasien dan obat yang tersalurkan dalam baksos kesehatan umum ini. “Baksos kesehatan ini juga bertujuan untuk menjaring pasien pasien katarak, bibir sumbing, hernia, dan benjolan untuk dirujuk ke baksos kesehatan besar di Banda Aceh di bulan Desember mendatang.,” kata dr. Hedy Tan, “kita juga mencoba menjaring bibit-bibit tim medis lokal dan relawan setempat untuk dapat bergabung dalam barisan TIMA dan relawan Tzu Chi.”

Sylvia Chuwardi, selaku Wakil Ketua Pelaksana Tzu Chi Medan dalam sambutannya mengatakan jika perjalanan jauh mereka dari Medan bukanlah suatu rintangan, tetapi yang terpenting adalah dapat membantu dan memberikan manfaat bagi sesama. “Tim medis TIMA dan relawan Tzu Chi Medan ikut bergabung untuk memberikan pendampingan dan pengobatan,” kata Sylvia.

Sekdes Azhari sangat berterima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang telah memberi perhatian kepada warganya dan masyarakat Meulaboh pada umumnya.

Sementara Sekretaris Desa Azahri menyampaikan terima kasih dan harunya atas perhatian relawan Tzu Chi kepada warganya, khususnya masyarakat Meulaboh. “Puji syukur dari Allah SWT, kita mengikuti pengobatan massal yang diadakan Tzu Chi. Tim medis dan relawan harus menempuh jarak yang jauh demi bisa berjalan jauh untuk bisa memberikan pelayanan pengobatan. Kami telah menempati (rumah) di sini hampir 20 tahun. Program sosial ini semoga bisa terus dilanjutan,” kata Azahri, “relawan (Tzu Chi) di sini telah bekerja dengan baik. Untuk membantu warga, saudara saudara kita didalam kompleks, ada konsep untuk membantu sesama yaitu segenggam beras untuk menolong yang lain. Semoga dengan dukungan dari Tzu Chi kita bisa melakukan dengan lebih baik.”

Chandra, relawan Tzu Chi yang sempat tinggal di Meulaboh untuk mendampingi pembangunan Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi di Aceh sangat bersukacita melihat warga yang turut mendukung keberadaan Tzu Chi di Aceh.

Chandra, relawan Komite Tzu Chi datang ke Meulaboh dan tinggal disana selama 5 tahun untuk mendampingi dan mengawasi pembangunan Perumahan Cinta Kasih merasa terharu Tzu Chi akhirnya bisa kembali memberi perhatian kepada warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi. “Saya sangat terharu hari ini bisa bertemu kembali dengan warga di acara baksos kesehatan. Semangat cinta kasih,” ungkap Chandra.

Baksos yang Sangat Dibutuhkan Warga
Warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Meulaboh merasa bersyukur dengan adanya pengobatan gratis Tzu Chi ini. Salah satunya adalah Lilis Suryani (45), yang datang dengan suaminya Baharuddin (59). “Kami adalah warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Meulaboh dan telah ditinggal disana sejak Mei 2008. Disaat kami dulu tertimpa bencana gempa dan tsunami, Tzu Chi memberikan kami bantuan, dan dibulan Mei 2008 Tzu Chi memberikan kami perumahan cinta kasih. Senang mendapat bantuannya. Hanya Tuhan yang bisa membalasnya. Hari ini kami dibantu lagi, diberi perhatian,” kata Baharuddin.

Baharuddin dan Lilis Suriani bersyukur mendapat tempat tinggal dari Tzu Chi di saat mereka terkena bencana gempa dan tsunami Meulaboh 20 tahun lalu. Hingga kini, Tzu Chi terus memberi perhatian kepada mereka dan warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi lainnya di Aceh.

Lilis dulu bekerja sebagai petugas cleaning service dan suaminya Baharuddin bekerja sebagai buruh bongkar semen. Lilis sendiri sudah satu setengah tahun ini tidak bisa bekerja lagi karena terkena stroke. “Hari ini saya ditimbang berat badan, cek tensi, darah, gula, kolesterol. Badan saya sakit karena tidak bisa bergerak. Doker menyarankan saya untuk rutin ambil obat dan terus latihan gerakan terapis. Ini sangat memotivasi saya. Semoga saya dapat berjalan kembali sehinga dapat beraktivitas kembali,” kata Lilis Suryani.

Perhatian insan Tzu Chi di Aceh tak pernah putus, dan ini sangat disyukuri oleh warga. Bahkan mereka juga sangat bersemangat membantu kegiatan Tzu Chi. Beberapa bahkan sudah menjadi relawan Tzu Chi. Ibarat menebar benih, tanaman perlu diberi pupuk dan air sehingga dapat tumbuh dengan baik dan siap panen. Dengan cinta kita membimbing mereka, semoga cinta kasih terus menyebar di Bumi Nangroe.

Editor: Hadi Pranoto

Artikel Terkait

Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi ke-136: Rasakan Kebahagiaan Oppung Tiraun

Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi ke-136: Rasakan Kebahagiaan Oppung Tiraun

17 Februari 2023

Tiraun Lumban Raja berbahagia karena katarak yang sudah tiga tahun dideritanya sudah berhasil dioperasi. Kini, dengan penglihatan yang jauh lebih baik, ia bersama cucunya bisa lebih mudah menjalani hari-hari.

Baksos Kesehatan Tzu Chi Ke-144 di Batam: Mengembalikan Cahaya Bagi Pasien Katarak

Baksos Kesehatan Tzu Chi Ke-144 di Batam: Mengembalikan Cahaya Bagi Pasien Katarak

11 September 2024

Said Azhari (60) adalah salah satu pasien katarak dari Pulau Dabo Singkep. Said harus menempuh perjalanan selama 4 - 5 jam menggunakan kapal ferry ke Batam demi pulihnya penglihatannya. 

Bersatu Meringankan Penderitaan

Bersatu Meringankan Penderitaan

19 Desember 2014 Hari menjelang Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi ke-104.Para relawan medis Tzu Chi (TIMA) dan relawan setempat mulai mensteril ruangan-ruangan yang akan digunakan untuk operasi pada 19 - 21 Desember nanti.
Dengan keyakinan yang benar, perjalanan hidup seseorang tidak akan menyimpang.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -