Baksos Kesehatan: Wujud Kasih Sayang untuk Gan En Hu
Jurnalis : Melliza Suhartono (He Qi Utara 2), Fotografer : Aris Widjaja, Johnsen Wijaya (He Qi Utara 2)Sebelum berkonsultasi dengan dokter, para pasien terlebih dulu mengikuti pemeriksaan tekanan darah.
Gan En Hu dan Anak Asuh adalah mereka yang menerima bantuan hidup, bantuan pengobatan maupun bantuan pendidikan dari Tzu Chi. Kepada mereka lah insan Tzu Chi mengucapkan terima kasih dari lubuk hati terdalam karena mendapatkan kesempatan untuk berbuat kebajikan.
Seperti biasanya, setiap hari Minggu pada pekan pertama di awal bulan, relawan Tzu Chi akan menyambut para Gan En Hu dan Anak Asuh pulang ke rumah Tzu Chi. Di tempat ini, relawan memberikan penghiburan hati serta mengisi materi spiritual melalui wejangan dari Master Cheng Yen dan sharing relawan yang bisa meringankan penderitaan batin serta menumbuhkan semangat hidup mereka.
Bertempat di Jing Si Books & Café Pluit, Jakarta Utara, pada Minggu, 5 Juni 2016, Tzu Chi komunitas He Qi Utara untuk kali pertama mengadakan bakti sosial kesehatan umum dan gigi khusus untuk Gan En Hu dan Anak Asuh. Sebanyak 15 tenaga medis dan 106 relawan pendamping pasien telah siap memberikan pelayanan kesehatan.
Sebanyak 35 Gan En Hu dan anak asuh mendapatkan layanan perawatan gigi.
Ricky Budiman selaku koordinator kegiatan mengatakan, Tzu Chi ingin memberikan perhatian yang lebih mendalam pada Gan En Hu dan Anak Asuh. Kegiatan ini, kata dia disiapkan sejak 3 bulan lalu. “Awal timbulnya gagasan ini asalnya dari Agus Hartono (Koordinator Pengobatan Hu Ai Pluit) dan Stephen Ang (relawan Amal di Komunitas). Supaya Gan En Hu yang selama ini menerima bantuan biaya hidup, kali ini diperhatikan juga kondisi fisiknya, “ jelas Ricky Budiman.
Selain memberikan pengobatan, para pasien juga diingatkan untuk selalu menjaga kesehatan dengan olahraga dan menjaga pola makan. Tercatat sebanyak 46 pasien baksos kesehatan umum dan 35 pasien baksos kesehatan gigi.
Tjan Bon Nio, salah seorang Gan En Hu berusia 58 tahun datang untuk berkonsultasi tentang penyakit diabetes atau gula darah yang sudah lama ia derita. Nenek yang dibantu oleh Tzu Chi sejak November 2014 ini membawa serta cucu perempuannya, Dyandra yang masih balita. Sang cucu tercinta mengidap Talasemia Mayor yaitu kelainan bawaan gangguan pembentukan Hemoglobin sehingga mengganggu tumbuh kembangnya.
Tjan Bon Nio (58 tahun) memeriksakan cucunya Dyandra yang mengidap Talasemia Mayor.
Tjan Bon Nio sangat berharap Dyandra dapat segera sembuh. “Saya khawatir, siapa kelak yang akan menjaga cucu saya karena saya sudah berusia lanjut,” ungkapnya. Karena itu, ia bertekad untuk menjaga kesehatan supaya bisa terus menemani Dyandra.
Kegiatan bakti sosial kesehatan umum dan gigi khusus untuk Gan En Hu dan Anak Asuh ini berlangsung sangat lancar. Setelah berobat dan berkonsultasi, para Gan En Hu dan anak asuh kini merasa lebih tenang. Sementara itu para relawan bertekad bisa menggelar kegiatan ini secara rutin.
Artikel Terkait
Cinta Kasih Ayah untuk Kesembuhan Anak
08 Maret 2016Arbain (97) adalah sosok yang setia mendampingi anaknya Sarifudin dalam setiap tahapan Bakti Sosial Kesehatan Mata yang diadakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas pada 25-27 Februari 2016 di Lapangan Kodim 1015/ Sampit, Kalimantan Tengah. Harapan Arbain sederhana: Sarifudin dapat sembuh dan beraktivitas seperti sediakala.
Program Bakti Sosial 5 KM di Jayapura: Bahagianya Ham Masita Bisa Melihat Kembali
18 Juli 2024Ham Masita (90) salah satu peserta operasi katarak yang dilakukan relawan Xie Li Papua. Ini bagian dari Program Bakti Sosial 5 KM, untuk membebaskan masyarakat dari katarak, hernia, dan bibir sumbing.
Menjaga Kesehatan Warga Desa Pahokng
16 Oktober 2017Tzu Chi Singkawang menyelenggarakan Bakti Sosial Kesehatan untuk Anak dan Lansia di Desa Pahokng, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, Sabtu, 24 September 2017.