Baksos NTT: Bantuan Tahap 3
Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Metta Wulandari Relawan Tzu Chi melalui Majalah Dunia Tzu Chi tengah memperlihatkan kegiatan kemanusiaan Tzu Chi di Sumba Timur kepada aparat Pemda Sumba Timur. Senin, 9 April 2012, Tzu Chi kembali membagikan beras di pulau ini. |
| ||
Bantuan Tahap Ketiga Perjalanan panjang dimulai dengan rute Jakarta - Denpasar, dilanjutkan Denpasar - Kupang, dan berakhir dengan Kupang - Waingapu. Perjalanan panjang itu memakan waktu 10 jam lamanya. Setelah tiba di Bandara Umbu Mehang Kunda, Waingapu, para relawan Tzu Chi disambut hangat oleh Wakil Kepala Dinas Sosial Sumba Timur, Ir. Puratanya. Para relawan lalu diantar menuju ke rumah Dinas Bupati Sumba Timur untuk beristirahat sejenak.
Keterangan :
Sambutan juga datang dari Wakil Bupati Sumba Timur, Matius Kitu, Sp.B yang juga merupakan dokter di rumah sakit umum setempat. Beliau mengungkapkan terima kasih atas bantuan dan perhatian yang ditujukan pada warganya. “Saya mewakili warga mengucapkan terima kasih atas bantuan dan perhatian yang telah diberikan kepada kami, dengan ini cinta kasih akan terus berkembang tanpa ada batasan-batasan suku, agama, ras, maupun golongan,” ujar Matius. Pada malam harinya, relawan Tzu Chi dan Ir. Puratanya melakukan pertemuan di ruangan tengah guna membahas mengenai pembagian kelompok untuk pembagian beras nanti. Dalam rapat tersebut diputuskan jika pembagian beras cinta kasih mulai dilakukan pada hari Selasa, 10 April 2012 hingga Jumat, 13 April 2012. Para relawan dibagi menjadi 6 kelompok dan beberapa kelompok ada yang telah mulai menginap di rumah warga mengingat tempat pembagian beras yang cukup jauh sekitar 50 Km dari perkotaan dan dibutuhkan waktu sekitar 4 jam lamanya untuk kesana. Tercatat 54 kelurahan dengan 12 kecamatan di Sumba Timur ini akan mendapatkan jatah beras cinta kasih. Ini merupakan ketiga kalinya beras cinta kasih mendarat di Sumba Timur. Diharapkan dengan adanya pembagian beras ini warga yang kesusahan dapat teringankan bebannya. Dan yang lebih penting lagi adalah bagaimana cinta kasih dapat tersalurkan kepada warga. Beras boleh habis, namun cinta kasih tidak akan habis karena tertanam dalam hati. | |||