Baksos NTT: Bantuan Tahap 3

Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Metta Wulandari
 
 

fotoRelawan Tzu Chi melalui Majalah Dunia Tzu Chi tengah memperlihatkan kegiatan kemanusiaan Tzu Chi di Sumba Timur kepada aparat Pemda Sumba Timur. Senin, 9 April 2012, Tzu Chi kembali membagikan beras di pulau ini.

Senin, 9 April 2012, Bandara Internasional Soekarno - Hatta Jakarta telah dipenuhi  banyak orang yang lalu lalang. Suara percakapan, pemberitahuan melalui pengeras suara, suara kereta dorong untuk menaruh barang di bagasi airport terdengar samar-samar. Bandara seolah menjadi tempat yang tidak pernah terlelap, padahal waktu masih menunjukkan pukul 04.30 pagi. Pagi itu rombongan relawan Tim Tanggap Darurat (TTD) Tzu Chi  akan melakukan perjalanan panjang menuju Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur guna menebarkan cinta kasih melalui baksos pembagian beras cinta kasih Tzu Chi.

Bantuan Tahap Ketiga
Waingapu adalah suatu pulau yang dikelilingi oleh pegunungan. Penduduk yang tinggal di kota ini juga terbilang cukup banyak.  Untuk daerah dekat perkotaan jarak antara satu rumah ke rumah yang lain sekitar  1 km.   Semakin masuk ke daerah pegunungan jarak antar rumah semakin jauh. Ada yang telah menggunakan listrik dan ada juga yang masih menggunakan pelita. Masyarakat setempat rata-rata bekerja sebagai petani, peternak atau nelayan. Pada tahun lalu (Desember 2011) warga Waingapu mengalami krisis pangan karena curah hujan tinggi, gangguan hama wereng, serta tikus dan belalang yang mengakibatkan para petani mengalami panen gagal. Musibah ini membuat penduduk yang tinggal di perkotaan dan di atas gunung kesulitan untuk mendapatkan bahan pangan. Maka dengan dibantu oleh aparat setempat, relawan Tzu Chi memberikan bantuan ke beberapa daerah untuk mengurangi penderitaan mereka.  

Perjalanan panjang dimulai dengan rute Jakarta - Denpasar, dilanjutkan Denpasar - Kupang, dan berakhir dengan Kupang - Waingapu. Perjalanan panjang itu memakan waktu 10 jam lamanya. Setelah tiba di Bandara Umbu Mehang Kunda, Waingapu, para relawan Tzu Chi disambut hangat oleh Wakil Kepala  Dinas Sosial Sumba Timur, Ir. Puratanya. Para relawan lalu diantar menuju ke rumah Dinas Bupati Sumba Timur untuk beristirahat sejenak.

foto   foto

Keterangan :

  • Para relawan berkoordinasi dengan pihak Pemda setempat untuk membahas mekanisme penyaluran beras cinta kasih Tzu Chi tahap ketiga ini (kiri).
  • Sebanyak 12 orang relawan Tzu Chi dari Jakarta tiba di Bandara Umbu Mehang Kunda, Waingapu pada hari Senin, 9 April 2012 (kanan).

Sambutan juga datang dari Wakil Bupati Sumba Timur, Matius Kitu, Sp.B yang juga merupakan dokter di rumah sakit umum setempat. Beliau mengungkapkan terima kasih atas bantuan dan perhatian yang ditujukan pada warganya. “Saya mewakili warga mengucapkan terima kasih atas bantuan dan perhatian yang telah diberikan kepada kami, dengan ini cinta kasih akan terus berkembang tanpa ada batasan-batasan suku, agama, ras, maupun golongan,” ujar Matius.

Pada malam harinya, relawan Tzu Chi dan Ir. Puratanya melakukan pertemuan di ruangan tengah guna membahas mengenai pembagian kelompok untuk pembagian beras nanti.  Dalam rapat tersebut diputuskan jika pembagian beras cinta kasih mulai dilakukan pada hari Selasa, 10 April 2012 hingga Jumat, 13 April 2012. Para relawan dibagi menjadi 6 kelompok dan beberapa kelompok ada yang telah mulai menginap di rumah warga mengingat tempat pembagian beras yang cukup jauh sekitar 50 Km dari perkotaan dan dibutuhkan waktu sekitar 4 jam lamanya untuk kesana. Tercatat 54 kelurahan dengan 12 kecamatan di Sumba Timur ini akan mendapatkan jatah beras cinta kasih.

Ini merupakan ketiga kalinya beras cinta kasih mendarat di  Sumba Timur. Diharapkan dengan adanya pembagian beras ini warga yang kesusahan dapat teringankan bebannya. Dan yang lebih penting lagi adalah bagaimana cinta kasih dapat tersalurkan kepada warga. Beras boleh habis, namun cinta kasih tidak akan habis karena tertanam dalam hati.

  
 

Artikel Terkait

Suara Kasih : Giat Bersumbangsih

Suara Kasih : Giat Bersumbangsih

09 Februari 2012
Kita bisa melihat siaran berita tentang banyak orang yang kesulitan untuk kembali bekerja setelah libur panjang. Inilah sindrom pascaliburan. Akan tetapi, tidak demikian dengan insan Tzu Chi. Saat libur, mereka malah memanfaatkan waktu tersebut untuk melakukan kegiatan yang bermakna.
Pembagian Sembako di Bulan Penuh Berkah

Pembagian Sembako di Bulan Penuh Berkah

27 Mei 2019
Menanggapi proposal yang diajukan olah pihak pesantren, tepat pada tanggal 18 Mei 2019 Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengunjungi Pondok Pesantren Mutiara Bangsa yang berlokasi di Pulau Parit. Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun membawa beras 25kg sebanyak 10 karung dan 5 dus mi instan DAAI. 
Pengumpulan Titik-Titik Cinta Kasih

Pengumpulan Titik-Titik Cinta Kasih

27 Mei 2014 Demikian pula para muridnya, mereka sebagian besar sudah mengenal Tzu Chi. Ia menceritakan pengalaman mengenai anaknya sendiri yang setiap harinya hampir tidak pernah lupa untuk memasukkan uang koin ke dalam celengan . Hal senada juga didapat dari cerita para orang tua murid lainnya  bahwa anak-anak mereka sangat bersemangat untuk mengisi celengan bambu mereka.
Menyayangi diri sendiri adalah wujud balas budi pada orang tua, bersumbangsih adalah wujud dari rasa syukur.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -