Baksos NTT: Senyum Terukir di Bibirnya

Jurnalis : Teddy Lianto,Metta Wulandari, Fotografer : Teddy Lianto,Metta Wulandari
 
 

fotoRelawan Tzu Chi dan tim masih tetap bersemangat dalam mengemban tugas menanam benih-benih cinta kasih di Pulau Sumba Timur.

Masih dalam rangka baksos pembagian bantuan beras cinta kasih di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur tahap ketiga. Pada hari ketiga (12/04/2012)  relawan Tzu Chi dan tim masih tetap bersemangat dalam mengemban tugas menanam benih-benih cinta kasih di Pulau Sumba Timur. Perjalanan menuju daerah warga kurang mampu pada hari ini tidak jauh berbeda dengan perjalanan kami sebelumnya. Medan yang ditempuh pun masih sama, area pedesaan dengan pemandangan di sebelah kiri dan kanan berupa jurang atau padang sabana. Hujan yang turun pada malam sebelumnya membuat jalan yang kami jalani terlihat basah, namun tidak terlalu licin untuk kami lalui.

Perjalanan menuju tempat pembagian beras kali ini menghabiskan waktu kurang lebih tiga jam. Desa yang kami tuju tak lain adalah Desa Kaliuda, kecamatan Panguha Lodu.

Sebanyak 469 keluarga memperoleh beras cinta kasih Tzu Chi seberat 20 kg/sak. Desa kaliuda merupakan desa dengan jumlah pembagian beras terbanyak dari sekian banyak desa di Sumba yang menerima bantuan. Rata-rata penduduk di sini bekerja sebagai petani. Ada pun warga pendatang dari Pulau Jawa yang menambah jumlah populasi warga dan meningkatkan perekonomian penduduk dengan membuka usaha kecil di desa ini. Dengan banyaknya pendatang membuat mayoritas penduduk di Desa Kaliuda ini adalah Muslim. Tetapi, dalam menjalankan ibadah dan pesta keagamaan, mereka saling toleransi. Setiap ada acara besar adat Kristiani, warga Muslim sekitar juga diajak ikut menghadiri dan menikmati santapan yang disediakan. Mereka (warga Kristiani dan Muslim setempat) juga saling bahu membahu melakukan gotong royong untuk membersihkan parit dan lingkungan mereka setiap satu minggu sekali.

foto  foto

Keterangan :

  • Rata-rata penduduk Desa Kaliuda bekerja sebagai petani. Sebanyak 469 keluarga memperoleh beras cinta kasih Tzu Chi seberat 20 kg/sak (kiri).
  • Rogaya tersenyum gembira dengan menggandeng salah satu tetangganya yang juga mendapatkan beras cinta kasih. Rasa syukur begitu dalam telah dirasakannya karena sedari awal tahun, keluarganya sama sekali belum merasakan nasi lagi (kanan).

Salah satu warga yang tinggal tidak jauh dari kantor desa (sebutan bagi kantor kepala desa-red), Rogaya yang sehari-harinya tidak mempunyai pekerjaan tetap mengaku merasa sangat bersyukur dengan adanya bantuan beras cinta kasih ini. Suaranya lantang saat relawan memanggil nama suaminya di kupon, “Hadir, Pak..,” ucapnya dengan logat Sumba yang kental yang lebih terlihat seperti teriakan daripada pernyataan kehadiran. Begitu semangatnya Rogaya dalam menunggu beras bagiannya. Memang sedari akhir tahun 2011 hingga bulan April ini, keluarga Rogaya sama sekali belum dapat merasakan beras (nasi). Sehari-hari dia bersama kelima anggota keluarganya memakan makanan seadanya seperti jagung dan umbi-umbian lainnya yang ia tanam sendiri.

foto  foto

Keterangan :

  • Desa Kaliuda merupakan desa dengan jumlah pembagian beras terbanyak dari sekian banyak desa di Sumba Timur yang menerima bantuan (kiri).
  • Yopie Shixiong memberikan pengarahan pada Tim Tagana yang turut membantu dalam pembagian beras, sehingga pembagian akan berlangsung dengan lancar dan tertib (kanan).

“Senang sekali,” ucapnya singkat saat kami bertanya tentang perasaan setelah menerima beras. Keterbatasan bahasa membuatnya tidak banyak mengucapkan kata-kata, namun sepanjang perjalanan senyum senantiasa terukir dalam wajahnya. Semoga butiran-butiran beras ini bermanfaat untuk setiap warga yang benar-benar  membutuhkan.

  
 

Artikel Terkait

Saatnya Merenungi Makna Berbagi

Saatnya Merenungi Makna Berbagi

27 Maret 2025

Gathering Gan En Hu digelar oleh komunitas He Qi Pluit dan He Qi Angke pada Minggu, 23 Maret 2025. Acara ini menghadirkan video inspiratif, kuis interaktif, talkshow dengan Hoklay dan Ustaz Syahlani, doa bersama, serta pembagian paket Lebaran.

Semangat Melestarikan Lingkungan

Semangat Melestarikan Lingkungan

23 Januari 2025

Relawan Misi pelestarian lingkungan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia selalu dilaksanakan oleh relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Barat 1. Para relawan dengan  dengan penuh suka cita mengumpulkan dan memilah barang-barang yang bisa di daur ulang. 

Menyerap Metode Pembelajaran Budi Pekerti

Menyerap Metode Pembelajaran Budi Pekerti

24 Desember 2013 Karakter seseorang baik atau buruk dipengaruhi oleh lingkungan. Untuk membentuk karakter anak menjadi lebih dewasa membutuhkan pendidikan budi pekerti sejak dini.
Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -