Baksos Papua: Bahagia Melayani
Jurnalis : Juliana Santy, Fotografer : Juliana Santy Sejak tanggal 31 Mei hingga 2 Juni 2012, relawan Tzu Chi mengadakan Bakti Sosial Kesehatan di RSUD Manokwari, Papua Barat. |
| ||
Bakti sosial kesehatan ke-84 di Manokwari, Papua, memang telah usai, tapi baksos tersebut telah meninggalkan kenangan yang indah bagi setiap relawan yang ikut serta dalam baksos tersebut. Mampu memberikan pelayanan dan melihat pasien kembali sembuh adalah kebahagiaan bagi setiap relawan yang terlibat, salah satunya adalah Yanni Sadda. Kado Terindah Dalam baksos ini ia bertugas membersihkan kaki pasien yang akan segera masuk ke ruangan operasi dan kegiatan mencuci kaki ini pun menjadi tugas yang sangat ia sukai, “Seperti mencuci kaki orang tua sendiri, jadi kita nggak perlu takut, nggak perlu gelisah, rasa bangga saja,” ungkapnya. Sehari-hari pekerjaan utama Yanni merupakan suatu pekerjaan yang mulia, ia bertugas membuat kota Biak menjadi bersih dari sampah, karena ia bekerja sebagai salah satu petugas kebersihan di kota tersebut. Bergabung di Tzu Chi sejak tahun 2010 ini pun menjadi kebahagiaan baginya, karena ia merasakan kekompakkan yang baik dari setiap relawan. Selain itu, keikutsertaannya sebagai relawan juga membawa perubahan positif dalam dirinya. Peraturan yang harus ditaati selama berseragam relawan membuatnya yang dulu gemar mengunyah pinang dan merokok pun mengurangi semua kebiasaan tersebut, sehingga ia pun merasa semakin baik.
Keterangan :
Pada tanggal 1 Juni saat baksos berlangsung, ternyata merupakan hari spesial bagi seorang Yanni, karena pada hari itu ia berulang tahun yang ke-27. Biasanya saat berulang tahun ia berkumpul bersama dengan keluarga dan berdoa bersama, tapi pada hari tersebut ia berada bersama keluarga besar Tzu Chi dan bekerja di kegiatan baksos, namun hal tersebutlah yang membuat harinya menjadi semakin spesial, “Bagi saya ini kado terindah, hari ulang tahun yang luar biasa. Kado terindah cuma ada di sini, karena setiap kita bantu pasien yang ada di sini kita anggap seperti orang tua kita sendiri, saudara kita sendiri, kita bantu saja,” ucapnya yang bahagia karena dapat membantu orang lain. Pelayanan adalah bagian dari hidup Bagi Yuli yang telah ikut serta menjadi relawanTzu Chi sejak tahun 2009 ini semua agama adalah sama, sehingga tak ada keraguan dalam dirinya untuk menjadi relawan Tzu Chi, “Pernah ada yang berkata kepada saya, ‘Eh Yuli kenapa kamu mau ikut kumpul donatur, nanti kamu disuruh ikut agama Buddha’, saya bilang tidak, itu tidak mengandung agama, pokoknya sama saja, Kristen. Buddha, Hindu, Islam, semua sama,” tuturnya. Baksos ini juga telah memberikan pengalaman perasaan yang berharga baginya, terutama saat ia dapat melayani pasien dengan membasuh kaki mereka dengan perasaan senang. Ia pun menceritakan perasaan seorang pasien yang mengikuti baksos ini dan dicucikan kakinya, “Pasien itu gembira luar biasa, dia bilang kalau bisa dia minta tolong kita bisa melayani di RSUD Manokwari. Dia bilang kita punya pelayanan ini luar biasa, dia tidak sangka-sangka kalau ada pelayanan seperti ini di kota Manokwari,” ceritanya dengan perasaan gembira. Ia pun berpesan agar setiap relawan dapat lebih bersemangat lagi bekerja dan berkarya bersama Tzu Chi. | |||
Artikel Terkait
Bedah Rumah Kamal Muara (Tahap 5): Hidup Lebih Tenang, Siap Hadapi Musim Hujan
24 Oktober 2024Raut kegembiraan terpancar dari wajah Maspiah setelah menerima rumah barunya. Maspiah lega karena kini anak dan cucunya sudah punya hunian yang jauh lebih nyaman dari sebelumnya.
970 Paket Sembako Bagi Warga Semanan
05 April 2022Memasuki bulan Ramadan dan menyambut Lebaran, Tzu Chi membagikan beras 10 kg dan 10 bungkus mi DAAI bagi warga prasejahtera di RW 01, Kelurahan Semanan, Kalideres, Jakarta Barat.