Baksos yang Menginspirasi (Bag. 2)
Jurnalis : Budianto (Tzu Chi Batam), Fotografer : Dewi Soejati (Tzu Chi Batam)Senyum manis dari wajah Ibu Muslina mengembang setelah ia dapat melihat dengan jelas kembali setelah kataraknya berhasil dioperasi. |
| ||||||||||||||||||||||||||||||
Di hari pertama ada 65 pasien yang harus menginap sampai keesokan paginya. Pasien-pasien datang dengan berbagai keluhan seperti pusing atau mual karena pengaruh obat bius. Ada juga yang mengerang kesakitan dan demam. Semuanya bisa diatasi dengan baik. Untuk konsumsi pasien, relawan menyediakan bubur hangat. Minggu, 3 Oktober 2010, sekitar jam 6 pagi, di ruang pemulihan sudah terlihat sibuk. Pasien dibangunkan dan dianjurkan membasuh muka serta mengganti baju yang dipakai sewaktu operasi dengan baju sendiri. Setelah itu relawan menjelaskan kisah Tzu Chi dan celengan bambu, yang diakhiri dengan lagu isyarat tangan ”Satu Keluarga”. Setelah menjalani pemeriksaan sekali lagi oleh dokter, semua pasien sudah bisa pulang dengan wajah penuh senyuman. Di depan poli mata RS Budi Kemuliaan Batam, pemandangan menakjubkan setahun lalu kembali terulang. Puluhan pasien dengan sebelah mata tertutup perban berjejer rapi menunggu pemeriksaan pasca operasi. Mereka terlihat menunggu dengan perasaan bercampur aduk, antara senang dan khawatir juga terbersit harapan di dalamnya.
Ket : - Melihat ibunya telah kembali pulih penglihatannya, anak Ibu Muslina pun merasa bahagia. (kiri) Kisah Muslina Relawan Tzu Chi memanfaatkan kerumunan orang di depan poli mata untuk membabarkan Dharma dan menjelaskan tentang ”dana kecil amal besar” – celengan bambu. Pasien dan keluarga yang mendampinginya banyak yang merespon dengan baik. Dua buah celengan yang dipegang relawan dalam sekejap sudah penuh terisi.
Ket : - Seusai operasi relawan juga memberikan perhatian dan pendampingan untuk menenteramkan batin pasien. (kiri). Keesokan harinya, Senin, 4 Oktober 2010, penulis berjumpa dengan orang tua pasien Ramadani yang menjalani operasi hernia di Kantor Tzu Chi Batam. Bapak Darwis menyampaikan kepada penulis, ”Saya datang ingin meminta 2 buah celengan (bambu). Saya juga ingin turut menyebarkan cinta kasih melalui celengan seperti kisah celengan (bambu) Tzu Chi.” Saya bertanya, ”Mengapa harus 2?” Bapak Darwis menjawab, ”Yang satu lagi teman nitip, yang orang tuanya dioperasi juga.” Syukurlah, bibit cinta kasih mulai menyemai setelah baksos ini. Baksos ke-70 yang melibatkan sekitar 200 relawan Batam, berhasil memberi kebahagian dan melenyapkan penderitaan 144 orang pasien katarak, 32 orang pasien pterygium, 133 orang pengidap tumor jinak, 20 orang pasien bibir sumbing, dan 51 orang pasien hernia. Rudi Tan, relawan Tzu Chi Batam yang mengoordinir kegiatan ini merasa bersyukur karena even besar ini berhasil dilakukan. ”Semua berkat kerja sama yang baik dari semua pihak, sehingga semua kendala bisa diatasi dengan baik,” ujarnya. Data Tim Medis dan Pasien Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-70 di Batam
Selesai | |||||||||||||||||||||||||||||||
Artikel Terkait
Berbagi Kasih di Bulan Penuh Berkah
25 Juli 2016Tzu Chi Surabaya membagikan Takjil (makanan penyegera berbuka puasa) pada tanggal 17-19 Juni 2016 di Hall D, Mangga Dua Center, Surabaya. Sebanyak 2000 makanan Takjil dibagikan dalam kegiatan ini.