Bakti Sosial Cinta Kasih di Depo Pelestarian Lingkungan Titi Kuning Medan
Jurnalis : Augustina (Tzu Chi Medan) , Fotografer : Lukman, Liani,Rifandi,Leo (Tzu Chi Medan)
Dr. Juskitar Sp.Kj memeriksa kondisi kesehatan Ibu Minik.
Bakti sosial kesehatan bagi Gan En Hu atau penerima bantuan Tzu Chi merupakan salah satu program dari relawan tim medis Tzu Chi atau TIMA Medan. Akhir pekan kemarin, Minggu 8 September 2019, baksos diadakan di Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Titi Kuning Medan.
Sejak pukul 06.30 WIB, Relawan Tzu Chi dan beberapa dokter TIMA sudah hadir di lokasi untuk menyelesaikan persiapan akhir. Dan sekitar pukul 08.00 WIB, para penerima bantuan Tzu Chi dan keluarganya mulai berdatangan. Mereka disambut oleh relawan bagian penyambutan yang bertugas melakukan check list dan membagikan form untuk kemudian diisi oleh bagian pendaftaran & timbang badan. Kursi disediakan di setiap pos bagi para calon pasien yang menunggu giliran untuk diperiksa.
Pemeriksaan kesehatan dibagi dalam beberapa tahapan yaitu pemeriksaan tensi, dilanjutkan ke pemeriksaan oleh dokter umum. Jika didiagnosa ada masalah, oleh dokter umum maka dirujuk untuk dilakukan cek kolestrol, asam urat dan gula darah bahkan ada beberapa yang langsung diobati dengan akupuntur.
Dokter sedang melakukan fraktur radix gigi terhadap Ibu Sri Lindawati Sijagat.
Tim dokter menggunakan hati dalam melayani pasien. Karena itu selain memeriksa kesehatan pasien, dokter juga memberikan konsultasi, nasehat, tips hidup sehat serta pencegahan dan penyebab munculnya penyakit. Dari pemeriksaan umum, pasien diarahkan ke lantai 2 untuk pemeriksaan gigi. Dokter gigi bekerja sangat telaten.
Pasien bernama Sri Lindawati Sijagat berumur 50 tahun. Ia tidak tahu bahwa selama ini dia ada fraktur gigi (gigi patah di dalam) sehingga harus dilakukan tindakan fraktur radix gigi untuk mengambil sisa akar gigi. Dibutuhkan waktu sekitar 1 jam oleh dokter gigi untuk menanganinya. Kebetulan Sri Lindawati merupakan pasien terakhir yang ditangani.
Sri berterima kasih dengan meletakkan tangan dokter tersebut di pipinya. Resep pengambilan obat diserahkan Sri ke tim Apoteker yang telah siap dengan berbagai obat yang tersedia, mulai anti biotik/anti virus, haemostatis untuk keenceran darah, anti inflamasi pereda nyeri dan peradangan, analgetik/antipiretik untuk demam, anti histamine untuk alergi, batuk & pilek, anti asma, anti hipertensi, saluran cerna, topical, tetes telinga, tetes mata, dan multi vitamin.
Apoteker menjelaskan fungsi dan cara makannya. Setiap pasien diberikan sebutir obat cacing, bahkan relawan dan dokter yang hadir juga mendapat sebutir.
“Kalau bisa diminum setiap 6 bulan sekali karena bagus untuk tubuh kita,” kata Dokter Juskitar.
Usai menjalani pemeriksaan kesehatan dan pengambilan obat, para penerima bantuan menjalani pemulihan kondisi, istirahat, dan makan didampingi oleh relawan. Ini juga menjadi kesempatan para relawan untuk memberi perhatian pada para penerima bantuan, berbagi cerita, dan menjalin keakraban. Jeda ini juga dimanfaatkan untuk mengenalkan lebih jauh tentang Tzu Chi terutama celengan bambu kepada mereka.
Dokter Enie, MKT, EIFO-K melakukan akupuntur kepada salah seorang pasien.
Ibu Minik merupakan salah satu penerima bantuan Tzu Chi yang saat ini berusia 60 tahun. Enam tahun lalu ia divonis menderita kanker payudara. Berkat pendampingan dan perhatian dari Relawan Tzu Chi selama 3 tahun ini, ia terus berjuang dan kini telah sembuh dari penyakit yang dideritanya.
“Saya merasa senang sekali karena dengan adanya Bakti sosial ini, orang yang kurang mampu menjadi bisa cek kesehatan dan berobat,” ujar Ibu Minik.
“Dengan diadakannya bakti sosial kesehatan ini, diharapkan para Gan En Hu, bisa mengetahui penyakitnya secara dini dan mendetail sehingga bisa cepat diobati,” ungkap Susanto selaku koordinator.
Ketika pulang, setiap Gan En Hu diberikan satu set sikat dan pasta gigi, hal ini dimaksudkan untuk mengingatkan mereka rutin menjaga kesehatan gigi.
Sementara itu, total peserta yang datang memeriksakan kesehatan di baksos ini berjumlah 141 orang. Rangkaian kegiatan berakhir pada pukul 13.00 WIB dan diakhiri dengan foto bersama.
Mengutip Kata Perenungan Master Cheng Yen, “爱心的力量,比什麽都有用” yang artinya “Kekuatan Cinta Kasih lebih efektif dari kekuatan apapun.”
Editor: Khusnul Khotimah