Bakti Sosial untuk warga 3 Kecamatan di Kutai Barat

Jurnalis : Vibangga Mahardika (Tzu Chi Sinar Mas), Fotografer : Vibangga Mahardika (Tzu Chi Sinar Mas)

Para relawan memberikan nomor antrean sebelum melakukan pendaftaran baksos di Balai Petinggi Kampung Sendawar di Kecamatan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat.

Kurangi sikap saling perhitungan dan lebih banyak bersumbangsih. Inilah kehidupan yang menarik dan menyenangkan.”
(Master Cheng Yen)

Sabtu (12/10/24) Balai Petinggi Kampung Sendawar di Kecamatan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat sudah ramai sejak pagi. Tampak relawan berseragam abu putih hilir mudik di beberapa sisi. Ada yang di meja pendaftaran, ada yang menyiapkan nomor antrean, juga ada yang menyiapkan seremoni. Dokter dan tenaga medis juga sudah bersiap di posisi masing-masing. Warga mulai berdatangan untuk memeriksakan kesehatan. Itulah kesibukan yang dilakukan relawan Xie Li Kutai Barat dalam Bakti Sosial Kesehatan Umum yang ditujukan bagi warga yang berasal dari 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Barong Tongkok, Melak, dan Sekolaq Darat.

Kegiatan dimulai dengan pendaftaran setiap peserta dan pembagian nomor antrean. Setelah itu relawan mengarahkan untuk pengukuran tinggi dan berat badan, cek tekanan darah, sebelum diperiksa dokter. Beberapa relawan juga tampak menuntun pasien yang kesulitan berjalan.  Bakti sosial ini untuk melayani pemeriksaan darah, asam urat, kolesterol, dan gula darah. Seperti layanan kesehatan yang lain, kegiatan ini tidak dipungut biaya apapun.

Pemberian sambutan oleh Pembina Xie Li Kubar, Lewi Robi D Magang.

Saat pemeriksaan kesehatan berlangsung, di waktu yang sama dilakukan seremoni. Pembina Xie Li Kubar, Lewi Robi D Magang berterima kasih kepada masyarakat, termasuk pemerintah kampung yang mendukung suksesnya pelaksanaan baksos kesehatan umum. Tak lupa ia juga bersyukur mendapat dukungan dari dokter dan tenaga medis yang berasal dari Kutai Timur dan Jakarta.  

“Terima kasih untuk semua pihak yang sudah mendukung bakti sosial hari ini. Untuk masyarakat yang datang, juga untuk perangkat kampung. Juga tak lupa saya berterima kasih kegiatan ini didukung 5 dokter dari Jakarta, dari Kutai Timur ada 3 dokter, dan dari Kutai Barat 2 dokter,” terangnya.  

“Kebetulan juga kegiatan ini juga dalam rangka HUT ke-79 TNI yang tujuannya untuk memperhatikan masyarakat kita, keluarga-keluarga kita yang mungkin mau berobat, tapi keuangannya terbatas dan sebagainya. Kami targetkan bisa melayani 500 pasien dan semoga apa yang kami lakukan ini bisa bermanfaat untuk masyarakat di 3 kecamatan di Kutai Barat,” sambungnya.

Para relawan dan tim medis membantu warga mengecek kadar kolesterol, gula darah dan asam urat.

Bakti sosial ini disambut bahagia para warga, Salah satunya Mbah Tun (92). Ia mengetahui bakti sosial ini dari anaknya yang bekerja di kantor petinggi Kampung Sendawar. “Senang rasanya ada pengobatan gratis dan diperiksa langsung oleh dokter sehingga saya merasa tenang,” ucap Mbah Tun saat ditanya relawan.

Bukan hanya pasien yang merasa bahagia, para keluarga, anak, dan orang tua yang ikut serta mengantar pasien pun juga turut merasakan manfaat dari kegiatan baksos ini.

Dokter Mona dari Xie Li Kalimantan Timur 1 (kanan) sedang memeriksa seorang warga.

Selain tenaga medis, bakti sosial yang berhasil melayani 409 pasien ini bisa berjalan lancar berkat sumbangsih dari relawan Xie Li Kutai Barat yang berasal dari PT. Harapan Rimba Raya, PT. Rimba Rayatama Jaya, dan PT. Kruing Lestari Jaya. Meski lokasi bakti sosial cukup jauh, namun para relawan bersatu hati melayani warga.  Seperti kata perenungan Master Cheng Yen, “Kurangi sikap saling perhitungan dan lebih banyak bersumbangsih. Inilah kehidupan yang menarik dan menyenangkan”.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Cerita Mbah Giyem: Wis Ora Remeng-remeng

Cerita Mbah Giyem: Wis Ora Remeng-remeng

27 Juli 2023

Kebahagiaan dirasakan Giyem (69) setelah mengikuti bakti sosial operasi katarak di RSUD dr. Abdul Rivai Berau. Bahagia dan suka cita ia sampaikan untuk dokter dan semua relawan yang telah membantu operasi mata sebelah kirinya.

Hari-hari Baru Akila

Hari-hari Baru Akila

29 Oktober 2018

Akila terlahir dalam kondisi bibir sumbing dan tanpa langit-langit di mulutnya. Dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-123 pada 12-14 Oktober di Batam, dokter berhasil menyatukan dan menyempurnakan kondisi bibirnya. 

Program Bakti Sosial 5 KM di Jayapura: Bahagianya Ham Masita Bisa Melihat Kembali

Program Bakti Sosial 5 KM di Jayapura: Bahagianya Ham Masita Bisa Melihat Kembali

18 Juli 2024

Ham Masita (90) salah satu peserta operasi katarak yang dilakukan relawan Xie Li Papua. Ini bagian dari Program Bakti Sosial 5 KM, untuk membebaskan masyarakat dari katarak, hernia, dan bibir sumbing.

Menyayangi dan melindungi benda di sekitar kita, berarti menghargai berkah dan mengenal rasa puas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -