Baktiku Untuk Ibu
Jurnalis : Antoni Adikrisna (Tzu Chi Sinar Mas), Fotografer : Antoni Adikrisna (Tzu Chi Sinar Mas)
Pada 9 Desember 2015, Yayasan Buddha Tzu Chi Sinar Mas Xie Li Lampung mengadakan acara Peringatan Hari Ibu bersama anak-anak penerima beasiswa dan ibu mereka di Balai Karyawan Sungai Buaya Estate. Kegiatan ini berjalan dengan penuh rasa haru.
“Kita harus sadar telah berhutang budi, bisa berterima kasih dan harus membalas budi kedua orangtua kita”
-Kata Perenungan Master Cheng Yen-
Kasih ibu kepada beta,
Tak terhingga sepanjang masa.
Hanya memberi, tak harap kembali...
Bagaikan surya menyinari dunia...
Lirik lagu berjudul Kasih Ibu di atas menggambarkan betapa besar kasih sayang seorang ibu kepada anaknya sehingga disamakan dengan layaknya mentari yang menyinari dunia. Pengorbanan seorang ibu dimulai saat mengandung selama sembilan bulan hingga membesarkan anak-anaknya. Sungguh tidak akan ada di dunia ini yang dapat menggantikan kasih sayang seorang ibu.
Para anak-anak membasuh kaki ibunya sebagai wujud bakti.
Sehingga, sebagai bentuk penghormatan kepada kasih seorang ibu, Yayasan Buddha Tzu Chi Sinar Mas Xie Li Lampung mengadakan acara Peringatan Hari Ibu pada 9 Desember 2015 di Balai Karyawan Sungai Buaya Estate. Kegiatan ini dihadiri oleh tujuh penerima bantuan beasiswa dari Tzu Chi Sinar Mas dengan ditemani ibunya masing-masing.
Saat membuka acara tersebut, Ketua Xie Li Lampung, Humala berkaca-kaca. Dia teringat akan kasih dari mendiang ibunda tercinta. “Walaupun saya sudah tidak mempunyai ibu, saya selalu ingat masa-masa kecil saya dengan beliau. Banyak sekali nasihat yang beliau sampaikan kepada saya agar dapat menjalani hidup ini dengan penuh bijaksana. Maka dari itu bagi yang masih mempunyai ibu, sayangi, dan jagalah mereka sebagaimana mereka menyayangi kita sewaktu kecil,” pesan Humala.
Basuki, salah satu penerima beasiswa yang hadir pada hari itu memberikan sharing kepada para hadirin.
Tidak lama menunggu, anak-anak yang hadir ke depan untuk memberikan sebuah persembahan bagi ibunda tercinta. Dalam suasana haru, anak-anak menyanyikan lagu berjudul Kasih Ibu. Atmosfir haru juga dirasakan oleh para ibu dan relawan. Air mata meleleh membasahi wajah para ibu. Setelah itu, anak-anak datang menghampiri ibunya masing-masing dan memberikan segelas teh hangat.
Relawan Tzu Chi memberikan bantuan sembako pada kesempatan hari itu.
Atmosfir haru kian terasa saat anak-anak membasuh kaki ibunya. Para ibu yang tidak kuasa menahan tangis memeluk dengan erat dan mencium kening dari putra-putrinya.
“Ini yang dapat saya berikan kepada ibu, saya memang tidak bisa memberikan sesuatu yang berarti bagi ibu saya. Namun, saya selalu mendoakan ibu agar selalu sehat sehingga dapat melihat kesuksesan saya suatu hari nanti. Terima kasih ibu,” ujar Basuki, salah satu anak yang memberikan sharing kepada para hadirin.
Pada akhir acara, para relawan memberikan bantuan berupa sembako untuk peserta yang hadir. Tidak henti-hentinya ucapan terima kasih dilontarkan. Kegiatan ini diharapkan dapat mengingatkan kita bahwa sikap berbakti mesti diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.