Banjir 2020: Membantu Para Pengungsi di Kecamatan Nanggung
Jurnalis : Arimami Suryo A., Fotografer : Arimami Suryo A.Relawan Tzu Chi komunitas Bogor dan Tzu Chi Jakarta mempersiapkan sayuran yang akan dimasak untuk para pengungsi dan relawan yang berada di titik-titik pengungsian di Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor.
Curuh hujan yang tinggi di awal bulan Januari 2020 membuat beberapa wilayah di Kabupaten Bogor mengalami bencana longsor, salah satunya di wilayah Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Di wilayah ini, longsor menerjang pemukiman dan fasilitas umum, akibatnya warga harus mengungsi di beberapa posko di Desa Nanggung, Desa Parakan Muncang, Desa Bantar Karet, Desa Pangkal Jaya, Desa Cisarua, Desa Malasari, dan Desa Curug Bitung.
Relawan Tzu Chi komunitas Bogor yang mengetahui hal ini kemudian melakukan survei untuk memberikan bantuan pada Minggu, 12 Januari 2020. Relawan tiba di Posko Bencana Alam di Kantor Polsek Nanggung. Setelah mendapatkan data, mereka berencana memberikan bantuan berupa bahan makanan (sayuran) sebagai pelengkap nasi bungkus bagi para pengungsi dan relawan yang bertugas.
“Awalnya kami survei dulu dengan beberapa teman dari wihara juga. Setelah sampai di posko ini dikasih tahu kalau makanan yang dibagikan kurang sayur,” ungkap Inge Lie, relawan Tzu Chi komunitas Bogor. Dari informasi tersebut, relawan Bogor berkoordinasi dengan relawan Jakarta (He Qi Pusat) untuk memberikan bantuan yang dimaksud dengan cara memasak sayur di dapur umum Posko Bencana Alam di Kantor Polsek Nanggung.
Relawan
Tzu Chi komunitas Bogor, Inge Lim (tengah), memeriksa sayur untuk para
pengungsi yang dimasak di dapur umum Posko Bencana Alam di Polsek Nanggung.
Kapolsek Nanggung, AKP Asep Saepudin berbincang-bincang dengan relawan Tzu Chi yang sedang membungkus nasi bagi para pengungsi.
Kemudian pada Jumat, 10 Januari 2020, relawan Tzu Chi komunitas Bogor yang berjumlah 16 orang dan 4 orang relawan Tzu Chi Jakarta (He Qi Pusat) sudah berada di Posko Bencana Alam di Kantor Polsek Nanggung. Kedatangan mereka sejak pagi yaitu untuk memasak sayuran dan lauk sebagai pelengkap nasi bungkus bagi para pengungsi dan relawan.
Sayuran-sayuran pun dibawa oleh para relawan dari Kota Bogor yang kemudian dibersihkan, dipotong, sampai dimasak oleh relawan yang bekerja sama dengan relawan setempat. Para warga sekitar yang berada di posko juga ikut membantu membungkus nasi, sayuran, dan lauk yang dimasak oleh relawan.
Posko Bencana Alam di Kantor Polsek Nanggung setiap harinya menyalurkan 3.500 nasi bungkus ke 7 desa terdampak bencana longsor di Kecamatan Nanggung.
Salah
satu ruas jalan menuju Desa Malasari, Kabupaten Bogor yang masih tertimbun
longsoran tanah sedang dibersihkan dengan alat berat.
Kepala Desa Malasari, Andi Jaelani Firdaus (kanan), berterima kasih atas kunjungan relawan Tzu Chi yang memberikan bantuan untuk para pengungsi.
Kapolsek Nanggung mengapresiasi apa yang dilakukan oleh relawan Tzu Chi di kantornya yang menjadi posko bencana alam. “Hari ini kedatangan relawan dari Tzu Chi Bogor dan Jakarta, Alhamdulillah sudah bergabung sejak pagi tadi. Semoga apa yang dilakukan bermanfaat buat kemanusiaan,” kata Kapolsek Nanggung, AKP Asep Saepudin.
Menjelang makan siang, para perwakilan dari titik-titik pengungsian mulai datang satu persatu ke Posko Bencana Alam di Polsek Nanggung untuk mengambil bantuan harian bagi para pengungsi. Untuk lokasi pengungsian yang jauh, pihak Polsek Nanggung mengantarkannya ke lokasi dengan kendaraan khusus untuk daerah perbukitan. Relawan Tzu Chi pun berkesempatan untuk mengantarkan bantuan berupa nasi hangat untuk para pengungsi di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung yang lokasinya harus melewati bukit-bukit dengan jalan yang masih tertimbun dengan beberapa material longsoran.
Begitu tiba di Desa Malasari, relawan Tzu Chi disambut oleh Kepala Desa Malasari, Andi Jaelani Firdaus yang langsung menceritakan kondisi desanya. “Di wilayah Malasari kebanyakan yang terdampak longsor itu rumah, sawah, dan perkebunan banyak yang rusak. Para warga diungsikan di gedung serbaguna Desa Malasari yang terletak di Kampung Cisang,” cerita Andi.
Relawan Tzu Chi komunitas Bogor membagikan makanan hangat untuk para pengungsi yang berada di gedung serbaguna Desa Malasari yang terletak di Kampung Cisang.
Tatang
(41), salah satu pengungsi dari Kampung Jengkol, Desa Malasari menerima makanan hangat dari relawan Tzu
Chi komunitas Bogor.
Desa Malasari sendiri terdiri dari beberapa kampung. Pada saat dikunjungi relawan, ada sebanyak 1.790 warga yang terdampak dan sudah 11 hari mengungsi. “Saya ucapkan terima kasih banyak, semoga bantuan yang diberikan Yayasan Buddha Tzu Chi buat masyarakat saya yang terkena bencana, mudah-mudahan bermanfaat,” kata Andi setelah menemani para relawan membagikan makanan hangat ke beberapa pengungsi.
Tatang (41), salah seorang pengungsi dari Kampung Jengkol, Desa Malasari pun senang dengan bantuan nasi hangat yang setiap hari diantarkan. Pria yang berprofesi sebagai guru ini harus mengungsi lantaran rumah yang ia tempati bersama keluarganya terdampak longsor. “Kondisi rumah retak-retak karena longsor yang tidak jauh dari rumah dan tanahnya bergeser,” cerita Tatang.
Akibat peristiwa tersebut, Tatang bersama dengan puluhan warga Kampung Jengkol pun harus bertahan di pegungsian untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan. “Terima kasih kepada para relawan sudah membantu kami di pengungsian. Alhamdulilah dengan bantuan-bantuan ini kami tidak kesulitan untuk makan,” ungkap Tatang yang mengungsi bersama istri dan kedua anaknya tersebut.
Editor: Metta Wulandari
Artikel Terkait
Banjir 2020: Bersyukur dengan Bantuan Banjir dari Tzu Chi
05 Januari 2020Rona bahagia tampak dari wajah warga Kampung Sukapura Jaya, Kecamatan Cilincing dan Kampung Rawa Indah, Kecamatan Kelapa Gading usai menerima bantuan banjir dari Tzu Chi, Sabtu sore, 4 Januari 2020.