Banjir Jakarta: Bersih-bersih Jing Si Books & Cafe Pluit
Jurnalis : Erli Tan (He Qi Utara), Fotografer : Stephen Ang (He Qi Utara) Kondisi Jing Si Books & Café Pluit pada tanggal 26 Januari 2013, sebelumnya ketinggian air yang masuk ke dalam tempat ini mencapai 100 cm. |
| ||
Jing Si Books & Cafe adalah pusat pengembangan budaya kemanusiaan Tzu Chi, tempat dimana setiap orang dapat mendalami ajaran Master Cheng Yen serta lebih memahami filosofi Tzu Chi. Selain sebagai toko yang menjual berbagai produk Jing Si seperti buku, CD/DVD, makanan dalam kemasan, produk DaAi Tech., dan cafe yang menyediakan berbagai jenis minuman beraroma memikat, Jing Si Books & Cafe Pluit juga merupakan salah satu tempat yang biasanya dipakai para relawan Tzu Chi untuk mengadakan berbagai kegiatan seperti donor darah, gathering, belajar isyarat tangan, bedah buku, belajar kerajinan tangan, dan berbagai kegiatan lainnya. Membersihkan dengan sepenuh hati
Keterangan :
Esoknya, tanggal 26 Januari, proses pembersihan berlanjut. Air di luar sudah surut lagi dan hanya menggenangi jalan raya setinggi ±40 cm. Hari kedua proses pembersihan dilakukan oleh 17 orang, terdiri dari 5 staf Jing Si dan 12 relawan Tzu Chi. Di setiap dinding lantai satu Jing Si Books & Cafe Pluit terlihat bekas rendaman air yaitu sejenis lumut dan kotoran yang terbawa oleh air banjir, termasuk mungkin plankton-plankton yang sempat berkembang biak di sana. Perabotan seperti lemari, meja, dan kursi semuanya juga butuh dibersihkan. Relawan dan staf pun bergotong royong membantu menggosok dan membersihkannya. Pintu dan jendela kaca yang terlihat buram juga tak terkecuali. Air yang menggenang di lantai juga harus dikuras dan dikeringkan. Selama melakukan bersih-bersih, semuanya terlihat bekerja dengan penuh sukacita, sesekali juga diselingi candaan dan obrolan ringan. “Tempat sampah yang tadinya berada di lantai, ehh tiba-tiba udah naik aja di anak tangga ketiga,” celetuk Anna Shijie, salah satu staf Jing Si, ketika sedang membersihkan wastafel di ruang dekat kamar kecil. Dalam keadaan tanpa listrik, semuanya bekerja dengan tulus dan sepenuh hati. Bersatu hati dan bergotong royong, maka tidak ada pekerjaan yang tidak terselesaikan. Hari kedua pembersihan, jam 6 sore, sesaat sebelum pulang, para relawan dan staf Jing Si menghela nafas tanda cape sekaligus lega, puas dengan pekerjaan hari ini karena berhasil membersihkan semua lantai, dinding, dan perabotan. Semoga proses pemulihan pasca bencana ini dapat segera rampung, dan semuanya dapat kembali beraktivitas seperti semula. | |||
Artikel Terkait
Lantunan Doa Menyambut Waisak
02 Mei 2018Perhatian Relawan Kepada Para Penerima Bantuan Tzu Chi
07 September 2022Para relawan Tzu Chi di Bekasi, Jawa Barat begitu perhatian kepada para Gan En Hu yakni penerima bantuan Tzu Chi jangka panjang di wilayah tersebut. Pagi itu, Denasari beserta empat relawan lainnya mengunjungi Sara (41) yang belum lama kehilangan anak sulungnya, Yehezkiel dalam usia 11 tahun.
Bersama-sama Melestarikan Lingkungan
07 November 2016Tzu Chi Medan mengadakan sosialisasi dan praktik pelestarian lingkungan sebagai wujud kaish sayang kepada bumi. Kegiatan yang digelar di Komplek Griya Riatur Indah ini dikuti pula warga sekitar.